Saturday, September 2, 2017

Anjing Gila

Anjing Gila

Ida, sebut saja demikian berjalan terhuyung-huyung di sekitaran taman Monas. Jilbab hitamnya dan kerudung putih panjangnya berkibar-kibar dibelai angin di siang yang terik itu. Sesekali dengan nakal sang angin meniupnya dengan keras hingga menampakkan siluet-siluet tubuhnya. Ida berniat mencari keteduhan di tengah-tengah hingar-bingar aksi Al Quds Day hari ahad siang itu. Dua hari lalu dalam keadaan hamil 8 bulan sendirian ia menaiki kereta dari Solo menuju Depok untuk mendaftar S-2, selama di Depok ia tinggal di asrama yang dulu ia tinggali semasa kuliah di UI dan atas info dari adik kelasnya ia mengikuti aksi ahad ini di Silang Monas sekalian balik ke Solo dengan kereta api.

Ia terduduk selonjor di bawah rindang pepohonan di pojokan taman terpisah lumayan jauh dari hiruk pikuk peserta aksi. Ida menyenderkan punggungnya dan meneguk air minum pelepas dahaga. Usianya baru saja beranjak 28 tahun dan ini adalah kehamilannya yang kedua. Sepoi angin membelai tubuhnya, kantung matanya meredup, Ida terjerang rasa kantuk. Singkat kata, Ida tertidur pulas.

Ia siuman ketika merasakan ada jemari yang meraba dada dan selangkangannya. Ida terperanjat ada empat pemuda tanggung yang mengerubungi dan menjamahi tubuhnya. Dengan leluasa mereka meraba paha,selangkangan, dan dadanya yang berukuran 36b. Ida ingin berontak namun ia tersadar ternyata keempat pemuda tersebut telah mengikat kedua tangannya ke batang pohon. Aksi pemuda tersebut makin kurang ajar, beberapa orang bahkan dengan berani menciumi bibir dan pipinya, dua orang lainnya menarik celana panjang sekaligus celana dalam Ida serta menyibak bawahan jilbabnya. Kini terpampanglah kaki Ida yang putih mulus yang hanya terlindung kaos kaki sebetis, paha hingga pangkalnya tersibak dan terkuaklah memek Ida yang selubungi bulu-bulu pendek kasar yang lebat menghitam. Langsung saja dengan buas mereka gerayangi paha dan seluruh daerah selangkangannya. Disaat yang sama dua orang lain tangannya dengan kurang ajar menjelajahi dada Ida. Tangan kedua pemuda lain bahkan masuk ke dalam jubah Ida dan menggerayangi kedua teteknya langsung dibalik pembungkusnya, salah seorang dari mereka rupanya tidak tahan dan langsung menarik BH Ida. BH abu-abu berenda itu akhirnya tergolek di rerumputan. Keduanya langsung mengeluarkan tetek Ida dari sarangnya dan langsung melumatnya dengan buas. Ida ingin berteriak sekeras-kerasnya namun secara tiba-tiba mulutnya disongsong sebatang penis. Salah seorang dari pemuda tersebut memaksa Ida melakukan blowjob. Belum selesai urusan penis yang memenuhi rongga mulutnya, Ida merasakan memeknya dipermainkan oleh jari jemari dan tak berapa lama disodok oleh penis salah satu pemuda tersebut. Ida berurai air mata menahan penistaan pada dirinya sore itu. Ia ingin berteriak sekecang-kencangnya namun mulutnya terkunci oleh penis salah seorang pemuda tersebut. Dua orang lainnya dengan asik mempermainkan kedua teteknya dan yang satunya mengangkangkan kakinya menggagahi dan menggenjotnya. Keempat pemuda tersebut menggangbang Ida dengan buas.

Penis yang membekap mulut Ida maju mundur dan membuatnya tersedak-sedak. Jujur selama ini ia tidak pernah melakukan oral sex dengan suaminya dan kini –oral sex- pertamanya terasa menyiksa. Dan kini penis tersebut terasa berkedut-kedut dan tidak berapa lama memuntahkan isinya, pemuda itu langsung memencet hidungnya dg keras memaksa Ida menelan cairan maninya. Ida nyaris muntah ketika cairan kental hangat dengan paksa menjalari tenggorokannya, matanya terpejam dan berurai air mata. Apalagi ia merasakan rasa panas di lubang senggamanya, pemuda satunya ternyata baru saja memuntahkan cairan kenikmatan di memek Ida. Setelah puas menumpahkan seluruh cairan kelakiannya kedua pemuda tersebut langsung mencabut penisnya, namun mereka tidak memberikan waktu jeda kepada Ida karena pemuda ketiga dan keempat kembali mengulangi apa yang dilakukan kedua temannya sebelumnya. Mereka berdua langsung menggenjot Ida, sedangkan dua pemuda sebelumnya menikmati sajian susu segar langsung dari tetek wanita hamil tersebut. Setengah jam kemudian kelihatannya mereka mencapai klimaks. Pemuda yang menggenjot memek Ida klimaks terlebih dahulu dan langsung menumpahkan seluruh maninya ke dalam lubang senggamanya. Pemuda yang satunya juga akan klimaks, ia lalu mencabut penisnya dan sambil tertawa menyemprotkan air maninya ke wajah Ida. Gilanya keempatnya lalu beramai-ramai mengencingi Ida dan meninggalkannya begitu saja sambil tertawa-tawa.

Gelap petang mulai merambati taman, Ida terisak-isak duduk terikat pada sebatang pohon. Wajahnya berurai air mata dan mani yang mongering. Pakaiannya basah oleh keringat dan air seni. Rupanya tangisan Ida terdengar oleh dua orang Satpol PP, Dodo dan Ucok yang langsung menuju sumber suara. Melihat dua orang petugas Ida langsung sumringah, dengan nada memelas ia menyampaikan bahwa dirinya baru saja diperkosa dan minta dilepaskan ikatannya. Kedua Satpol PP tersebut terlihat terkesan namun anehnya Ucok malah memungut cdnya dan langsung menyumpalkannya ke mulut Ida. “lu duluan atau gua bro??”, Tanya Ucok pada rekannya “udah lu aja duluan, gw garap terakhir aja..”, timpal Dodo. Ucok langsung mencopot celana, kolor dan celdamnya, ia mendekati Ida yang meronta-ronta tidak ingin mengalami perkosaan lagi. Ucok duduk dihadapan Ida dan tanpa basa-basi tangannya langsung menyusup ke selangkangan Ida serta langsung menggerayangi memek Ida yang dihiasi bulu hitam lebat. Jemarinya juga memainkan klitoris yang membuat sang empunya semakin meronta. Tak lama kemudian Ucok mencolokkan jari tengah dan telunjuknya ke lubang senggama Ida dan mengocoknya dengan keras. Ida semakin meronta hingga terkencing-kencing akibat kocokan Ucok. “muke gile nih emak-emak, gw kocok malah mancur”, komennya sembari memegangi kaki Ida untuk dikangkangkan dan bles..bles..Ucok menindih Ida dan menggenjotnya. Ida meronta-ronta namun hanya menambah kenikmatan Ucok. Geliat wanita hamil tersebut justru membuat birahi Ucok semakin menggelegak. Ia selonjorkan kakinya dan himpitkan tubuh Ida. Di pangkuannya ia genjot Ida sekuat tenaga. Ida ingin meronta namun tenaganya semakin tandas, maka ia pasrahkan saja tubuhnya diperlakukan sesuka hati oleh pria bejat tersebut asal diri dan anak yang dikandungnya selamat. Ida pasrah termasuk ketika tangan Ucok menyingkap kerudungnya kemudian dengan penuh birahi menggerayangi buah dadanya. Ucok terus menggenjot Ida sambil berpegangan pada tetek bulat wanita tersebut sedang tidak jauh darinya Dodo duduk bersila sambil merekam adegan persenggamahan tersebut melalui smartphonenya. Hampir 20 menit Ucok menggagahi Ida, butir keringat membasahi tubuh, begitu pula tubuh sang korban. Genjotannya semakin lama semakin cepat dan akhirnya Ucok mencapai klimaks, ia tumpahkan seluruh kenikmatannya ke memek Ida yang hanya bisa terduduk lusu dan kuyu.

“mantep juga memek orang bunting, tarikannya manteb meski tadi udah kepake”, komen Ucok “cepetan mumpung keburu kanginan tuh..!!”. “biar istirahat dulu”, sambung Dodo yang kemudian dengan tenangnya nancepin rokoknya yang tinggal separuh ke memek Ida. “biar anget dan bangun gak kuyu kayak gitu” katanya yang juga sembari nancepin penjepit buaya ke puting kiri dan kanan tetek Ida. Penjepit tersebut tersambung dengan kabel dan kabelnya dihubungkan ke sebuah benda yang menyerupai baterai sehingga memunculkan listrik statis yang membuat Ida beringsut-ingsut. “ada aja pekerjaan lu?”, timpal Ucok menyaksikasikan kelakuan Dodo “ini baru pertunjukan pertama, udah lu rekam aja buat hiburan pas lembur”, jawab Dodo. Ida semakin beringsut-ingsut menahan panas di selangkangan serta nyeri pada kedua putingnya, rasa nyeri seperti yang ia alami dulu ketika telat memberi ASI pada anak pertamanya. Dodo mendekati Ida kemudian mencabut rokok yang membuat memek wanita tersebut berasap, kemudian ia mengeluarkan sebuah botol berisi lem kayu dan menyapukan lem tersebut ke sekeliling memek Ida. Dodo kemudian mengeluarkan lakban dan menempelkannya tepat di tengah selangkangan dan brrreeeetttt...sekali tarikan rontoklah semua bulu memek Ida yang membuat sasng empunya hanya bisa menahan sakit hingga menitikkan air mata. Memek Ida sekarang botak memerah.

10 menit sudah Dodo menggenjot Ida di bawah gelap Taman Monas. Dodo duduk selonjor maju mundur hanya memakai kaos kutang, dipangkuannya tubuh Ida bergoyang-goyang menahan sodokan penis Dodo di memeknya. Atasan jubahnya diturunkan Dodo hingga ke bawah dada dan dibalik kerudungnya Dodo melumat dengan ganas kedua teteknya. Hampir 20 menit namun belum ada tanda-tanda sodokan Dodo melemah, bahkan genjotannya semakin gencar sambil kedua tangannya menggerayangi tetek Ida. 30 menit akhirnya terlewati, keduanya sudah bermandi keringat. Dodo semakin mempercepat genjotannya dan dalam sekali momen ia tumpahkan seluruh bukti kejantanannya ke lubang senggama Ida. Untuk kesekian kalinya memeknya dibasahi oleh mani laki-laki lain selain suaminya. Kedua Satpol PP biadab tersebut langsung berkemas dan meninggalkan Ida begitu saja yang sekarang terduduk lemas terikat pada sebatang pohon. Bahkan dengan teganya mereka tidak melepaskan celdam yang menyumpal mulut Ida.

Ida tertidur dibuai angin malam, kelelahan akibat dipaksa melayani 6 pria sejak sore tadi. Tengah malam merambati Monas, Ida siuman setelah mendengar bunyi gemerasak semak-semak di depannya dan ia terkejut setengah mati karena melompat di depannya seekor anjing besar berwarna hitam. Anjing tersebut nampak jinak namun tetap membuat Ida ketakutan, apalagi anjing itu mendekati dirinya. Tiba-tiba anjing tersebut menyorongkan moncongnya ke wajah Ida yang terpejam ketakutan dan dengan sekali gigit melepaskan celdam yang menyumpal mulutnya. Ida lega mulutnya terbebas dari sumpalan namun tetap saja ketakutan karena anjing besar tersebut tidak mau pergi bahkan duduk di depan Ida sambil menjulurkan lidah. “hus..hus..huss..”, Ida mencoba mengusir anjing tersebut namun anjing itu malah berdiri mendekati Ida dan langsung menjilatinya. Ida merasa geli ketika lidah anjing itu menyapu kedua teteknya. Anjing itu bahkan dengan lahapnya mengulum kedua tetek Ida dan membuat ia menggelinjang. Birahi Ida semakin meninggi ketika moncong anjing tersebut menelusup ke sela selangkangannya dan mulai memainkan memeknya. Duduk selonjor dan terikat di pohon, Ida merem melek mendesah-desah menahan kenikmatan yang diakibatkan oleh anjing tersebut. Ia seakan lupa baru saja diperkosa oleh 6 orang pria dan kini seekor anjing tengah mencumbuhi dirinya. Birahi Ida tengah meletup-letup membuatnya lupa daratan sehingga merelakan tubuhnya digagahi seekor anjing, rela memeknya dilesaki penis anjing. Penis tersebut seukuran penis manusia namun berbentuk lancip, bertekstur kasar, dan terasa agak panas. Ida mengangkangkan kakinya selebar ia mampu, memberi jalan bagi si anjing melesakkan penisnya ke memeknya. Pinggul anjing tersebut naik turun menggagahi memek Ida, moncongnya melumat kedua tetek Ida bergantian. “ha..ha..ha..ha...”, Ida mendesah-desah menikmati bergumulan aneh tersebut. Anjing itu terus menggenjot Ida, kekuatannya yang lebih dari manusia membuat pergumulan tersebut terasa lama dan Ida dibuat mabuk kepayang hingga beberapa kali merasakan orgasme.

“aaakkhh...”, Ida memekik sekaligus tanda orgasmenya yang kesekian ketika anjing tersebut mengubah posisinya. Kini ia membelakangi Ida dan penisnya terasa mengungkit memeknya sehingga membuat Ida semakin menggelinjang keenakan. “hah..hah..hah..hah..”, Ida mendesah cepat, keringat membasahi seluruh pakaiannya hingga di balik kerudungnya yang basah samar-samar tercetak kedua teteknya yang bergoyang-goyang. “aaakkkkhh..”, Ida kembali memekik bersamaan dengan lolongan anjing hitam tersebut ketika penis anjing tersebut memuntahkan cairan kejantanan ke dalam memeknya. Ida tertegun baru saja menikmati pergumulan dengan binatang najis bernama anjing. Ia tidak habis pikir mengapa begitu menikmati pergumulan tersebut melebihi pergumulannya dengan sang suami. Apakah karena ia baru saja melalui perkosaan yang berat? Atau secara tidak langsung ia mengakui anjing tersebut lebih jantan dibandingkan suaminya dan 6 pria yang baru saja menggagahinya? Ida tersadar dari lamunannya dan menyadari bahwa ia baru saja terbebas dari ikatan tali yang mengikat dirinya. Rupanya ketika ia melamun anjing tersebut menggigit lepas tali yang mengikat tangannya.

“jangan..jangan..”, pinta Ida ketika anjing tersebut menarik ujung jubahnya hingga ia jatuh telentang. Anjing tersebut tidak peduli dan terus menggigit jubah Ida hingga terlepas dari tubuh wanita tersebut. Kini Ida telanjang bulat hanya kerudung yang menutupi kepalanya serta deker dan kaos kaki yang membungkus tangan dan kaki satu-satunya pakaian yang tersisa menutupi tubuhnya. Huk..huk..anjing tersebut menggonggongi Ida seakan memerintahkan sesuatu. Entah dirasuki apa Ida seakan mengerti maksud anjing tersebut dan langsung mengambil posisi merangkak dan menghadapkan bokongnya ke anjing tersebut. “uah..uah..uah..”, erang Ida ketika moncong anjing tersebut kembali mengobok-obok liang senggamanya dan membuat birahi Ida kembali naik. Tak lama kemudian anjing tersebut kembali menancapkan penisnya ke memek Ida dan menggenjotnya kembali. “hah..hah..hah..oh yesss..” racau Ida keenakan saat anjing tersebut menggenjotnya dari belakang. Rasa letih dan lelah seakan lenyap dari tubuhnya dan ia begitu menikmati genjotan demi genjotan anjing liar tersebut. Anjing tersebut melolong panjang setelah 20 menit menggagahi tubuh Ida. Ia menumpahkan seluruh cairan kejantanannya ke memek wanita hamil tersebut yang kini terkulai lemas di bawah tubuhnya.

...

Dini hari baru menyapa ibu kota, namun aktivitas manusia seakan terus berdenyut di kota ini. Di pojokan sebuah taman di pusat ibu kota bergeletakan di rerumputannya yang basah oleh embun sebuah jubah panjang, kerudung, celana panjang dan pakaian dalam wanita. Tidak jauh dari tempat tersebut terdengar gemeresak semak belukar, di baliknya seorang wanita muda yang tengah mengandung di usia tua telentang bersimbah keringat, matanya terpejam sedangkan mulutnya meracau menggumamkan desah kenikmatan, kakinya mengangkang lebar dan dengan penuh birahi tangannya mendekap tubuh seekor anjing besar hitam yang tengah menggagahinya.


EmoticonEmoticon