Showing posts with label Daun Muda. Show all posts
Showing posts with label Daun Muda. Show all posts

Friday, August 7, 2015

Cerita-Sex-Dewasa : Pengalaman Seorang Isteri

Setelah didesak oleh suamiku, dengan alasan bahwa tidak ada salahnya berbagi pengalaman agar rekan-rekan dapat melihat dan menambah pengetahuan tentang kehidupan seksual kami, akhirnya aku mau juga menceritakan pengalaman seksualku, dengan syarat bahwa tidak ada nama sesungguhnya. Saat ini jika anda membaca tulisan ini,

suami sayalah yang menulis serta meramu menjadi suatu tulisan, saya hanya bercerita tentang pengalaman, perasaan dan pikiran saya. Silakan apabila anda ingin bertanya, sharing ataupun berdiskusi, dengan saya ataupun dengan suami saya.


Pacaran dan Kontak Seksual


Sejak kecil, orang tuaku menekankan bahwa area kelamin adalah jorok, kotor dan sebagainya. Aku masih ingat ketika masih kecil, ketika aku memegangi kelaminku, ibuku mengatakan bahwa itu tidak bagus, jorok, kotor, banyak kuman. Mungkin karena sejak kecil ditanamkan hal tersebut, maka sampai aku berpacaran, aku tidak pernah masturbasi. Tidak terlintas dalam pikiranku untuk memikirkan hubungan seksual atau memainkan alat kelaminku sendiri. Selama aku belum mengenal suamiku, hampir tidak ada kontak seksual antara aku dan pria.


Aku hanya berpacaran 2 kali. Pertama pada saat duduk di bangku SMA, yang kedua adalah dengan Abang, suamiku. Pada saat berpacaran untuk pertama kali, kami berpacaran tidak sungguh-sungguh. Pada saat itu aku masih tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam berpacaran (aku anak yang dimanja orang tua, sampai SMP aku masih bersikap layaknya anak kecil, dan orang tuaku over protective). Hubunganku dengan pacar pertama hanya singkat saja, hanya berjalan 1 bulan, itupun tanpa jalan bareng, tanpa datang ke rumah dan lain-lain. Hanya berpacaran atau bertemu dan mengobrol ala kadarnya di sekolah. Tidak ada kontak seksual sama sekali dengannya.


Makin lama memang pengetahuanku tentang seksualitas meningkat seiring dengan usiaku yang bertambah, pada waktu di SMA aku sudah mengetahui tentang hubungan seksual, akan tetapi aku tidak merasa tertarik untuk melakukannya. Pernah bersama teman-temanku menonton film biru. Aku terkaget-kaget menyaksikan adegan itu, karena tidak mengira ada orang yang mau mempertontonkan alat kelamin mereka dan memainkannya dengan tangan, mulut, dan terakhir bersenggama. Aku dan temanku muak melihatnya, hanya beberapa adegan, kemudian kami mematikan film tersebut dan termangu, dan kami berkomentar bahwa hal itu menjijikan.


Menonton film (apalagi film porno), mendengar cerita jorok tidak membuatku ingin melakukan hubungan seksual. Namun seiring dengan itu, beberapa kali aku ingat bahwa aku bermimpi bermesraan dengan pria, dan muncul hasrat seksual, akan tetapi kepuasan itu tiba tanpa adanya hubungan seksual, hanya sekedar bermesraan, atau berpelukan. Aku tidak ingat berapa kali aku bermimpi seperti itu, tapi yang jelas tidak terlalu sering, biasanya hal ini datang periodik, seperti halnya datang bulan. Aku berpikir, mungkin ini disebabkan siklus hormon dalam diriku saja.


Dengan Abang, demikian panggilanku kepada pacar kedua, yang sekarang adalah suamiku, lain. Kami berpacaran ketika aku sudah kuliah. Kami bertemu di kampus. Hubungan kami pun semula biasa saja, sebatas junior dan senior. Tidak ada perasaan deg-degan ketika bertemu dengannya, aku juga tidak ngecengin Abang, dan dari pengakuannya, sebetulnya Abang pada saat itu sebetulnya sedang berusaha mendekati teman dekatku, Vita.


Hubunganku dengan Abang berjalan cukup lama, kami menikah setelah kurang lebih 4 tahun berpacaran. Karena Abang lebih dulu lulus, maka tahun-tahun terakhir berpacaran, kami berbeda lokasi yang lumayan jauh, yang mana tidak dapat bertemu setiap saat. Namun, selama kami berada di satu kota, banyak hal yang berkaitan dengan kontak seksual yang aku dan Abang lakukan selama berpacaran. Dan pengalaman seksualku dengan Abang adalah pengalaman seksual yang pertama, dan satu-satunya pria yang kusayangi.


Kontak seksual dengan Abang pertama adalah ketika Abang mencium keningku. Saat itu aku merasa senang sekali karena aku merasa bahwa Abang sayang padaku. Sejak saat itu, Abang mulai berani mencium pipiku. Setiap ada kesempatan, pasti Abang mencium pipiku. Aku merasa senang bila Abang mencium pipiku. Terkadang aku merinding geli, dan ada rasa aneh yang menjalar di sekujur badan bila Abang mencium pipiku lama-lama dan mulai menciumi bagian dekat telinga.


Aku tidak ingat lagi, kapan pertama kali Abang mencium bibirku. Saat itu aku masih kaku sekali. Abang mencium bibirku, dan aku hanya diam saja, tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Saat itu ciuman di bibir terasa biasa saja, tidak ada aliran listrik, tidak ada serr. Biasa saja. Aku malah lebih senang bila Abang mencium kening atau pipiku. Apalagi kalau mencium pipi lama-lama. Aku jadi bingung, kenapa banyak yang bilang bahwa ciuman bibir menyenangkan, menggairahkan dan lain-lain. Aku tidak dapat merasakan kenikmatannya. Semakin sering berciuman, Abang mengajariku teknik berciuman. Aku mengambil kesimpulan, aku ikuti apa yang Abang lakukan terhadap diriku. Kalau Abang mengisap bibirku, maka aku juga melakukan hal yang sama. Ternyata ciuman bibir begitu menyenangkan sekali. Aku sangat menyukainya, apalagi bila mulai memainkan lidah. Ada perasaan nikmat tersendiri ketika aku mengulum bibir dan lidah Abang.


Saat berciuman, biasanya tangan Abang memeluk diriku sehingga tangannya melingkari badanku, sehingga tangannya dapat menggosok-gosok punggungku. Aku sangat menyukainya, karena aku merasa begitu dekat dengan dirinya. Sejak kecil, memang aku selalu dimanja, oleh karena itu, aku sangat senang kalau dipeluk, dielus-elus dan dimanja. Lama-kelamaan, Abang semakin berani, ia tidak hanya menggosokkan tangannya dari luar baju, akan tetapi mulai masuk melalui bawah baju atau kaos yang aku pakai dan membelai langsung kulit punggungku. Semula aku agak risih, tapi lama-lama aku tidak keberatan, dan malah aku merasa senang sekali. Semakin lama kami berpacaran, kontak seksual kami semakin seru.


Setelah seringkali kami berciuman, berpelukan dan akhirnya pada suatu saat, kami bercumbu, dan kami berada dalam posisi aku terbaring telentang, dengan tubuh Abang berada di atasku. Aku merasakan sesuatu yang keras di bagian alat kelaminku. Aku tidak mengerti bahwa yang menempel pada alat kelaminku adalah alat kelaminnya yang mengeras. Aku hanya merasakan ada kenikmatan ketika alat kelaminku terkena bagian tubuh Abang yang keras, tanpa sadar aku biasanya ikut menggoyangkan pinggulku ketika Abang menggoyangkan pinggulnya menekan lebih kuat bagian tubuhnya ke kelaminku.


Gerakan itu tidak kurencanakan, tapi entah kenapa saat itu aku menggerakkan pinggulku, walaupun kami masih menggunakan celana lengkap (aku lebih sering menggunakan celana jeans dari pada rok) namun aku dapat merasakan nikmat pada diriku. Semakin aku bergoyang, rasa nikmat itu bertambah, ada rasa nikmat pada alat kelaminku. Biasanya setelah lama bercumbu seperti itu, Abang mengejang dan lemas. Aku baru tahu, bahwa saat mengejang itulah Abang orgasme. Biasanya akan tampak basah di celananya. Aku merasa lega bila Abang sudah mencapai puncak kepuasan bila sedang bergumul, bukan karena aku merasa puas, akan tetapi terlepas dari rasa takut dan rasa bersalah. Aku selalu merasa bahwa ada perasaan yang tidak enak, perasaan bersalah dan rasa takut, sepertinya aku merasa sangat berdosa.


Aku serba salah, selama bergumul, aku merasa ada hasrat atau keinginan yang aneh, kemaluanku sangat nikmat jika tertekan tubuh Abang. Aku sangat menikmatinya. Beberapa kali, terutama jika aku mengenakan celana yang berbahan halus, aku bisa mencapai orgasme. Sebelumnya aku tidak pernah orgasme. Beberapa kali bergumul aku merasakan orgasme, perasaan yang nikmat luar biasa. Di sisi lain, setelah merasakan kenikmatan yang tiada taranya, aku selalu merasa bersalah, berdosa dan ingin rasanya menyendiri. Oleh karena itu, setelah orgasme biasanya aku segera melepaskan diri dari dekapan Abang, dan minta Abang turun dari tubuhku. Hal ini disebabkan aku ingin menyendiri, tidak ingin bersama Abang, dan menyesal. Ironisnya, aku tidak tahu apa yang aku sesali. Aku melakukan hal itu bersama, dan sebetulnya kami tidak melakukan hubungan seksual yang sebenarnya, jadi tidak harus merasa terlalu bersalah. Akan tetapi aku sendiri tidak tahu, kenapa perasaan bersalah, berdosa itu selalu muncul ketika bercumbu berat ataupun setelah orgasme.


Tidak jarang berpikir bahwa aku tidak akan melakukannya lagi. Tapi pikiran ini tidak pernah terjadi, aku selalu dan selalu akan melakukan hal itu lagi tanpa dapat menahan keinginanku. Berkali-kali itu pula Abang selalu kuminta melepaskan pelukan dan dekapan ketika aku habis orgasme. Suatu saat Abang bertanya, mengapa aku selalu menolak atau meminta Abang untuk melepaskan pelukan. Aku berbohong mengatakan bahwa jika aku orgasme aku merasa kepanasan. Hal ini berulang kali setiap kami bergumul, dan setiap kali aku orgasme, dengan penuh perhatian Abang mengipasi diriku dengan majalah, koran ataupun kipas.


Lama kelamaan aku merasa tidak enak telah berbohong dengan orang yang aku sayangi. Akhirnya aku mengakui bahwa ada perasaan tidak enak ketika habis melakukan kontak seksual, apalagi kalau orgasme. Bahkan terkadang aku merasakan perasaan itu ketika hasrat seksualku mulai bangkit, ketika sedang bercumbu. Abang mengerti perasaanku, dan Abang bercerita bahwa sebelumnya Abang juga merasakan hal yang sama, yaitu perasaan bersalah yang amat sangat setelah bermasturbasi (lihat pengalaman seksual Abang pada tulisan terdahulu). Abang bercerita bahwa hal itu dapat hilang dengan sendirinya bila kita menganggap bahwa hal itu hal yang wajar, biasa saja, dan kita juga memahami bahwa sebetulnya dorongan seksual adalah normal untuk setiap manusia. Jadi kita tidak perlu merasa terlalu bersalah untuk melakukan hal ini (jika dipikir memang apa yang Abang katakan benar, tapi tentunya hal ini tidak sesuai dengan norma yang ada).


Secara logika aku menerima pendapat Abang, bahwa kebutuhan seksual adalah salah satu kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi, seperti: makan, minum, tidur. Perlahan-lahan aku mencoba untuk menerima saran Abang. Aku berusaha melupakan perasaan bersalah. Abang juga terus meyakinkan aku dengan menunjukkan kepadaku literatur-literatur serta tulisan-tulisan yang dia peroleh dari berbagai sumber tentang kehidupan seksual wanita. Buku pengetahuan tentang seksual Abang, baik dari dalam maupun luar negeri cukup banyak. Beberapa literatur diberikannya kepadaku. Perlahan-lahan memang perasaan bersalah itu berkurang, namun, tetap tidak dapat hilang dari perasaanku. Aku masih tetap merasakan perasaan bersalah.


Tentang Kelamin Pria


Sejalan dengan umur pacaran kami, kami menjadi lebih berani dalam bercumbu. Kami menjadi lebih saling terbuka dalam mengungkapkan masalah-masalah seksual. Ada hal yang amat berharga bagiku, yaitu bahwa Abang tidak senang bila ia ditolak ketika pergumulan sedang mulai, biasanya dia akan muram bila pergumulan berjalan setengah dan terhenti. Hal lain yang aku pelajari adalah bahwa Abang sangat tidak senang apabila ketika sedang bergumul aku tertawa. Kejadiannya adalah, Abang selalu berusaha untuk memegang payudaraku ketika sedang bergumul, entah mengapa, aku tidak dapat menikmatinya, geli sekali apabila payudaraku diraba.


Suatu kali karena tidak tahan, aku tertawa ketika payudaraku diraba. Abang marah sekali saat itu. Untunglah Abang mau mengerti bahwa aku bukan mentertawakan apa yang kita lakukan, akan tetapi karena geli sekali. Abang mau mengerti, akhirnya Abang mengalah dan tidak lagi mencoba memegang payudaraku (that's why I love him, sabar dan mau mengerti aku). Aku sendiri tidak mengerti, kenapa aku sangat geli ketika payudaraku disentuh. Dari cerita-cerita teman-teman maupun bacaan yang kubaca, aku tahu bahwa biasanya wanita akan sangat terangsang dan senang bila payudaranya disentuh atau dipegang pada saat melakukan kontak seksual. Payudara adalah bagian tubuhku yang paling akhir Abang lihat dan sentuh. Abang malah terlebih dahulu melihat kemaluanku sebelum melihat payudaraku (lihat tulisan tentang payudara).



Kontak seksual lain yang kami lakukan sebelum menikah adalah petting. Abang yang memulai mengurangi pakaian yang dikenakan ketika petting. Semula ia mengatakan bahwa kemaluannya agak sakit bila mengenakan celana panjang, ia kemudian hanya mengenakan celana dalam ketika petting, semakin lama, ia memintaku untuk mengganti celana panjang dengan celana pendek, dengan alasan lebih enak dan tidak panas. Biasanya kalau kami berduaan, aku langsung mengganti celana pendek, juga bila aku ke tempat kost Abang karena aku membawa celana pendek, atau menggunakan celana pendek Abang. Selain lebih enak, juga biar dapat dengan segera melayani Abang tanpa harus menunda gejolak dengan mengganti celana dulu. Biasanya nafsuku dapat langsung hilang bila ada sesuatu yang menunda. Lama-kelamaan aku mulai melepas celana pendek dan hanya menggunakan celana dalam saja. Hal ini kulakukan selain aku semakin sayang dan percaya sama Abang, aku lebih senang karena sentuhan kulit dengan kulit semakin terasa.


Suatu kali, ada pengalaman yang sangat menarik, yaitu ketika itu siang hari, dan kami ingin tidur siang bersama (benar-benar tidur). Abang mengatakan bahwa ia ingin membuka celana dalamnya, hal ini memang kebiasaan Abang tidur. Dia mengatakan bahwa Abang punya kebiasaan membuka celana sama sekali ketika tidur. Waktu itu aku tidak percaya, dan tidak mengerti mengapa, aku mengira bahwa Abang mengada-ada. Saat itu aku hanya bilang terserah Abang, dan aku segera masuk selimut dan berbaring miring memunggungi Abang. Tidak lama kemudian Abang berbaring sambil memelukku dari belakang. Aku pegang tangannya, Tidak seperti biasanya, ketika kakiku bergerak, ada perasaan aneh di sekitar pahaku (aku hanya mengenakan celana pendek waktu tidur saat itu). Ada seperti menyentuh rambut halus, dan ada seperti benda Aneh. Aku sukar menggambarkannya, akan tetapi aku berpikir, pasti itu adalah alat kelamin Abang. Aku kaget sekali, dan aku langsung bertanya ke Abang, apakah dia jadi membuka celananya. Abang mengiyakan. Aku terheran-heran.


Kemudian Abang bercerita tentang kondisi kemaluannya, ia bercerita bahwa ia disunat dan seterusnya. Pada waktu itu yang menarik adalah bahwa Abang menawarkan untuk memperlihatkan kemaluannya kepadaku. Aku saat itu sebetulnya ingin sekali melihat, akan tetapi malu untuk memintanya. Abang sepertinya tahu, lalu aku diminta berbaring di dadanya, (aku suka sekali berbaring di dadanya) dengan kepala menengok ke arah kakinya (bayangkan apabila anda bersama pasangan anda berjalan berdua, lalu tangan laki-laki merangkul, seperti itulah kami berbaring, tapi saat ini kepalaku bertumpu pada dadanya), lalu Abang menyingkapkan selimut yang menutupi kemaluannya, dan dari balik selimut aku melihat benda yang belum pernah kulihat (live show) sebelumnya, kelamin pria dewasa.


Aneh rasanya melihat kelamin pria, aku sama sekali tidak terangsang, namun aku tertarik sekali dan ingin melihat lebih jelas. Lalu dengan masih berbaring, Abang menjelaskan kepadaku bagian-bagian, nama-namanya, gunanya dan lain-lain. Ia juga memperlihatkan luka bekas sunat. Ia menceritakan banyak tentang alat kelaminnya. Aku senang sekali mendapatkan pengetahuan baru tentang seksualitas. Alat kelamin pria! Saat itu alat kelamin Abang kulihat jelek sekali, keriput hitam dan ada urat-uratnya, ditambah lagi rambut keriting yang ada di sekitar batang hitam itu. Aku sama sekali tidak tertarik secara seksual melihat kemaluannya.


Abang juga menawarkan kalau ingin menyentuh alat kelaminnya. Aku sedikit bingung, antara mau tahu, malu dan juga agak jijik. Aku hanya menutupkan mata dan menggidikkan wajah. Abang seakan tahu bahwa aku sedang bimbang, maka dia memegang tanganku, dan dibimbingnya tanganku ke kelaminnya. Saat itu tanganku terkepal kuat, namun Abang tetap menyentuhkan jariku ke kelaminnya dengan lembut. Ada suatu yang lembut kurasa di jari-jariku. Perlahan kubuka kepalan tangan, dan Abang tidak lagi memegang tanganku dengan kuat, tapi memegang dengan lembut dan membimbing tanganku menyentuh kelaminnya. Aku pun pelan-pelan mulai melihat tanganku yang sedang menyentuh alat kelaminnya. Aneh, benda jelek seperti ini mempunyai kulit yang sangat lembut. Di dalam scrotum-nya tampak dua bola yang bergerak-gerak.


Aku memberanikan diri untuk memegang batang kemaluannya setelah bertanya apakah akan sakit atau tidak. Aku memegangnya dengan dua jariku. Aku melihat-lihat dan membalik-balikkan batang kelamin Abang, (jeleknya kelamin pria ini, pikirku saat itu). Abang berkata bahwa ia senang sekali karena aku mau memegangnya. Saat itu aku berterima kasih sekali karena Abang mau menunjukkan sesuatu yang baru kuketahui, yang sebetulnya sudah lama aku ingin tahu, seperti apa sih alat kelamin pria itu. Saat ini aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, bukan hanya melihat, tapi menyentuh, dan memegangnya. Aku pun tahu nama dan guna bagian dari alat kelamin pria, bukan hanya teori, tapi langsung melihat dan menyentuhnya. Saat itu aku merasa senang sekali. Siang itu kami tidak melakukan petting, tapi kami tidur siang berdua, aku tetap berbaring dengan kepala bersandar di dadanya, dan tertidur ketika aku masih memandangi dan memegang mainan baruku.


Sejak aku melihat dan memegang alat kelamin Abang, Abang tambah membekaliku dengan berbagai pengetahuan tentang kontak seksual. Abang mengajariku untuk memanipulasi alat kelamin pria yang benar. Abang mengatakan bahwa pria amat senang apabila wanita memegang alat kelaminnya. Aku tertarik sekali, dan kebetulan setelah berkali-kali aku memegang dan melihatnya, aku tertarik untuk memegangnya. Adalah hal yang menarik dan lucu melihat alat kelamin pria yang tadinya lemas, dan kecil terkulai, bisa menjadi batang keras, besar yang tegak. Tidak jarang batang kemaluan Abang berdenyut. Aku suka sekali sensasi ketika memegang batang kemaluan Abang dan batang kemaluan tersebut berdenyut.


Dari Abang aku diajari cara untuk memegang batang kemaluan secara benar, membelai dan memainkan scrotum yang menyenangkan tapi tidak menyakitkan, aku juga tahu bahwa bagian kepala sangat sensitif jadi sebaiknya tidak dengan gesekan yang terlalu kuat. Saat itu, aku menjadi suka sekali dengan batang kemaluan, terutama memainkannya dengan tanganku. Abang akan menggeliat kenikmatan apabila batang kemaluannya kupelintir-pelintir seperti melinting rokok. Tidak jarang aku sengaja membuka retsleting dan memegangi kelamin Abang ketika di dalam mobil (biasanya malam-malam). Aku menjadi senang memegang batang kemaluan, gemas rasanya memainkan batang kemaluan pria.


Biasanya apabila aku sedang memainkan batang kemaluan Abang, hasratku muncul, dan biasanya akan dilanjutkan dengan petting yang diakhiri dengan orgasme Abang dalam perasan tanganku. Pada kesempatan itulah aku juga tahu tentang sperma yang keluar dari batang kemaluan, rasanya pekat, lengket, berwarna putih dan hangat. Cairan sperma sangat kental dan kalau tidak ditutup atau dihalangi dapat menyemprot keluar jauh sekali. Jadi, setiap Abang mau orgasme, biasanya aku menutupi lubang kelaminnya dengan tissue atau celana dalamnya. Aku lebih senang menutupi dan melap dengan celana dalamnya, karena bila dengan tissue, biasanya tissue akan lengket di tanganku, atau di kelamin Abang.


Tidak seperti yang diceritakan di buku porno ataupun cerita-cerita porno, sperma Abang tidak berbau sama sekali, tapi memang repot juga kalau sudah mau orgasme, sibuk mencari tissue atau celana dalam (tapi aku senang lho). Entah kenapa, aku selalu merasa senang sekali kalau Abang orgasme. Kalaupun aku tidak mengalami orgasme, akan tetapi aku sangat senang dan bahagia melihat Abang orgasme. Hal ini memang tidak terlalu sering terjadi, karena biasanya bila melakukan petting, aku akan orgasme terlebih dahulu, baru kemudian Abang akan orgasme setelah melakukan petting lagi denganku atau dengan aku memijat dan meremas batang kemaluannya.


Petting dan Oral Seks


Pengalamanku bertambah lagi setelah aku mulai berani mencium batang kemaluan Abang. Semula aku ragu-ragu, karena aku masih berpendapat bahwa kelamin itu jorok. Namun setelah Abang berulangkali meyakiniku, bahwa alat kelamin tidak jorok, dan hampir sama dengan anggota tubuh yang lain, maka aku perlahan-lahan mulai memberanikan diri.


Semula aku hanya mau mencium dengan menempelkan bibir saja. Hal itu setelah dipaksa oleh Abang. Tapi lama-lama, aku terbiasa, dan ada daya tarik sendiri, entah apa. Aku menjadi suka menciumi batang kemaluan Abang. Aku lalu bertanya, sebetulnya apa yang disukai Abang. Abang memberikan contoh yang diinginkan dengan jarinya, tapi gambaran tentang cara yang disukai Abang baru jelas setelah Abang memberi contoh dengan pisang. Ya, alat peraganya pisang, dan sangat efektif dalam memberikan pelajaran kepadaku. Abang menjelaskan bahwa ketika aku melakukan oral seks, terkadang gigiku menyentuh kulitnya. Hal ini tidak menyenangkan. Abang mencontohkan caranya supaya tidak ada bekas gigi di kulit pisang. Dan hasilnya? Luar biasa. Aku sendiri terkagum-kagum atas dampak yang aku lakukan ketika mempraktekan hisapanku. Abang begitu menikmatinya, menggelinjang dan mendesah-desah. Aku tidak pernah melihat Abang menikmati kontak seksual seperti saat itu.


Oleh karena itu aku sangat menyukai oral seks, dan sejak itu aku terbiasa dengan oral seks. Aku dapat melakukannya dengan baik, aku biasa melakukannya di mobil, di kamar, dan di mana saja ada kesempatan. Aku suka sekali melihat Abang menggelinjang kenikmatan, aku suka sekali melihat dan merasakan batang kemaluan Abang bergerak-gerak ketika dirangsang. Biasanya batang kemaluan Abang akan sangat cepat ereksi bila aku menghisap kepala batang kemaluan, dan memainkan lidahku di kepala batang kemaluan seperti sedang menghisap permen kojak (tahu kan, permen bundar yang ada gagangnya).


Setelah sering kami melakukan petting atau oral seks, dengan keadaan Abang bugil, dan aku hanya mengenakan pakaian dalamku, lama-lama aku berani juga membuka celana dalamku ketika petting. Hal ini aku beranikan setelah mendengar cerita Abang tentang temannya yang suka melakukan petting dengan pacarnya tanpa mengenakan apapun, tapi tidak melakukan penetrasi. Aku tertarik juga, lagi pula selama ini Abang suka memasukkan kelaminnya ke celana dalamku, jadi sama saja. Akhirnya pada suatu saat aku membiarkan Abang membuka celana dalamku.


Semula aku masih malu dan menutupi kemaluanku dengan tangan bila Abang melihat ke arah kelaminku. Aku juga masih belum memberikan kesempatan kepada Abang untuk memegang alat kelaminku. Tapi itu tidak bertahan lama. Lama-kelamaan kepercayaanku kepada Abang semakin meningkat dan membiarkan Abang melihat dan memegang alat kelaminku. Aneh rasanya alat kelaminku dipegang orang, berarti Abang adalah orang asing pertama yang memegang alat kelaminku. Aku kurang begitu senang bila alat kelaminku dipegang, apalagi kalau masih kering. Lubang kemaluanku memang sulit basah. Terkadang bisa kering dengan cepat kalau rangsangan tiba-tiba hilang. Karena aku sering mengeluh, akhirnya Abang jarang memegang dan menyentuh kelaminku lagi. Padahal sebetulnya nikmat juga kalau sudah terangsang.


Suatu saat, kami sedang bercumbu dan aku hanya mengenakan BH-ku saja, kemudian Abang menciumi badanku. Aku sangat menyukai bila Abang mulai menciumi seluruh tubuhku, terasa geli tapi nikmat. Ciuman Abang mulai turun ke bawah, aku tahu, pasti Abang akan melakukan oral seks terhadap diriku. Aku menolak, dan mati-matian aku tidak mau Abang melakukan oral seks kepada diriku. Aku tidak mau Abang kecewa setelah melakukan oral seks kepada diriku. Aku takut Abang mencium bau yang tidak sedap di area kewanitaanku. Aku tidak mau Abang menciumi daerah tubuhku yang kotor. Aku selalu meminta Abang untuk langsung memelukku dan melakukan petting seperti biasa, hanya dengan cara seperti ini aku berusaha merayu Abang untuk tidak melakukan oral seks, tapi tetap melakukan kontak seksual. Lama-kelamaan, Abang bertanya, mengapa aku menolak. Aku mengatakan sejujurnya tentang pandanganku. Abang tertawa mendengar penjelasanku, dan ia kembali memberikan penjelasan kepadaku tentang oral seks. Tidak lupa ia selalu memberikan literatur-literatur tentang oral seks dan menerangkan kepadaku dengan sabar.


Suatu saat, setelah aku yakin, aku membiarkan Abang melakukan oral seks kepada diriku. Ternyata luar biasa! Aku tidak dapat mengungkapkan perasaan nikmat yang kurasakan ketika Abang melakukan oral seks. Biasanya aku hanya bisa menggelinjang, meremas bantal atau memeluk bantal erat-erat ketika Abang memainkan lidahnya di sekitar bibir kemaluan atau di klitorisku. Sensasional sekali. Sayangnya aku tidak dapat mendekap tubuh Abang ketika Abang sedang melakukan oral seks. Aku merasa bahwa aku tidak akan bisa orgasme kalau aku tidak memeluk Abang. Maka biasanya bila kenikmatan begitu memuncak, aku menarik Abang untuk melakukan petting seperti biasa dan kemudian tidak lama kemudian aku akan mendapat orgasme.


Tentang Masturbasi dan Orgasme


Sejak berpacaran dan bercumbu dengan Abang, aku mulai seringkali merasa gairah seksualku meningkat. Aku sering merasa ingin dipeluk, dicumbu dan melakukan kontak seksual dengan Abang. Aku seringkali berpikir bercumbu dengan Abang dan aku bermasturbasi. Banyak cara bermasturbasi, Abang mengajariku berbagai macam cara bermasturbasi, tapi aku lebih senang memeluk bantal guling, dengan aku berada di atas guling, aku menggerak-gerakkan pinggulku menggesekkan klitoris pada bantal guling sampai orgasme. Posisi seperti menunggang kuda ini memang amat sering membuatku orgasme. Hampir 90% orgasmeku, baik masturbasi maupun kontak seksual dengan Abang aku dapatkan dengan posisi seperti ini. Posisi ini memang memungkinkan aku menentukan sendiri daerah mana yang lebih enak digesekkan, dan seberapa besar gesekan yang pas.


Dalam bermasturbasi, aku selalu membayangkan Abang di bawah, dan aku berada di atasnya. Aku juga pernah mencoba menggunakan shower air hangat, rasanya menyenangkan dan mengasyikan, tapi tekanan air aku anggap masih kurang pas buatku, aku tidak dapat orgasme dengan menggunakan teknik pancuran ini. Aku juga tidak suka menggunakan tangan, karena kurang nyaman bila memegang daerah klitoris.


Aku menyesal baru mengetahui masturbasi setelah mengenal Abang. Karena jika aku sudah mengenal masturbasi sejak dulu, tentunya aku lebih dulu merasakan kenikmatan ini. Saat ini, aku terus melakukannya bila kangen dengan Abang, hasratku meninggi. Apalagi aku dan Abang berada di lain kota, maka masturbasi memang jalan keluar yang terbaik untuk melepas keinginan seksualku. Terkadang aku menjadi sangat terangsang bila Abang mengatakan di telepon bahwa batang kemaluannya sedang ereksi, atau Abang sedang merayu-rayuku. Setelah meneleponku, aku mulai merangsang klitorisku dengan menggesek-gesekkan daerah kelaminku ke bantal guling.


Tidak seperti wanita lain yang kubaca di literatur atau buku-buku, aku adalah wanita yang cepat sekali mendapat orgasme. Dengan Abang, aku hampir selalu orgasme, apalagi dengan posisi aku berada di atas. Aku selalu merasakan puncak kenikmatan seksual yang amat sangat menyenangkan bila kontak seksual dengan posisi ini. Dalam satu kali melakukan kontak seksual ataupun masturbasi, aku hanya bisa orgasme satu kali. Sulit sekali untuk mendapatkan orgasme yang kedua apalagi ketiga. Aku harus menunggu lama sekali, biasanya melakukan aktivitas dulu baru bisa orgasme lagi. Itupun hanya satu kali. Tetapi bagiku ini bukan suatu masalah. Aku sudah cukup beruntung dapat menikmati kenikmatan surgawi yang luar biasa hampir di setiap kontak seksual.


Aku tidak dapat membayangkan wanita lain yang tidak pernah mengalami orgasme, aku tidak dapat membayangkan kehidupan seksual mereka yang kurang menyenangkan. Bagiku orgasme adalah sangat penting. Ada hal penting yang menggoda diriku, bahwa aku tidak pernah mengeluarkan cairan saat orgasme. Memang kemaluanku terasa basah bila terangsang, akan tetapi tidak pernah mengeluarkan cairan seperti layaknya Abang mengeluarkan sperma saat ejakulasi. Namun aku selalu merasakan kepuasan yang luar biasa saat aku orgasme. Menurut Abang hal itu biasa pada wanita, bahkan menurut Abang, pacar-pacarnya dulu juga tidak pernah ejakulasi ketika orgasme.


Hal lain yang aku sering lakukan adalah bahwa memang aku seringkali tidak membutuhkan atau tidak menginginkan orgasme pada setiap kontak seksual, terkadang aku hanya ingin melayani Abang. Hal ini tampaknya sulit dimengerti oleh Abang. Abang seringkali memaksakan diri agar aku mengalami orgasme setiap melakukan kontak seksual. Padahal, terkadang aku sangat puas hanya dengan melayani Abang, bukan kepuasan seksual, tapi kepuasan psikologis dapat melayani dan memberikan kepuasan surgawi kepada pasangan yang amat kusayangi.


Keperawanan dan Hubungan Seksual


Aku selalu berusaha menjaga keperawananku. Aku berprinsip bahwa aku tidak ingin melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Aku ingin memberikan kesucianku kepada suamiku. Keinginanku hanya setengah terkabul. Memang yang memerawaniku adalah Abang, akan tetapi sebelum pernikahan, kira-kira 5 minggu sebelum pernikahan kami. Saat itu kami sedang melakukan petting seperti biasa. Sebelum petting kami berdiskusi tentang malam pengantin kami, keperawanan dan impian kami dalam menikmati malam pertama. Aku menceritakan ketakutanku menghadapi malam pertama. Aku tidak dapat membayangkan batang kemaluan Abang (yang menurut ukuranku besar) akan memasuki kewanitaanku yang sangat kecil. Aku juga membayangkan kalau batang kemaluan Abang yang keras memasuki lubang kewanitaanku, tentunya menyakitkan.


Aku banyak mendengar dari teman-teman kuliah yang sudah menikah, atau dari pengalaman orang lain bahwa hubungan seksual pertama kali akan menyakitkan, ada yang sampai tidak bisa berjalan, sakit selama satu bulan, dan lain-lain. Ketakutan itu begitu menghantui diriku. Di satu sisi, aku memang amat ingin merasakan hubungan seksual yang menurut banyak orang begitu nikmat, akan tetapi aku takut untuk melakukan yang pertama. Jika Abang bertanya kepadaku, apakah aku ingin melakukan hubungan seksual di malam pertama atau tidak, aku bingung. Aku sempat mengatakan sebetulnya aku ingin sudah tidak perawan saat malam pertama, agar aku dapat menikmatinya tanpa sakit.


Rupanya Abang salam paham dengan pernyataanku ini. Maka pada malam itu, ketika petting, Abang bertanya apakah batang kemaluannya boleh dimasukkan. Aku saat itu ragu-ragu, antara ingin dan tidak. Aku tidak mengatakan apa-apa, tapi tidak lama setelah batang kemaluan Abang menggesek-gesek kemaluanku dari luar, aku merasakan sesuatu yang memasuki lubang kewanitaanku. Agak nyeri, dan aku tahu bahwa Abang telah memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang kewanitaanku. "Abang..! Jangan Abang.." Bisikku saat itu, Abang seolah tidak mendengar dan aku merasakan batang kemaluannya semakin dalam masuk ke dalam liang senggamaku seiring dengan gerakan pinggul Abang. Aku menolak Abang, saat itu kuputuskan aku tidak ingin melakukannya dahulu, dan aku merasakan sakit pada lubang kewanitaanku.


Karena aku mendorongnya, aku merasakan batang kemaluannya tercabut dari liang kewanitaanku. Agak nyeri, ada perasaan seperti benda yang memaksa masuk, dan ada sensasi seperti (maaf) saat kotoran yang keluar di saat buang air besar, tapi sensasi ini di lubang kewanitaanku. Abang tetap memeluk, dan saat itu bersamaan dengan orgasmenya. Aku merasa lega, karena bersamaan dengan Abang orgasme. Aku pun memeluknya dengan erat.


Setelah Abang melepaskan diri, karena ingin membersihkan tumpahan sperma di kasur, aku melihat ada tetesan darah di paha dan rambut kemaluanku, dan juga di sprei bersama tumpahan sperma Abang. Saat itu aku berpikir bahwa aku dapat haid, karena memang sudah saatnya aku datang bulan. Rangsangan seksual tentunya membantu keluarnya darah, pikirku. Segera Aku membersihkan noda darah di sprei dan di sekitar kemaluanku dengan tissue, Kemaluan Abang juga aku bersihkan dengan tissue. Saat itu masih terasa sensasi adanya barang yang masuk di kemaluanku walaupun sudah tidak ada apa-apa lagi.


Setelah bersih-bersih, dan menghabiskan waktu, sore hari aku memeriksa pembalut wanitaku. Ternyata tidak ada lagi darah keluar. Padahal biasanya pendarahan di hari pertama lumayan banyak. Aku menyampaikan hal ini ke Abang. Abang hanya terdiam, dan dia mengatakan bahwa ada kemungkinan aku sudah tidak perawan lagi.


Aneh, aku tidak merasa menyesal, sedih, atau apapun. Aku hanya berpikiran bahwa kalaupun itu adalah darah perawanku, aku tidak menyesal karena aku berikan kepada Abang, yang saat itu sudah kuanggap sebagai suami (karena tinggal 5 minggu lagi kami akan menikah). Aku hanya khawatir bahwa darah tersebut bukan karena sobeknya selaput dara, akan tetapi karena gangguan dalam rahimku. Pikiran ini terus menghantui diriku sampai seminggu setelah itu. Untungnya Abang bisa meyakinkanku bahwa bukan kelainan, akan tetapi akibat sobeknya selaput keperawananku. Kami sepakat bahwa akan kita lihat pada malam pertama. Jika ternyata aku tidak berdarah lagi, berarti itu adalah akibat sobeknya selaput dara, akan tetapi bila berdarah, ada kemungkinan dari sebab lain. Kami sangat berdebar menunggu hari H. Sampai hari H, kami tidak pernah melakukan lagi, bahkan petting pun jarang kami lakukan. Selain sibuk, aktifitas seksual kami lakukan hanya dengan melakukan petting saja.


Tidak terasa, hari yang ditunggu tiba. Acara pernikahan berlangsung lancar. Aku begitu terharu, begitu juga Abang. Malam pertama kami lewatkan di sebuah hotel. Kami merasa senang sekali, saat mandi, kami mandi berdua, saling menyabuni satu sama lain, begitu menyenangkan. Saat itu juga kami saling mencukur bulu kelamin satu sama lain sampai benar-benar mulus (namun kami berdua sepakat bahwa kami tidak akan mencukur lagi sampai mulus karena amat sangat tidak nyaman ketika rambut-rambut itu tumbuh kembali).


Setelah acara dengan keluarga terdekat selesai dan kami kembali ke hotel, Aku langsung memeluk Abang, mencium pipinya. Berjuta perasaanku saat itu, senang, takut, terharu, lelah, namun ada hal yang amat kusukai, bahwa akhirnya kami berdua bisa menikah dan menjadi suami-isteri. Aku memaksa Abang untuk melakukan malam pertama kami malam itu, semula Abang mengalah dan tidak ingin aku terpaksa karena lelah. Tapi aku memaksa karena aku tidak ingin suamiku tidak merasakan malam pertama, yang ditunggu-tunggu. Abang kemudian mencumbuku, setelah batang kemaluannya tegak sempurna dan sangat keras (hasil latihannya sebelum menikah membuat batang kemaluannya keras luar biasa. Aku sempat takut tapi terkagum-kagum).


Sebelum memasukkan batang kemaluannya, aku menuangkan sedikit baby oil ke lubang kenikmatanku, dan aku juga menuangkannya di batang kemaluan Abang (baby oil ini ide Abang, supaya aku tidak merasa sakit saat pertama kali berhubungan seksual, karena menurut Abang, sakit atau tidak tergantung dari lubrikasi lubang kemaluan). Aku menutup mataku, dan berdebar, sangat takut. Berjuta perasaan ada dalam pikiranku, namun aku berusaha tetap tampak tenang. Tidak lama kemudian, aku merasakan batang kemaluan Abang menyentuh bibir kemaluanku. Dimain-mainkannya ujung batang kemaluan di bibir kewanitaanku. Aku menjadi semakin senewen. Saat itu Abang terus menciumi pipi, leher, kuping sambil terus memainkan ujung batang kemaluan di bibir kemaluanku. Aku menjadi bernafsu, dan mulai mengulum bibir Abang.


Tidak lama kemudian, aku merasakan kemaluanku terasa sedikit panas, dan penuh saat batang kemaluan Abang memasuki lubang kemaluanku. Aku tersentak, ingin rasanya mendorong Abang. Untung tidak aku lakukan, aku malah memeluknya keras. Namun aku tidak dapat menahan rintihanku. Aku hampir menangis ketika Abang berhenti melakukannya dan berkata ingin mencabut kalau aku merasa sakit (Abang begitu perhatian dan sayang padaku, sampai-sampai Abang mau berhenti melakukan kenikmatan malam pertama untukku). Aku begitu terharu, dan aku memintanya untuk meneruskannya. Aku tidak dapat menikmati malam pertamaku. Sakit, dan ada sensasi seperti saat membuang air di kemaluanku saat batang kemaluan Abang keluar masuk. Aku tidak orgasme selama dua malam, tapi aku sangat puas.


Dari malam pertama aku tahu bahwa selaput daraku sudah sobek 5 minggu sebelum pernikahan. Rasa sakit, sepertinya bukan karena sobeknya selaput dara, akan tetapi karena belum terbiasanya lubang kewanitaanku menerima batang kemaluan dan lubrikasi yang kurang.


Hari ketiga, ketika sudah kesekian kalinya kami melakukan hubungan badan, aku mendapatkan orgasme pertamaku yang aku dapat saat melakukan hubungan seksual. Seperti biasa, aku mencapai kenikmatan luar biasa tersebut dengan posisiku di atas. Ada sensasi yang sangat berbeda ketika aku orgasme dengan adanya batang kemaluan yang masih berada dalam liang senggamaku, luar biasa. Sejak saat itu, aku sudah mulai menyukai, amat menyukai, bahkan tergila-gila melakukan hubungan seksual dengan Abang. Begitu menyenangkan dan nikmat sekali. Aku pun lama-lama dapat berhubungan seksual tanpa harus menggunakan baby oil. Saat ini sudah beberapa posisi yang kami coba. Dari semua posisi, aku sangat menyukai dua posisi Missionary: Abang di atas dan memelukku, atau aku di atas dan memeluk Abang dari atas. Posisi terakhir ini yang pasti membuatku orgasme.


Hasil latihan Abang memperkeras batang kemaluannya dan menahan orgasme membuatku sangat tergila-gila untuk selalu melakukan hubungan seksual. Saat aku tidak bersama Abang, biasanya aku bermasturbasi dan membayangkan saat batang kemaluan Abang memasuki lubang kewanitaanku. Sungguh, menurutku tidak ada hal lain yang amat menyenangkan diriku saat aku orgasme ketika melakukan hubungan seksual dengan Abang. Latihan Keggel yang kujalani ternyata dapat membantuku mencapai orgasme dan juga menurut Abang menambah nikmat hubungan seksual ketika aku melakukan kontraksi otot-otot yang aku latih dengan latihan Keggel.


Aku saat ini merasa bahwa aku adalah wanita paling bahagia di dunia, karena aku mempunyai suami yang baik, pengertian, sabar, dapat memenuhi nafsu seksualku yang tidak pernah padam, dan aku termasuk di antara sedikit wanita yang pernah dan sering mengalami orgasme ketika berhubungan seksual. Oleh karena itu, bila anda ingin bertanya, berbagi pengalaman, ingin tips-tips, kritik dan lainnya, silakan Anda menghubungi saya atau suami saya melalui e-mail. Kami berdua akan sangat senang berkomunikasi dengan Anda semua. Semoga tulisan ini dapat berguna.


TAMAT
Read More

Cerita-Sex-Dewasa : Mila, Siswi Budak Seks


Mila


Milla ABG yang masih duduk di bangku SMP , tapi sudah sering berganti ganti cowok . Karena ke cantikan dan ke sexy-an nya telah menarik birahi wali kelasnya . Wali kelasnya berhasil memancingnya ke kantornya , dan memperkosanya di sana , tidak hanya itu wali kelasnya juga berencana menjadikan Milla budak sexnya.
“ Milla , lihat hasil ulangan kamu , tidak lebih dari angka 4 “ kata pak Solihin . Milla menundukan kepalanya .
“ Apa kamu pikir bisa , naik kelas dengan hasil seperti ini , sebentar lagi ujian kenaikan kelas , bagaimana ini..” kata pak Solihin lagi .
“ ma maaf pak..” kata Milla terbata .
“ dengar Milla , sebagai wali kelas mu , saya tak mau kamu tinggal kelas , saya tak mau ada satu murid pun tinggal kelas , saya malu..” kata pak Solihin lagi .
Milla terdiam . Lalu pak Solihin dengan lembut membelai rambut halus Milla . Dia berkata lembut “ nah , Milla , coba katakan , apa kesulitanmu.?” .
“ eh , saya sulit manghafal rumus pak..” kata Milla .
Pak Solihin menarik nafas , dan berkata “ begini saja , sepulang sekolah nanti , kamu ke mari , aku akan memberi kamu les privat , gimana..?” .
“ terima kasih pak , tapi saya tak punya biaya pak..” kata Milla . Pak Solihin tersenyum “ saya tak minta uang , saya hanya mau membatu kamu..” .
“ terima kasih pak , saya akan kemari setelah bubar sekolah nanti “ kata Milla .
“ Bagus Milla , sekarang kamu boleh kembali ke kelas , belajar yang rajin yah..” kata pak Solihin .

Milla berjalan keluar ruang pak Solihin . Tubuhnya yang ramping , bertambah sexy dengan Rok birunya yang agak mini , 10 cm di atas lutut . Memperlihatkan kakinya dan sebagian pahanya yang putih mulus . Wajah imut murid kelas 2 SMP itu ,telah menarik nafsu pak Solihin .
Pak Solihin adalah kepala sekolah , yang juga wali kelas Milla . Pak Solihin selalu berlaku , wibawa tinggi dan sopan santun . Semua guru ,apa lagi murid murid segan dengan dia . Dengan umurnya yang 45 tahun , wajahnya cukup ganteng . Dan tubuhnya atletis , maklum dia sangat suka berolah raga .
Tapi di balik semua itu , Pak Solihin mempunyai nafsu bejat terhadap Milla . Sudah lama dia memperhatikan Milla .
Di lain pihak , Milla memang ABG yang rusak . Dia memang seperti perek . Hobinya gonti gonti cowok . Dan mengejar cowok yang berduit . Walau usianya baru 14 tahun , tapi karena pergaulnya yang bebas , Dia jadi seperti itu . Bahkan ada gosip gosip yang berkata , Milla juga menjual dirinya pada om om..Inilah yang membuat Pak Solihin makin nafsu sama Milla . Dia memakai alasan memberi les privat , tapi sebenarnya akan melecehkan Milla .
Siang itu tepat pukul 1.30 siang . Semua murid keluar meninggalkan kelas . Dan Seorang di antaranya berjalan menaiki tangga ke lantai 3 , dimana ruang kantor pak Solihin berada . Dia mengetuk pintu .
“ masuk , ayo masuk ..” sambut pak Solihin. Milla masuk ke ruang itu . Kening nya tampak berkeringat . Pak Solihin memberinya tissue “ nih , hapus keringat mu..” .Lalu menyuruh Milla duduk di sofa .
“ Terima kasih pak “ kata Milla ,lalu duduk di Sofa . Mata pak Solihin menatap tajam paha Milla , yang rok mininya agak terangkat . Milla entah sadar atau tidak , dia duduk diam dan tersenyum , sambil menghapus keringat di keningnya .
Lalu Pak Solihin memberinya , kertas berisi soal soal matematika . “ Milla ,Coba kerjain soal soal ini” . Milla mengambil soal itu . Kening mengenyit . Lalu dia mengambil pen nya . Pen itu hanya di putar putar oleh jari jarinya .
Setelah beberapa saat , tanpa melakukan apa pun ,pak Solihin menegurnya “ kenapa , sulit yah..” . Milla mengangguk “ iyah , pak saya tak mengerti ..” .
Pak Solihin memgambil kertas soal itu . Dia merobeknya , “ matematika itu memang menyebalkan yah ..” katanya . Milla benggong melihat kelakuan Pak Solihin itu .
“ Milla , kamu tak perlu belajar matematika yang menyebalkan ini , Saya bisa memberimu nilai 10 , setiap kali ulangan , tanpa kamu susah susah belajar , asal kamu mau ….” . Tangan pak Solihin meraba lutut dan paha Milla .
Milla berdiri , dia kaget . Dadanya berdegup keras . ABG berpengalaman seperti Milla tentu tahu maksud buruk pak Solihin . “ asal saya mau apa Pak ? ..” katanya .
Pak Solihin tersenyum “ asal kamu mau memuaskan nafsu saya , Milla saya tergila gila sama kamu..” .
“ maaf pak , saya tak bisa..” lalu Milla berjalan ke arah pintu . Dan membuka pintu . Tapi pintu itu terkunci . “ Pak tolong , bukakan pintunya pak..” kata Milla .
Pak Solihin hanya tersenyum . Tangannya lalu meraih sebatang Rotan .
Milla mulai panik , tangannya memukul mukul pintu . kakinya juga menendang nendang pintu . “ Tolong , tolong…. “ jeritnya panik .
“ iyah , tolong tolong , saya mau memperkosa perek yang bernama Milla..” kata pak Solihin mengejeknya .
Milla terus berteriak , tapi tak ada orang lagi di sana .
Tiba tiba “ ctarr…” . Pak Solihin tepat memukul pantanya keras . Milla menjerit keras sambil memegang pantatnya . “ Auuuwww sakitt ammpun jangan pukul pak..” . Pak Solihin tertawa .
“ Milla , saya itu cinta damai , saya tak suka kekerasan , asal kamu menurut , aku tak akan memukul kamu , Milla sayang..” . kata Pak Solihin .
Milla gemetar . Dia menetap pak Solihin . “ Milla sini dan duduk di Sofa itu .. “ . Pak Solihin memerintah Milla . Milla pun menurut . dia duduk lagi di sofa itu .
Dan pak solihin duduk di meja kerjanya . Tangannya memegang batang rotan itu . Milla Agak gemetar ketakutan “ pak , ampun jangan pukul saya…” . Pak Solihin tersenyum , lalu dia meletakan batang rotan itu .
“ tenang saja , saya tak akan memukul kamu asal kamu nurut ngeti..” . Milla terisak dan mengangguk.
“ Milla , saya banyak mendengar gospi gosip , katanya kamu suka di booking om om yah ?” tanya Pak Solihin . Milla terhentak “ tidak pak , sumpah , saya tak pernah , gosip itu cuma untuk meledek saya , saya di bilang perek..” .
“ ok ok Milla , saya percaya… “ kata pak Solihin . Dan Dia bertanya lagi “ Milla apa kamu masih perawan..” .
Milla tertunduk , dia diam , dan pak Solin mengulangi pertanyaannya lagi “ Milla apa kamu perawan , jawab ” .
Milla menatap pak Solihin ,dia mengeleng “ saya sudah tidak perawan..” . Air matanya meleleh . Pertanyaan memalukan itu terpaksa di jawabnya.
“ Bagus , bagus..” kata pak Solihin . “ Siapa yang perawanin kamu ?” tanyanya lagi Milla tertunduk , dan diam saja .
“ Milla , kalau saya tanya , kamu harus jawab , kamu tak mau di pukul kan..” . katanya . Milla berkata “ jangan pukul pak , yang perawanin saya Anto pak ..”.
Pak Solihin berpikir sebentar “ Anto yang kelas 3 itu , yang bawa mobil sedan biru itu ..” . “ iyah pak…” kata Milla . “ Jadi itu pacar kamu ?.” kata pak Solihin .
“ Dulu pak , Anto pacaran sama saya 3 bulan , terus putus .. “ kata Milla . Pak Solihin tersenyum “ oh lalu…” .
“ Lalu saya pacaran sama , Rudi .. itu juga cuma dua bulan .. dan terus sama Ayung 4 bulan dan sama Ginno itu pun baru putus..” kata Milla .
Semua cowok yang di sebutkan itu rata rata anak orang berduit . Mereka semua membawa mobil pribadi . Pak Solihin mengelengkan kepala .
“ Milla sama semua cowok cowok kamu itu , kamu pernah di entot..” kata pak Solihin Milla mengangguk . “ Wah , umur kamu baru 14 tahun , tapi sudah pernah di entot sama 4 cowok , hebat sekali ck ck ck..” kata pak Solihin tersenyum .
Milla tertunduk wajahnya memerah . “ eh saat pertama sama si Anto , apa kamu di paksa..” tanya pak solihin . Milla mengeleng “ tidak pak , suka sama suka..”Pak Solihin mangut mangut “ kamu merasa nikmat ngak ..?” tanyanya . Milla mengeleng “ pertama kali saya sakit sekali pak , saya berdarah .. tapi setelah itu .. besok besoknya saya baru bisa merasa nikmat pak..” .
Pak Solihin mulai ereksi . Dia meraba selangkangannya . “ Milla , kamu suka yah di entot..” .tanya pak Solihin . Milla hanya menundukan kepalanya .
Pak Solihin tersenyum , “ Milla kamu suka , main sex, apa kamu pernah isep ****** cowok cowok kamu..?” . Milla mengangguk.
“ Lalu cowok cowok kamu pernah jilati memek kamu ngak.? “ tanya pak Solihin lagi . Milla mengankat wajahnya “ Cuma Rudi yang pernah , yang lain tak mau..” kata Milla . Pak Solihin menganguk .
“ Wah , sayang yah , padahal kamu suka yah di jilatin memeknya yah.” kata pak Solihin . Milla tersenyum , “ koq bapak tahu sih , saya suka di jilatin..” kata Milla tanpa sadar . Pak Solihin tersenyum . Dan Muka milla kembali memerah .
Rasa takut Milla berkurang , dia mulai terlihat lebih Rilex .
“ Milla , boleh ngak saya jilatin memek kamu..” tanya pak Solihin . Milla tersenyum malu . Dia menganguk . “ Baik saya akan jilatin memek kamu sampai kamu puas .. Tapi saya mau main main dulu dengan kamu . Permainan Sex tentunya..” kata pak Solihin tersenyum .
“ Milla coba kamu duduknya ngongkong , saya mau lihat celana dalam kamu..” kata pak Solihin . Milla menunduk , lalu dia melebarkan kakinya . Dan celana dalamnya yang putih terlihat jelas pak Solohin . Celana dalamnya tampak ada sedikit basah tepat di selangkangannya .
Pak Solohin menjadi penasaran , dia mendekat , dan meraba celana dalam Milla . Milla mengelijing . Pak Solihin tahu itu cairan vagina Milla . Karena bercerita tentang hal hal itu , membuat Milla agak terangsang .
“ Milla kamu terangsang yah..” tanya pak Solihin . Milla tak menjawab , lalu menutup kakinya , mukanya merah “ malu pak , saya malu..” .
Lalu kembali pak Solihin meminta Mila duduk mengongkong . Dan Pak Solihin kembali duduk di atas meja kerjanya . Milla berkata “ pak malu , saya malu duduk begini di lihatin bapak..” . seraya merapatkan kakinya .
“ eit , jangan di tutup , kamu janji mau nurutkan , kamu gak mau di pukulkan..” kata pak Solihin . Milla menundukan kepalanya , dan kembali duduk dengan posisi merangsang . Kakinya terbuka lebar , memperlihatkan selangkangan celana dalam putihnya . Milla benar benar di buat malu.
Di saat Milla menunduk malu , dan tiba tiba , ada sinar putih terang nyala sekejap . “ Ahh , pak jangan di foto .. “ lalu kakinya menutup rapat . Pak Solihin tersenyum “ tenang saja , ini buat koleksi pribadiKu..” .
“ ayo Milla , buka lagi kaki kamu lebar..” kata pak Solihin . “ Pak saya tidak mau di foto seperti ini , malu pak..” kata Milla . Dia hampir menanggis . Pak Solihin memegang tongkat rotan nya . “ Kamu ini mesti di pukul yah..” kata pak Solihin .
“ Jangan , jangan pukul , saya buka..” kata Milla dan langsung membuka kakinya lebar lebar . Pak Solihin langsung memfotonya lagi . Beberapa shoot lalu meminta Miila melepas kancing bajunya .
Milla tak kuasa , dia menangis ,” tolong pak , saya malu , jangan permalukan saya tolong lah pak…” kata Milla memelas .
Pak Solohin memberinya shock terapi , satu pukulan rotan , tepat di pahanya . Tak terlalu keras , tapi cukup menyakitkan . “ ahhhggg …” jerit Milla dan Milla menangis
“ Eh dengar yah , jangan menolak permintaanKu , Kamu akan jadi budak sex Ku sekarang..” kata pak Solihin . Milla terisak . Pak Solihin mengambil tissue , dia melap air mata Milla . “ maaf yah sayang , saya tak akan memukul kamu , asal kamu nurut .” kata pak Solihin lembut.
“ sekarang buka kancing baju kamu seluruhnya , dan duduk ngongkong..” perintah pak Solihin . Tak ada pilihan lain , Milla menuruti perintah pak Solihin .
Dia membuka bajunya . dan terlihat Bhnya yang modelnya seperti kaos kutang , tapi pendek . Dan Duduk mengongkong . Pak Solihin memfoto Milla lagi ,dalam posisi seperti itu ,beberapa shoot .
Lalu pak Solihin mengeluarkan sebungus Rokok , dan menyalakannya , dia menghisap rokok itu , lalu memberikan pada Milla . “ Ini , isap rokok ..” kata pak Solihin . Milla memang suka merokok . Lalu dia menghisapnya .
Pak Solihin memfotonya lagi , Milla dengan baju terbuka , Branya putih ,dan duduk ngongkong dengan celana dalam putih . Dan Asik merokok .
Lalu pak Solihin mengangkat branya , dan Buah dada Milla yang kecil terlihat . dangan putting yang kecil ,dan berwarna ke merahan . Pak Solihin meraba putingnya , lalu meremas lembut buah dadanya Milla mengelijing . Kembali pak Solihin memfotonya beberapa shoot .
Lalu tangan pak Solihin merayap ke bawah , dan manyibak celana dalam Milla .Mata pak Solihin melotot melihat Vaginanya , sama sekali bersih tanpa bulu , kecil dengan bibir vagina yang agak basah , merah . Pak Solihin menciumi vaginanya , Milla mengelijing . “ wah , Milla memek kamu harum yah..” katanya . Milla diam tak menjawab .
Tangan Milla di pegang , dan dibawa ke bawah “ Milla , sibak celana dalam kamu seperti ini yah , saya mau foto kamu..” kata pak Milla .
Milla tak bisa berbuat apa apa , selain memenuhi kemauan gurunya itu . Pak Solihin memfotonya beberapa shoot , terutama di bagian vaginanya .
Setelah puas dengan itu , Pak Solihin , membuka celananya , dan juga kolornya . Penisnya yang hitam besar , ngaceng tegak sekali . Milla melotot melihatnya . Walaupun Milla sudah melihat penis penis cowoknya tapi tak ada yang sebesar pak Solihin punya .
Dia mengocok ngocok penisnya sendiri dan mendekati Milla “ Milla , ayo isepin ******Ku..” kata pak Solihin . Tangan Milla gematar , dan meraih batang penis pak Solihin , Lalu Milla menjulurkan lidahnya dan menjilat ujung penis pak solihin . Pak Solihin mendesah “ ahhh……” .
“ Milla , lebih besar ****** saya , apa ****** pacar pacar kamu..” tanya pak Solihin .“Punya bapak besar sekali..” kata Milla pelan.. Tangan pak Solihin mengelus rambutnya “ kamu suka sama ****** saya..” tanya pak Solihin . Milla mengeleng “ saya takut bapak punya besar sekali ..” .
“ Milla , kamu harus suka punya saya , ayo buka mulut kamu yang lebar, dan kulum..” perintah pak Solihin . Milla mundur sedikit , “Pak , saya jilatin aja , saya suka jilatin bapak punya..”
“ iyah , tapi saya suka di kulum..” kata pak Solihin dan terus mendorong penisnya masuk ke dalam mulutnya. Sementara tanganya masih memegangi rambut Milla. Milla meronta , dan mengatup mulutnya rapat .
Tapi tangan gurunya itu meraba buah dada kanan Milla dan menjepit puting susunya. Milla menjerit keras, dan Pak Solihin langsung mendorong penisnya masuk hingga tenggorokan Milla. Penis besar itu mulai bergerak maju mundur, sementara Milla berusaha melepaskan diri sambil terbatuk-batuk.
Milla benar-benar shock. Penis Pak Solihin yang besar tegang dan keras itu masuk hingga tenggorokannya, ia dapat merasakan sesuatu yang asin dan lengket di dalam mulutnya.
Lalu dengan kedua tangannya pak Solihin memegang kepalanya lalu memaju mundukan penisnya dalam mulut Milla yang kecil . Pak Solihin mendesah dan mengeram kenikmatan . “ ohh , nikmat sekali Oh , gua bisa keluar nih..” Milla tahu pak Solihin akan mengalami ejakulasi di dalam mulutnya. Kembali ia meronta berusaha menarik kepalanya.
Tapi dengan kasar pak Solihin menarik kepala Milla, penisnya makin masuk ke dalam tenggorokan Milla dan menahan kepala Milla hingga tidak bisa bergerak. Pak Solihin kemudian menarik sedikit penisnya dan tertawa melihat Milla tersengal-sengal menghirup udara.
Pak Solihin tidak bisa bertahan lama di mulut Milla. Tiba-tiba Pak Solihin mulai mengerang dan mendengus, tangan yang ada di buah dada Milla mulai meremas dan menarik-narik buah dada Milla, sedangkan tangan yang lain memegangi kepala Milla dan menggerakannya makin cepat, membuat Milla mengulum makin cepat dan dalam.
Sperma Pak Solihin menyembur di dalam mulut Milla, menyemprot ke dalam tenggorokan Milla, membuat Milla terbatuk-batuk. Penis Pak Solihin tetap ada di dalam mulutnya, memompa dan menyembur selama sesaat. Akhirnya Pak Solihin menarik penisnya perlahan hingga seluruhnya keluar dari mulut Milla. Sperma berwarna putih dan lengket mengalir keluar dari mulut Milla, mengalir turun membasahi serangam SMP nyaMilla terisak lagi . Pak Solihin mengambil tisuue dan melap bibir Milla , dan juga melap air matanya . “ kenapa menangis , kan kamu juga sudah sering ngulum ****** cowok ..” . Milla terdiam lalu berkata “ bapak punya terlalu besar , mulut saya sakit..” katanya .
Pak Solihin mencium bibirnya . “ Milla , sekarang kamu buka celana dalam kamu , aku mau menjilati memek kamu..” katanya .Milla dengan ragu dan terpaksa , melepas celana dalamnya . Pak Solihin tersenyum “ bagus , sekarang , kamu duduk , dan buka kaki kamu lebar “ . Lalu Milla duduk dan melebarkan kakinya . Vaginanya yang tak berbulu itu terpampang lebar . Pemandanan yang sungguh erotis .
Lalu Dia jongkok dan menciumi vagina Milla . Milla tersentak, ketika dirasanya sebuah tangan mulai merabai vaginanya."Mmmmphhh," Milla mengerang .Tiba-tiba Milla merasakan kehangatan mengalir di vaginanya, tubuhnya tersentak, dan tanpa sadar pinggulnya terangkat. Milla merasa sangat nikmat ketika lidah Pak Solihin menjilati bagian dalam bibir vaginanya, membuatnya basah .
Milla sama sekali tidak bisa melawan sensasi yang timbul di vaginanya. Untuk beberapa menit Pak Solihin terus menjilati bibir vagina Milla, menciuminya dan menjilati cairan yang keluar dari vagina Milla. Dari mulut Milla terdengar pelan desahannya . “ aaahhh ahhh ahh…” .
Pak Solihin , meraih kedua tangan Milla , meletakan dekat vaginanya , dan menyuruhnya membuka lebar bibir vaginanya dengan tangannya . Sehingga Klitorisnya tertampang jelas . Agak merah , membesar dan berlendir .Pak Solihin sangat hati-hati dan lembut ketika menjilati vagina Milla itu. Kaki dan pinggul Milla bergarak dan tersentak-sentak tanpa bisa dikendalikan oleh Milla.
Milla benar benar terangsang . Dan rupanya Milla mudah terangsang . Dia termasuk cewek yang mudah terangsang , dan nafsunya besar . Pak Solihin masih terus menjilati klitorisnya . Lendir yang keluar pun jadi , makanan lezat bagi gurunya itu Milla terus mengejang , nikmat desahan desahnya makin sering terdengar .
Tangan Milla semakin membuka lebar bibir vaginanya , Dan pak Solihin makin mempercepat sapuan lidahnya . Pantat Milla terangkat , dan Dia mengejang sesaat , lalu kembali lemas . Kakinya mengejet beberapa kali .
Milla mendesah panjang “ ahhhhh….” . Milla telah mendapat orgasmenya .Pak Solihin , menatapnya tersenyum . “ Milla , nikmat yah…” kata pak Solihin . Milla tak menjawab , dia menunduk , dan mukanya merah .“ Milla sekarang saya akan entotin kamu yah..” kata pak Solihin .
Milla tersentak , dia merinding dan menjerit "Jangan, jangan, saya mohon, saya takut , punya bapak terlalu besar , Saya akan lakukan apa saja , jangan entot pak..” Milla merengeng rengeng .Pak Solihin cuma tersenyum “ tenang saja , Milla , nanti juga kamu nikmat koq..”
Pak Solihin mengangkat kaki Milla lebih tinggi lagi. Penis Pak Solihin sudah berada di hadapan vagina Milla dan menyentuh bibir vaginanya. Milla gemetar , rasa takut melebihi rasa nikmatnya . Pak Solihin mengesek ujung penisnya di klitoris Milla.
Lalu dengan perlahan Pak Solihin mulai mendorong penisnya, Milla menangis memohon agar Pak Solihin berhenti. Tanpa mendengarkan tangisan Milla, Pak Solihin terus mendorong dan merasakan bibir vagina Milla mulai terbuka. Dan Dari mulut Milla terdengar jeritnya “ ahwwwwww “
Milla merasa nyeri di vaginanya . Liangnya di buka paksa oleh penis besar pak Solihin . Milla mengejang .
Lalu Pak Solihin merasakan kepala penisnya mulai masuk ke dalam vagina Milla diiringi oleh hentakan nafas dari Milla. Terus mendorong, Pak Solihin merasakan jepitan erat dari dinding vagina Milla di penisnya.
Pak Solihin melihat Milla, gadis kecil yang cantik sekali, dan tubuh yang merangsang. Tengah merintih kesakitan , dan mengerang .
Perlahan Pak Solihin mulai mendorong lagi, ia sangat bernafsu untuk merasakan nikmat vagina Milla . Milla sudah meronta sekuat tenaga, tapi Pak Solihin tidak merasakannya sedikitpun. Perlahan, perlahan sekali , Akhirnya penis sepanjang 20 cm itu terbenam seluruhnya . Milla menjerit keras “ aghhh ,sakittt. Sudah cabut..”.
Pak Solihin , melumat bibir mungil Milla untuk membungkam jeritnya . Dan perlahan dia mengoyang penisnya . Milla mengejen , kesakitan . Pak Solihin terus mengeluarkan dan memasukan penis besarnya di liang vagina gadis kecil 14 tahun itu . Milla terus mengeliat , menahan nyeri di vaginanya .Pak Solihin terus bergerak pelan , Milla mulai tenang . Pak Solihin trus mengoyang pelan . “ aghh aghh sakit pak..” . Tapi pak Solihin tak peduli . Terus mengoyang dengan pelan .
Sampai pak Solihin merasa sudah hampir sampai di puncak kenikmatannya , ,dan mulai mengoyang cepat , dan menghentak hentak . Ini membuat Milla menjerit jerit kesakitan “ aggghh sakit pelan pelan , aghhhh sakit..” .
Pak Solihin , terus mengoyang , dan mendengus . Dan akhirnya dia membenamkan habis batang penisnya , lalu Dia tegang . dan menumpahkan spermanya di liang vagina Milla . Perlahan penis besarnya mengecil , dan mulai di cabut dari liang vagina Milla . Sperma Pak Solihin turut mengalir keluar , bersamaan penisnya .
Milla lemas sekali , dan nafasnya tersenggal , dia terisak menangis . “ Milla kenapa menangis , kaya perawan saja..” kata pak Solihin .Milla menatap pak Solihin , “ waktu saya di perawanin ,tidak sesakit ini ,pak .” kata Milla sambil terisak . Pak Solihin tersenyum , “ iyah saya tahu , karena memek kamu belum terbiasa sama ******Ku , besok besok pasti memek kamu biasa koq..” .
“ Besok besok , Apa maksud bapak..” kata Milla . “ iyah , kalau besok aku entot kamu pasti kamu sudah tak begitu sakit lagi , karena memek kamu sudah melar , ha ha ha…” kata pak Solihin . “ tidak pak saya , tidak mau lagi..” kata Milla .
Pak Solihin tersenyum “ kamu tahu , apa gunanya , Aku memfoto kamu tadi..” . Milla tertunduk , dia sudah tahu ini pasti terjadi . “ maaf , Milla kamu akan jadi buduk nafsuKu , sayang ha ha ha ” kata pak Solihin sambil tertawa .
Lalu Pak Solihin memberinya beberapa lembar tisuue , “ nih , lap memek kamu , ayo aku antar kamu pulang..” katanya . Milla membersihkan sisa sisa sperma gurunya , lalu memakai kembali seragamnya . “ ayo , aku antar..” kata pak Solihin . “ Tidak usah pak , saya pulang sendiri saja..” tolak Milla .
Tapi Pak Solihin bersikeras , mau mengantar Milla pulang “ saya mau tahu kamu tinggal dimana..” katanya . Akhirnya pak Solihin mengantarnya pulang dengan mobilnya .
Milla mengetuk pintu rumahnya , begitu tiba di rumahnya . Pintu itu terbuka “ Milla kenapa baru pulang , sudah jam 6.00 malam..” kata mamanya . Mamanya memandang pak Solihin , mukanya garang “ dan siapa ini..” katanya .
“ maaf , bu , saya guru Milla ..” kata pak Solihin Sopan . Raut wajah mama Milla berubah “ oh maaf , saya tak tahu , ada apa pak , apa Milla berbuat salah..” tanya mamanya kawatir .
Pak solihin tersenyum ,” oh tidak tidak..” katanya .Lalu mama Milla mempersilakan , pak Solihin masuk ,dan duduk di ruang tamu . Dan juga menyajikan teh hangat . “ silakan pak , cuma air teh saja..” kata mama Milla
Pak Solihin meminum teh itu , dan mama Milla berkata “ maaf yah pak , Milla itu suka nakal , dan malas belajar , kerjanya cuma pacaran saja..” .“ ah.. tidak Bu , Milla itu cukup baik koq , dia disiplin , rajin..” kata pak Solihin .
Milla tersenyum saja . Mama Milla tercengang “ tapi ,banyak temannya melapor pada saya , Milla itu ….” Kata mamanya , yang langsung di sela pak Solihin .“ Bu , jangan dengarin , teman temannya itu cuma iri , sama Milla ..” kata pak Solihin. Mama Milla menganguk .
“Lalu tujuan bapak kemari ada apa yah..” tanya mama Milla . “ Begini bu , saya ingin memberi tahu ibu , Milla mendapat pelajaran tambahan , Les privat sama saya , untuk meningkatkan prestasinya.. jadi Milla akan sering pulang telat ,” kata pak Solihin .
“ Oh . wah terima kasih pak ” kata mama Milla .
Lalu tiba tiba Della , adik Milla datang dan mengeleyot di mamanya . Mata pak Solihin menatap liar pada Della yang berseragam SD itu . “ ini anak sudah besar juga , masih manja..” kata mamanya . Pak Solihin bertanya “ wah , kelas berapa adik ini ? ” . Della langsung menjawab “ kelas 6…” .
Pak Solihin tersenyum “ wah ebtanas untuk SD sudah dekat nih , tinggal dua bulan lagi , harus rajin belajar yah..” .
Mama Milla langsung menjawab “ iyah , ini adik Milla juga sama , malas belajar..” .
Pak Solihin tersenyum “ wah , kalau mau sekalian saja sama Milla , saya bantu Les Privat , tidak perlu bayar koq..” .
Milla langsung menjerit “ JANGANNN…..” .
“ Milla , apa apaan kamu..” kata mamanya . Lalu mama Milla menatap pak Solihin , “ Terima kasih , atas perhatian bapak , saya akan suruh Milla ,membawa Della sekalian , untuk les Privat..” kata mama Milla .
Pak Solihin tersenyum , “ bagus , bagus.. oh yah , hari sudah malam , saya mohon pamit yah Bu…” . “ oh , iyah silakan pak terima kasih banyak…” kata mamanya.
Pak Solihin beranjak , lalu menuju pintu , di susul Milla . “ Pak , tolonglah , adik saya masih kecil , jangan di rusak…” kata Milla . Pak Solihin tersenyum , “ lalu apa Aku harus merusak mama kamu ha ha ha..” .
Milla diam , matanya menatap pak Solihin . “ Milla , besok jam 11 .00 kamu sudah harus ke ruangKu , jangan sampai telat . kamu tak mau foto foto erotis kamu sampai ke mama kamu kan..” . Milla terenyuh .
Pak Solihin , masuk ke mobil, dan memacu mobilnya kencang.


Mila, Siswi Budak Seks 2



Mila


Besoknya jam 10 .50 pagi , pintu kantornya di ketuk . Dan Milla masuk menemui pak Solihin . “ Ah Milla , sayang kamu tepat waktu , “ kata pak Solihin, sambil melihat jam tangannya .
Lalu pak Solihin , duduk di sofa . Milla masih berdiri , terpaku . Dia menunggu dan menebak kira kira apa perintah gurunya .
“ Milla , kamu boleh pilih , mau aku entot , apa kulum ******Ku sampai aku keluar..” kata gurunya . Milla diam dan menjawab pelan “ saya kulum punya bapak saja..” .
“ Ok , tapi kamu buka rok kamu yah , saya mau lihat celana dalam kamu..” kata pak Solihin lagi . Milla membuka roknya . “ Milla , kemarin celana dalam kamu putih , hari ini juga putih , apa kamu tak punya celana dalam warna lain.. “ tanya pak Solihin . Milla diam , dan mengeleng .
Lalu pak Solihin membuka celananya sebatas lutut , berikut kolornya . ****** besarnya sudah ngaceng keras . “ Ayo , kulum ******Ku.” Perintahnya .
Milla berlutut , dan menjilati ujung penis pak Solihin . Pak Solihin , mendesah kenikmatan . “ iyah , benar begitu , oh enak sekali lidah kamu , sayang…” .Milla terus saja menjilat , tapi tidak memasukan dalam mulutnya . Pak Solihin mulai gusar “ Milla , ayo kulum , masa mesti di paksa sih..” katanya.
Mau tak mau Milla membuka lebar lebar mulutnya dan mengulum penis pak solihin . “iyah , begitu dong , sedot dong ” . Lalu pak Solihin mengerakan pantatnya . Penis itu seperti menonjok nonjok kerongkongannya , membuat Milla tesedak beberapa kali .


Tapi pak Solihin tak peduli , dan terus melakukan itu . Saat pak Solihin hampir mendekati klimak , Pak Solihin mencabut penisnya . Dan mendudukkan Milla di sofa Lalu pak Solihin menyibak celana dalam putihnya .
Milla protes “ pak saya sudah kulum , jangan di masukin..” . Pak Solihin berkata “ tenang Aku cuma gesek gesek doang “ . Lalu mulai mengesek kepala penisnya di klitoris Milla .
Begitu sudah mencapai klimak , ujung penis itu di tekan masuk ke liang vagina Milla Membuat Milla menjerit “ aduhhh , pak jangan..” . Lalu Milla merasa liang vaginanya penuh dengan cairan hangat .
Tangan pak Solihin , merogoh kantong bajunya , dan mengambil carefree yang sudah di siapkan sebelumnya . Lalu Ujung penisnya di cabut , lalu dengan cepat carefree , itu di taruh di vaginanya . Setelah itu celana dalam Milla di rapikan kembali .
“ Milla , memek kamu penuh dengan pejuKu , awas jangan di cuci , aku mau memek kamu basah dengan pejuku , ha ha ha..” . kata pak Solihin .Milla bengong , tak mengerti sifat aneh gurunya. “ tapi pak , kalau saya mau pipis bagaimana..? “ Milla sedikit protes .
“ Kamu mesti tahan , kalau sudah benar benar tidak tahan kamu ke mari , dan pipis di sini..” kata pak Solihin sambil tertawa .
Bel berbunyi , tanda di mulainya jam pelajaran . Milla memakai kembali roknya , lalu segera berlalu untuk masuk ke kelas .
Pada jam 3.00 , bel istirahat berbunyi tapi Milla belum ke kantor pak Solihin . Tapi pada istirahat kedua , pukul 4.30 sore Milla kembali datang ke ruang pak Solihin .
“ Pak , saya sudah tak tahan kebelet mau pipis, izinkan saya ke WC pak..” pinta Milla . Pak Solihin tertawa . “ tidak , kamu pipis di sini dan berdiri pipisnya “ . Pak Solihin memberinya ember platik .
Milla yang sudah kebelat , langsung membuka celana dalamnya , lalu berdiri . Yang pertama kali keluar ialah cairan putih , spema pak Solihin yang sudah encer . Dan di susul cairan kekuningan , pipis Milla .
Pak Solihin memberinya tisuue untuk melap vaginanya .Setelah itu , Pak Solihin melepas carefree yang basah dari celana dalamnya , dan memakaikan celana dalamnya kembali .
“ bagus Milla , kamu murid yang baik , ha ha ha…” kata pak Solihin . Lalu Mila hendak meninggalkan ruang pak Solihin . Tapi pak Solihin menarik tangannya . “ Milla tunggu , duduk dulu di sofa itu “ kata pak Solihin
“ Tapi pak sebentar lagi , saya harus masuk kelas “ kata Milla . “ Milla ,kamu lupa yah, habis istirahat ini jam pelajaran matematika , itu jam saya mengajar di kelas
Milla akhirnya duduk di sofa itu . Pak Solihin meraih kedua kaki Milla dan membukanya, membuat nafas Milla kembali tersentak. Tetapi teringat akan hukuman yang ia akan dapatkan , kalau melawan, maka ia sama sekali tidak melawan perbuatan gurunya.
Sekarang ia terduduk di sofa dengan kaki terbuka, dan rok mini biru nya dengan sendirinya terangkat sampai ke pinggangnya. Pak Solihin membuka sebuah laci dan mengambil sebuah dildo – sebuah benda berbentuk penis yang terbuat dari karet keras – berwarna hitam. "Tetap buka kaki kamu Milla “ , perintah gurunya
Pak Solihin menyibak celana dalamnya lalu mulai mendorong dildo itu agar masuk ke vagina Milla. Milla mengerang beberapa kali, dan, dildo sepanjang 10 senti itu masuk seluruhnya ke dalam liang vagina Milla. Lalu Pak Solihin juga menempelkan carefree yang baru , di celana dalam Milla . Dan merapikan kembali celana dalam Milla . Dildol itu sekarang berada di liang vagina Milla dangan mantap .
Dildol itu bekerja dangan remote control . Ketika tombol on di tekan , Dildol itu bergetar dan berputar . “ ohh oh aghh…” Milla tersentak . Pak solihin menekan tombol off dan bertanya “ apa yang kamu rasakan Milla..”.Milla tak menjawab . dia menunduk .Dan pak Solihin menekan tombol on lagi . Dan Milla tersentak lagi “..oohhh…” . Dan menekan tombol off lagi , “ Milla apa rasanya..” tanya pak Solihin lagi. “ Ah.. anu.. memek saya seperti di korek korek pak.. “ jawab Milla. Pak Solihin tertawa “ ha ha ha kamu suka Milla..” . Milla diam menunduk dan Pak Solihin tertawa .
"Milla, jam pelajaran ini memek kamu bakalan basah, dengan begitu dildo yang ada di dalam vagina kamu juga akan basah.” Katanya lagi . Milla hanya diam , dia akan di permalukan gurunya di depan teman teman .
“ Dan Milla , apapun yang terjadi kamu tak boleh ke WC..” kata pak Solihin lagi .
“ Teng , teng , teng” bel berbunyai , tanda istirahat telah selesai , waktunya kembali ke kelas .
“ nah Milla sayang , ayo jalan ,masuk kelas..” kata pak Solihin . Milla berdiri , dan berjalan Milla agak sudah berjalan , karena ada dildol yang menganjal di vaginanya . Pak Solihin hanya tersenyum, sambil berjalan di belakang Milla.Begitu tiba di kelas , Milla langsung duduk di bangkunya . Dan Pak Solihin juga masuk ke kelas . “ selamat sore anak anak..” . kata pak Solihin . “ Sore pak…” begitu sambut murid muridnya .
“ pelajaran kita sampai di mana yah..” tanya pak Solihin pada murid muridnya . Pak Solihin pun mulai mengajar . Matanya melihat ke Milla . Milla sedang melihat buku matematikanya .Dan tiba tiba pak Solihin menekan tombol on . Membuat dildol itu bergetar dan berputar di liang vagina Milla .
Tanpa sadar Milla menjerit tersentak “ aghhhh… …..” . Teman teman menengok ke Milla . “ eh kamu kenapa Milla “ , tanya seorang temannya. “ eh , anu perutku sakit..” kata Milla . “ Eh anak anak , ayo sudah belajar , perhatikan buku masing masing..” kata pak Solihin.
Murid murid itu kembali melihat buku matematikanya ,dan mengerjakan soal latihan
Sementara , Milla mengigit bibirnya , merasakan sensasi , getaran dildol itu , berputar cepat di liang kewanitaannya. Pak Solihin terus menatap Milla . Milla juga menatap pak Solihin . Terlihat Milla mengigit bibirnya sendiri , dan tangan Milla mengepal , menahan nikmat .
Pak Solihin lalu berjalan ke papan tulis , dia menulis satu soal matematika. Dan kembali duduk di kursinya . Lalu mematikan dildol di vagina Milla , dengan menekan tombol off , di remotenya . Milla agak tenang “ Milla coba ke depan kerjakan soal di papan tulis itu..” perintah pak Solihin .
Milla perlahan bangun , dan berjalan pelan ke papan tulis . Dan pak solihin menekan tombol on . “ ohhh….” Mila tersentak dan memegang vaginanya . Kembali murid murid melihatnya . Milla berjalan pelan , Milla semakin sulit berjalan bila dildol itu bergetar
Dan kembali pak Solihin mematikan dildol itu . Dia berdiri di depan papan tulis memegang spidol , dan tak mengerjakan apa apa . “ Milla kenapa tak bisa..” tanya pak Solihin . Tiba tiba ada yang nyeletuk “ dia mana bisa , bisa cuma pacaran..” . Murid lain tertawa tawa .
“ Anak anak tenang..” kata pak Solihin . Lalu Pak solihin menghidupkan dildol itu . Kembali Milla tersedak , “ ohhhh…..” . Pak Solihin terus membiarkan Dildol itu bergetar, Milla berdiri dengan kaki terbuka lebar . Tubuhnya gemetar , sebelah tanganya tertumpu di papan tulis . Kepalanya menunduk .
Pak Solihin terus memperhatikan ,Milla . Kakinya kejang , dan tubuh terus bergetar Milla terus berdiri sampai kira kira 10 menit , Miila Akhirnya berteriak “ aghhhh saya tak tahan pak , ampunn…” . Lalu Dia jangkok dan menangis tersedu sedu .
Mata semua murid murid tertuju ke Milla.
Pak Solihin segera mematikan Dildol itu . Lalu Menghampiri Milla . Memegang tanganya dan Milla berdiri masih terisak menangis .” Ayo kembali duduk di bangku kamu .” kata pak Solihin .
“ anak anak , lihat tingkah laku kalian , kalian meledek Milla sampai dia menagis “ kata pak Solihin .
Dan tak lama terdengan bel , tanda usai sekolah .
Mudir murid berteriak gembira . Lalu berebut keluar kelas . “ Hi anak anak , jangan lupa mengerjakan PR yah..” pesan pak Solihin . Milla masih terduduk di bangkunya . Dan ketika semua murid sudah keluar , Dan tak ada orang lagi pak Solihin menghapirnya .
Pak Solihin membelai rambut Milla . “ Milla , ayo ke ruangKu..” kata pak Solihin . Milla berjalan mengikuti gurunya .
Setelah di ruang itu Milla langsung duduk di Sofa . Dia duduk melebarkan kakinya . Pak Solihin menghapirinya , lalu melepas celana dalamnya . Dan menemukan carefree yang basah sekali .
Lalu perlahan mencabut dildol itu dari liang vagina Milla . Lalu Segera lidah pak Solihin menyapu bibir vagina Milla . Milla mengelijing. Dan tangan Milla segera melebarkan bibir vaginanya . Sehingga klitorisnya yang bengkak terlihat jelas . Pak Solihin tersenyum, “ wah , memek eloe pasti sudah gatel banget yah “ . Dan mulai menjilati klitoris Milla .
Milla mendesah nikmat , merasakan jilatan lidah gurunya di klitorisnya . Pak Solihin terus menjilati klitorisnya , Tak lama Milla mengajang “ ohhhh……” . Tubuhnya gematar , berkejet kejet , Milla orgasme di buat gurunya .
Setelah beberapa saat , pak Solihin membuka celananya , ****** besarnya ngaceng keras , Dan segera di arahkan ke vagina Milla .
“ jangan pak , jangan saya takut ” kata Milla . “ Milla kamu curang yah , kamu sudah saya puaskan , masa saya tak boleh entotin kamu..” kata pak Solihin . Sambil mengesek ujung penisnya di vagina Milla. Yang menbuat Milla mengelijing
“ Jangan pak saya kulum saja..” kata Milla . Pak Solihin cuma tertawa . Dan Milla menjerit keras “ AHGGGG sakittt…” . Ketika dengan tiba tiba pak Solihin menekan masuk , seluruh batang penisnya ke liang vagina Milla .
Pak Solihin bernafsu sekali , dan terus bergoyang dan menghentak keras di liang vagina Milla. Milla menjerit jerit kesakitan . Kembali liang vagina Milla di paksa membuka lebar oleh penis besar gurunya. Rasa nyeri kembali mendera Milla.
Milla kembali menjerit kesakitan . setelah kira kira 10 menit , Dan suara Milla semakin parau , Pak Solihin pun , sudah tak bisa menahan nafsunya , lalu memuntahkan spremanya di liang kewanitaan Milla.
Perlahan mencabut penisnya . Vagina Milla terlihat memerah agak memar . Hari ini Milla merasa sangat sakit . Karena pak Solihin menyetubuhi ABG ini , secara cepat dan kasar
Setelah diam beberapa saat Milla memakai kembali celana dalamnya . Lalu Dia berjalan pelan , tertatih , karena rasa nyeri di vaginanya . Pak Solihin cuma tertawa “ Milla , sakit yah..” . Milla Diam dan terus berjalan pelan , keluar pintu .
“ Milla tunggu , mau saya antar pulang..” kata pak Solihin .Milla tak menjawab , dia terus berjalan . Lalu pak Solihin menyusulnya dan menarik tangannya . “ tidak usah pak saya bisa pulang sendiri..” katanya.Lalu pak Solihin membiarkan dia pergi .


Selang beberapa hari , Pak Solihin , menyuruh Milla untuk datang ke ruangnya . Milla pun pergi ke ruang itu dengan langkah gontai . Begitu tiba dan masuk di ruang itu , pak Solihin tersenyum melihatnya .
Milla hanya diam berdiri . Pak Solihin meraih pengaris panjang . Milla terkejut “ jangan , jangan , pukul pak..” . Pak Solihin tersenyum “ tenang , saya tidak akan memukul kamu..” .
Pak Solihin dengan pengaris itu mengukur tinggi baadan Milla , dari pundak ke pusar dan Dari pinggang ke paha nya . Milla tak mengerti apa yang di lakukan gurunya itu. Selesai itu pak Solihin berkata “ sudah . Milla kamu boleh kembali ke kelas kamu.”.
Masih terbengong bengong , Milla melangkah keluar , lalu “ eh tunggu Milla saya hanpir lupa..” kata pak Solihin . Lalu memberikan Milla sebuah kotak . “ ini buat kamu , mulai besok pakai ini yah.. dan besok kamu datang ke ruang saya jam 10.00 pagi” kata pak Solihin . “ jam 10.00 pagi pak ?” kata Milla . Pak Solihin menangguk.
Milla membuka kotak itu , dia mendapati selusin celana dalam , dengan Bra , dengan aneka warna dan motif . Milla berjalan keluar , tanpa berkata apa apa . Pak Solihin cuma tersenyum melihatnya .
Setelah Milla keluar , tak lama pak Timbul , guru fisika yang terkenal kiler itu masuk ke ruang pak Solihin . “ eh ini , ukurannya , kamu atur yah..” kata pak Solihin , memberikan ukuran tubuh Milla yang baru saja di ukurnya itu .


Pak Timbul , tersenyum , “ beres , apa kamu sudah atur , waktunya..” . Pak Solihin tertawa “ ha..ha.. ha.. Milla itu budak sex Ku , mengatur Dia , sama seperti mengatur boneka.. Besok jam 10.00 pagi ..” . Pak Timbul pun tertawa .
“ Selamat pagi , Milla sayang..” begitu kata pak Solihin ,tatkala Milla memasuki ruangnya tepat jam 10.00 pagi . Milla hanya diam , memikirkan apa lagi tingkah gurunya dan apa yang akan di lakukan terhadapnya.
“ Milla , ayo buka baju kamu..” kata pak Solihin . Milla dengan lemas mulai membuka kancing bajunya . lalu membuka roknya . Pak Solihin menatapnya . Milla mengunakan Bra kuning , dan celana dalam yang juga kuning , yang di berikan pak Solihin kemarin .
“ Milla buka Bra kamu sayang..” kata pak Solihin . Milla pun melepas Branya . Pak Solihin menatap nafsu buah dada Milla yang kecil itu .
Lalu pak solihin mengeluarkan baju dan rok biru dari tasnya .” Milla pakai ini.” Perintah pak Solihin . Milla mengambil baju itu . Dan melihat baju kemeja putih dengan logo OSIS SMP , tapi baju itu pendek sekali . “ pak.. ini kependekan..” kata Milla . “ iyah , saya tahu..” kata pak Solihin.
Milla hendak memakai branya , tapi pak Solihin melarangnya .” Jangan pakai Bra “ Lalu Milla memakai kemeja itu . pendek sekali , sehingga perutnya yang rata , terlihat . kemeja itu hanya menutupi buah dadanya . Begitu pula , rok biru itu , Rok yang pendek sekali , hanya mampu menutupi celana dalamnya .
“ wah .. Milla , kamu cantik dan sexy sekali ..” katanya . Pak Solihin lalu menfotonya beberapa Shoot . Lalu Milla di suruh duduk di sofa . Dan Di foto lagi dengan berbagai pose .
Lalu pak Solihin duduk di sebelahnya . Menciumi bibirnya , dan tangannya masuk ke dalam kemeja Milla , lalu meraba raba payudaranya . Tubuh Milla mengelijing . dan rasa birahinya bangkit . Pak Solihin terus merangsang tubuhnya .
Dan Jari jari nya mulai mengesek selangkanan Milla yang lembab . Dan menyelinap di balik celana alamnya , dan mengesek klitorisnya . Milla mulai mendesah . Pak Solihin terus mengesek klitorisnya . Sampai Milla benar benar basah .
Lalu pak Solihin membuka celananya dan kolor . Dan menbuka kaki Milla lebar , lalu menyibak celana dalamnya . “ Pak , jangan “ kata Milla .
Pak Solihin , mendorong masuk penisnya dengan cepat . “ Aghhhh , sakitt pelan pelan…” .jaritnya . Pak Solihin terus menyetubuhinya dengan kasar dan cepat . Nafsunya sudah demikian tinggi . Walaupun Milla menjerit , pak Solihin tak peduli sama sekali . “ oh enak benar , memek kamu sayang , ayo menjerit aku mau dengar jeritan kamu sayang “ kata pak Solihin
Milla merintih , meronta , dalam dekapan pak Solihin . Sampai pak Solihin melepaskan spermana di liang Milla . Dan mencabut penisnya .Milla megap megap , dan meringgis , karena rasa perih di vaginanya . Pak Solihin membiarkannya , terkulai lemas di sofa itu .
Setelah beberapa saat , pak Solihin , berkata “ Milla kamu boleh pergi , kamu harus masuk kelas pakai baju itu..” . “ tapi , tapi , baju ini terlalu pendek pak , saya malu tolong jangan permalukan saya pak , saya mohon..” Milla berkata memelas.
“ Ha ha ha… Milla kamu lupa yah , kamu itu budak sex Ku..” kata pak Solihin . Milla lalu berdiri , lalu pergi meninggalkan ruang pak Solihin . Milla berpikir untuk segera pulang , dan berganti baju . Tidak mungkin dia masuk kelas dengan pakaian seperti itu .
Milla berjalan pelan menuruni tangga . Mila tidak menyadari seseorang mendekatinya dan tangan orang itu merangkul bahunya.
"Mila, pakaian kamu sangat tidak sopan dan melanggar aturan sekolah ini.” Kata pak Timbul . Milla menatap Pak Timbul , “ tolong pak , pakaian ini diberikan pak Solihin..”
“ APA , Ayo ikut saya menemui pak Solihin..” kata pak Timbul . Milla berpikir , dia menemukan sang penyelamat tapi dia salah besar .
Sebab , pak Timbul lebih sadis dari pak Solihin , dan sekarang akan memberi pelajan sex buat Milla , Pak Timbul sudah merencanakannya .
Akhirnya mereka berdua sampai di depan kantor Pak Solihin. Ia mendorong Mila masuk dan mengunci pintunya setelah mereka masuk ke dalam ruang pak Solihin. Mila memandangi seisi kantor itu. Ada perbedaan .
Matanya terpaku pada sebuah benda yang terletak di tengah ruangan, bentuknya mirip dengan kuda-kuda pelana yang digunakan di olahraga senam, dengan lebar sekitar 50 senti dan panjang sekitar 150 senti dengan kaki-kaki dari besi. Kapan benda di di bawa kemari ,tadi tidak ada benda itu . Pikirnya .
“ Pak Solihin maaf , apa benar bapak memberinya pakaian seperti ini..” tanya pak Timbul . Pak Solihin berpura pura kaget dan menjawab .“ ya , ampun pakaian itu ,lebih mirip pelacur dari pada pelajar , mana mungkin saya menyuruhnya memakai itu pak Timbul..” .
“ Milla kamu berbohong yah..” kata pak Timbul . “ tidak sumpah pak , benar pak Solihin yang memberi saya baju ini” jawab Milla .
“ Milla , apa salah saya , kamu menuduh saya begitu..” kata pak Solihin .
Dan “ Ctarrr.” . Pantat Milla di Pukul keras oleh pak Timbul . “ aduh sakit…..” teriak Milla .
“ Pak Solihin , murid kurang ajar ini perlu dihukum…” kata pak Timbul .
“ Baik , baik, pak Timbul , saya serahkan dia pada Pak Timbul untuk di hukum..” kata pak Solihin tersenyum .
Sebelum Milla sempat berbuat apa apa , Pak Timbul sudah memegang pundaknya dan mendorongnya jatuh ke atas kuda-kuda itu. Segera setelah Milla jatuh tertelungkup, Pak Timbul mengikat tangan dan kaki Milla ke kaki kuda-kuda itu.
Dalam waktu singkat Milla terikat erat dengan tangan dan kaki terikat dan kepala tergantung dipinggiran kuda-kuda, bernafas dengan sesak karena tubuhnya terikat erat di kuda-kuda itu. menyebabkan Milla menjerit.
Pak timbul memasukan 2 butir , pil perangsang kedalam gelas . Lalu memaksa Milla meminumnya . Milla meronta ronta , tapi akhirnya obat perangsang itu tertelan .
"Asal Bapak tahu, saya akan melaporkan ini pada polisi saya sudah muak , sebarkan foto foto saya , saya tak peduliii.. .." Milla menjerit kesal dan putus asa .
Dan “ Ctarrr…” . Milla menjerit lagi ketika ikat pinggang Pak Timbul memukul bagian belakang tubuhnya meninggalkan bekas berwarna merah.
"Wah, Milla, jangan begitu , Kamu kan anak yang pintar."
Dan “ Ctarrrr..”…… “ Ctarrrr…” .
Setiap kali ikat pinggang itu memukul tubuhnya, Milla menjerit dan meronta, berusaha melepaskan dirinya dari pukulan-pukulan di punggung dan pantatnya. Tapi itu tak berhasil karena ikatannya terlalu kuat.
“ Sekarang katakan , saya pelacur .. saya budak sex… saya suka di entot..”Milla tidak menjawab, air matanya mulai mengalir ke pipinya. Milla sangat ingin melindungi punggung dan pantatnya dengan kedua tangannya, tapi semuanya terikat begitu erat.
“ Ctarrr….” . “ ampun…sakittt…..”
"Kamu belum bilang Milla. Jangan menangis dan katakan , di sekolah kamu adalah mainan saya. Mengerti?"
Milla menggelengkan kepalanya keras-keras, mempertahankan harga dirinya. Ia tidak sudi mengakui bahwa dirinya adalah budak nafsu dan mainan dari guru guru bejat itu. Milla bertekad tidak akan mengucapkan apa yang ingin didengar oleh Pak Timbul.
"Saya masih punya banyak waktu Milla." Kata pak Timbul .Punggung Milla mulai berubah warna menjadi merah . Pak Timbul terus saja memukulnya dengan ikat pinggangnya
“ Ctarrrr ” . “ aghh ” jarit Milla
Milla meronta-ronta sambil mejerit keras. Rasa sakitnya tak tertahankan, tubuhnya menggeliat dalam ikatan. Tapi tidak cukup untuk menghindari setiap pukul
“ Ctarrrr.” . “ aghh ,ampunnn” jarit Milla
Pak Timbul kembali tersenyum lebar, melepaskan ikatan Milla memutar tubuhnya sehingga berbaring terlentang dan mengikatnya lagi. Dan Pak Timbul berkata "Kita coba apa kita bisa bikin bagian depan kamu seindah yang di belakang."
Milla menjerit dan pukulan-pukulan itu berlanjut.Satu jam kemudian, Pak Timbul berhenti untuk membalikan lagi tubuh Milla hingga tertelungkup lagi, dan memberinya waktu untuk beristirahat.
Pak Timbul meletakan ikat pinggangnya dan berlutut di depan wajah Milla, mengamati wajahnya yang basah karena air mata. Pak Timbul menyibakan rambut dari wajah Milla, mengusapnya.
"Kamu boleh istirahat sebentar Milla." Kata pak Timbul tersenyum.Milla tetap diam tak menjawab, tapi Pak Timbul melihat sinar kelegaan di mata Milla. Pak Timbul berdiri dan mengambil sesuatu dari mejanya. "Saya suka sekali dengan lilin ini Milla."
Milla memandangi sebuah lilin berukuran besar, tidak mengerti apa yang akan dilakukan Pak Timbul dengan lilin itu, dan ia tertalu lemah untuk meronta lagi. Pak Timbul menyalakan lilin itu dan menyeringai sadis pada Milla.
Milla merasakan tetesan lilin cair jatuh ke punggungnya. Matanya terbelalak dan tubuhnya yang lemah lunglai menegang karena kesakitan.
Akhirnya Milla bisa berteriak lagi. "Jangaaaaan , ampun perih , Jangann…."Setiap kali sebuah memar tertutup oleh lilin, Pak Timbul akan langsung pindah ke memar yang lain, membuat Milla terus menjerit dan meronta karena sakit ,panas dan perih , yang menyerang bagian belakang punggungnya.
"Jangan, jangan, baik pak, saya bilang apa yang bapak mau, saya mainan bapak, saya mainan bapak. Saya mainan bapak, sakit sekali pak, saya sudah bilang pak, saya mainan bapak. Saya mohon berhenti pak, sakit!" kata Milla mengiba iba .
Pak Timbul menjawab,"Wah agak terlambat Milla." . Dan terus saja Pak Timbul meneteskan lilin itu di tubuhnya .
Selama setengah jam berikutnya, Pak Timbul melanjutkan kerjanya menetesi setiap memar Milla dengan lilin .Milla merintih perlahan, tenggorokannya sakit karena terus menjerit selama setengah jam.
Pak Timbul berdiri sambil menatap , Milla sangat cantik ,sangat manis. Buah dadanya yang kecil bergoyang setiap kali ia menarik nafas, dan pahanya gemetar.
Pak Timbul terus memandangi tubuh Milla selama beberapa saat. Kemudian ia memutuskan untuk memberi perhatian pada penisnya yang telah tegang sedari tadi.
"Oh, Milla kamu betul-betul cantik sayang ." kata Pak TimbulMilla mengerang dan terengah-engah. "Saya benci bapak. Saya benci bapak!" Pak Timbul hanya tersenyum."Milla, kamu harus bisa mengendalikan diri kamu. “Milla mendengar Pak Timbul menurunkan resleting celananya dan melepaskannya.
Milla kembali mengerang, walaupun semua lilin di belakang tubuhnya telah mengeras tapi rasa sakit masih terasa sekali. Ikatan Pak Timbul ,membuat dirinya sesak nafas dan tangan dan kakinya terasa sakit terikat begitu erat.""ohh…. apa yang bapak lakukan?" jerit lirih Milla .
Pak Timbul sedang berlutut dan membuka belahan pantatnya. Kemudian ia menjilati lubang anus Milla dengan lidahnya"Membuat kamu terangsang Milla. Nikmati dan jangan mengeluh." Kata Pak Timbul .
Milla mengerang. Pak Timbul memasukan jari tengahnya ke vagina Milla dan meraba-raba clitorisnya dengan ibu jarinya, sementara lidahnya terus menjilati liang anus Milla. Obat perangsang itu bekerja efektif ,rasa nikmat perlahan bangkit dari vagina Milla.
"Tubuh kamu ternyata tidak benci saya Milla." Ledek pak Timbul .
"Saya benci bapak" jerit Milla .
Jari Pak Timbul makin cepat bergerak keluar masuk, begitu juga rabaan ibu jarinya. Milla menjadi sangat terangsang , dan vagina basah . Tanpa sadar mulai bergerak-gerak mengikuti irama gerakan jari Pak Timbul, erangannya makin lama makin cepat dan keras.
"Masih benci saya Milla?" tanya pak Timbul .
"Sa ,sa ,saya ben bencibapak. Jang, jangan, ooohh, aaahh, ohhhh …"Pak Timbul mengeluarkan jarinya. Dan menghentikan Aktifitas di vaginanya .
"Jangan, jangan berhenti." Teriak Milla secara reflek .
“ ha ha ha kamu doyan juga yah …” kata pak Timbul meledek Milla .
Milla menyerah dan menyadari apa yang baru saja dikatakannya, membuat mukanya memerah.
"Sekarang saya ,akan masukan penis saya ke anus kamu , apa kamu Siap Milla?"
“Jangan , jangan si situ ..” jerit Milla
Pak Timbul mulai mendorong penisnya yang sudah menempel di liang anus Milla. Pak Timbul merasakan tubuh Milla berusaha mendorongnya menjauh, tapi itu malah membuatnya makin mudah masuk ke dalam anus Milla.
"Jangan, jangan, jangan di situ. AGHHHH, sakiiitt. Sakiittt!" Pak Timbul tidak bisa lagi menahan diri, mendorong seluruh penisnya masuk ke dalam anus Milla. Tubuh Milla meronta, berusaha menendang tubuh Pak Timbul denga kakinya. Pak Timbul merasakan otot kaki Milla menegang. Membuatnya makin bernafsu.
" Ha ha ha Bagaimana rasanya Milla?" tanya pak Timbul .
Milla mengerang, berusaha memahan sakit di anusnya dengan benda besar yang masuk ke dalamnya.
Pak Timbul memejamkan matanya, menikmati gerakan otot-otot anus Milla bergerak memijat. Pak Timbul menghela nafas dan menindih punggung Milla. Milla megap-megap, berat badan Pak Timbul membuat dirinya makin sulit bernafas. Ia mengeluarkan rintihan.
"Pak ampunn , pak, sakit pak, sakit sekali." Rintih Milla .
"Kenapa Milla? biar saya bantu kamu." Kata pak Solihin yang asik menonton dari tadi Lalu pak Solihin melempar Dildol yang sebesar 20 cm ,ke pak Timbul .
Pak Timbul mengambil dildo itu. Kembali ia memasukan dildo itu ke vagina Milla tanpa menghiraukan rintih kesakitan Milla. Ketika semuanya telah masuk, Pak Timbul meletakan dasar dildo itu di kuda-kuda sehingga berat tubuh Milla menahannya untuk tidak keluar, dan batang dildo itu tepat menggosok clitoris Milla setip kali pinggul Milla bergerak"aghh sakit sekali ampun ,saya tidak tahan , agh sakit…" rintih Milla .
Pak Timbul tetap menindihnya, dengan penisnya masuk seluruhnya ke liang anus Milla. Ia tetap menindih Milla tanpa bergerak maju mundur.Milla , meronta , dan merintih "sakit , sudah ampun , ampunnn aghhh sakit …"
"Ayo goyangkan pantat kamu , bikin saya puas sampai orgasme Milla, kamu masih punya waktu tiga jam. Saya tidak akan bergerak sedikitpun." Kata pak Timbul
"tidak bisa , jangan tidak bisa" erang Milla.
Seperti ingin membunuh Milla ,Pak Timbul makin menindih Milla dengan seluruh berat tubuhnya. Pak Timbul merasakan tubuh Milla yang hangat, sedang gemetar kesakitan. Penisnya kembali merasakan pijatan otot anus Milla.
"Ayo gerakan pantat kamu,." Kata pak Timbul .
"ohh , ampunnn tolong saya" rintih Milla .
Pak Timbul mengerang, Milla dalam keadaan terikat erat mulai berusaha menggerakan pantatnya.
Pantat Milla tidak bisa banyak bergerak, paling-paling hanya sedikit kekiri dan ke kanan, sementara otot-otot anusnya menegang dan melemas memijati penis Pak Timbul. "Kamu sungguh cantik Milla. Rasanya nikmat sekali. Kamu juga merasa nikmat juga kan?" kata pak Timbul .
Pak Timbul tertawa kecil, sementara Milla hanya merintih memelas, kakinya mulai letih berusaha menggerakan pantatnya sedari tadi. Untuk lebih menyiksa Milla, Pak Timbul sesekali mendorong tubuh Milla, sehingga dildo yan ada di vagina Milla terdorong-dorong dan bergesekan dengan clitoris Milla.
Dan setiap kali rasa nikmat itu timbul di clitorisnya Milla kehilangan irama gerakan pantatnya, dan penis Pak Timbul mulai mengecil lagi, sehingga kembali Milla dengan tangis putus asa berusaha bergerak berirama lagi berusaha memuaskan Pak Timbul.
"Kamu capek ya Milla? Tapi saya tidak tuh, saya masih kuat sekitar 4 atau lima jam lagi kalau begini terus. Gila, nikmat sekali Milla, dan saya tidak usah bergerak sedikitpun!" Milla mendengus dan berusaha menggerakan pinggulnya lebih cepat, berusaha membuat Pak Timbul mencapai orgasme secepatnya, dengan harapan ia bisa segera dibebaskan.
Air mata terus jatuh di pipi Milla. Milla sangat ingin melepaskan diri, dan Karena pengaruh obat perangsang itu , Milla sangat ingin merasakan orgasme yang sedari tadi tertunda. Milla menggigit bibirnya dan berusaha berkonsentrasi, mulai lagi bergerak berusaha membuat Pak Timbul mencapai puncak kenikmatan.
Tapi Pak Timbul sendiri selalu berusaha menahan orgasmenya. Ia hampir mencapai puncak beberapa kali, tapi ditahannya hingga Milla kehilangan irama gerakannya. Pak Timbul tersenyum, dan kembali mengerang. Ia memejamkan mata merasakan pinggul Milla kembali bergerak-gerak.
"Terus Milla. Anus Kamu betul-betul sempit, gimana rasanya ****** saya di pantat kamu? Besar bukan? Atau kamu mau saya keluarin ****** saya?" tanya pak Timbul .
Milla mengangguk-angguk cepat. “ Iyah , keluarin aja , cabut dari anus saya..”
“ PLAAK “ pak Solihin memukul pantatnya keras . “ awww, sakit..” jerit Milla .
"Kamu nakal Milla. Kamu musti bilang pada setiap laki-laki kalau kamu suka sama ****** mereka. Karena itu kamu musti saya hukum lagi." Kata pak TimbulPak Timbul sekarang mulai memukuli belahan pantat kiri dan kanan Milla, setiap kali pinggul Milla bergerak. Setiap pantat Milla mengejang kesakitan, rasa nikmat kembali mengalir di penis Pak Timbul.
“ PLAAK” “ PLAAK “
"Ampuun, sakitttt, tolong aghhh ampun sakitt sekaliii …" rintih Milla .
Milla terus merintih , menahan sakit , tapi Dia terus mengoyang pantanya . Kalau dia melambat ,Pak timbul memukul pantatnya .
"Lebih cepat Milla, rasanya nikmat sekali. Mungkin saya bisa orgasme sebentar lagi."
“ PLAAK “ “ PLAAK “
"Sakiiit, jangan pukullll . terusss ooohhh. Jangan, jangan…!" jerit Milla
“ PLAAK “ “ PLAAK “
"Ampuun, sakiit!!" jerit Milla
" Goyang pantat kamu yang cepat , Puasin saya Milla. Cepat!" bentak pak Timbul.
Milla berusaha terus mengoyang pantatnya . cepat dan cepat .
"Aaahhhh Milla, kamu cantik sekali. Pantat kamu indah sekali. Aaaahhhh, kamu milik saya Milla, dan akan saya entot setiap hari, eeehhhhggg, aaaahhhhhh. Selamanya, selamanya!"
Sambil mengerang dan berteriak, akhirnya Pak Timbul mencapai orgasme, dan menyemprotkan spermanya ke dalam anus Milla, sementara tubuh Pak Timbul bergetar dan menggelinjang nikmat.
Setelah selesai, Pak Timbul langsung mencabut dildo dari vagina Milla, agar Milla sendiri tidak bisa mencapai orgasme yang sedari tadi diinginkannya,membuat Milla merintih kecewa.
Pak Timbul kemudian berbaring menindih punggung Milla, dan mendengarkan tangis Milla, sementara ia sendiri berusaha memulihkan tenaganya setelah orgasme tadi.
Setelah beberapa menit Pak Timbul berdiri dan memandangi tubuh lemah yang indah di depannya.
Milla masih terikat erat di atas kuda-kuda, tubuhnya basah karena keringat, rambutnya menutupi wajahnya, dan punggung serta pantatnya memar-memar keunguan. Ia melihat tangan dan kaki Milla juga membiru karena Milla berusaha melepaskan diri tadi.
" Milla. Apa kamu Masih kuat?" Pak Timbul tersenyum dan berlutut di belakang Milla, kemudian mulai memasukan lidahnya di vagina Milla. Pak Timbul memutar-mutarkan lidahnya di bibir vagina Milla, sambil memasukan ujung lidahnya ke vagina Milla.
Kemudian Pak Timbul menjilati clitoris Milla dan mengulumnya sesekali, dengan lembut dan perlahan.
Milla dengan segera, kembali mengerang , Nafsunya meningkat kembali dan mulai menggerakan pinggulnya dengan cepat.
Pak Timbul dapat merasakannya , kemudian menarik lidahnya, menunggu gerakan Milla berhenti dan pinggulnya tak bergerak lagi.
"Pak, saya mau keluar pak. Tolong buat saya keluar pak , saya mohon pak." rintih Milla mengiba iba .
"Saya mengerti Milla, itulah indahnya!" Pak Timbul menunggu sampai Milla berhenti memohon-mohon dan terdiam.Milla hanya bisa kembali menangis .
Pak Solihin yang melihat keadaan Milla , jadi heran “ Timbul , apa ini pengaruh obat yang kamu berikan tadi??? “ tanya pak Solihin .
“ ha, ha, ha, benar sekali…” jawabnya . “ wah ,hebat sekali , bisa membuat dia memohon meminta orgame..” kata pak Solihin .
“ Obat itu ,akan membuatnya memohon untuk dia bisa orgasme , Walaupun kita menyiksanya , dan dia merasa sakit sekali , tapi tetap saja dia bisa orgasme . Karena obat perangsang itu , mempengaruhi syaraf syaraf nya . kalau tidak dapat orgasme dia akan jadi seperti orang gila , lupa diri , rasa malunya hilang , seperti orang ketagihan morfin , Dia akan mengiba iba memohon orgasme..” terang pak Timbul .
“ Ohh , begitu , lalu kalau dia sudah orgasme pengaruh obat itu selesai dong..” tanya pak Solihin lagi .
“ Tidak begitu , setelah orgasme , dia kan terangsang lagi dan memohon untuk di buat orgasme lagi.. “ jawab pak Timbul .“ sampai berapa kali pak Timbul..” tanya pak Solihin..
“ ha ha ha.. tergantung daya tahan tubuhnya , kalau untuk gadis seperti Milla , saya kira 20 kali , baru obat itu habis pengaruhnya..” jawab pak Timbul .
“ Kalau di biarkan saja , bagai mana..? “’ tanya pak Solihin lagi .
“ Yah dia akan menderita , selama kira kira 10 jam, vaginanya akan terasa tak enak..” .jawab pak Timbul .
“ wah, hebat sekali , kita mesti cari perawan nih..” kata pak Solihin .
“ oh tidak bisa buat perawan , kecuali perawan itu pernah merasakan orgasme , pokoknya obat ini hanya berpengaruh pada cewek yang pernah merasakan orgasme , kalau dia belum pernah orgasme obat ini tak ada pengaruhnya..” jelas pak Timbul
“ Wah , pak Timbul beli dimana obat itu..” tanya pak Solihin . “ He he. he walaupun saya Guru Fisika , tapi saya juga pernah sekolah apoteker..” kata pak Timbul .
“ Maksud pak timbul , meracik sendiri obat itu..” tanya pak Solihin lagi . Pak timbul mengangguk .
“ pak Solihin , kita bisa kerja sama , anda lebih jago , merayu cewek , sedangkan saya bisa membuat obat , ha ,ha , ha…” kata pak Timbul .
Pak Solihin sudah mengerti maksud pak Timbul . Dan Dia menangguk tertawa .
Pak Solihin menghapiri Milla , dengan lembut membersihkan sisa sisa lilin yang menempel di badannya . “ pak, tolong saya , ampun..” rintih Milla .
Pak Solihin mengangkat wajahnya , lalu melumat bibirnya ,” Milla mau saya bikin orgasme yah..” tanya pak Solihin . “ mau pak, tolong bikin saya orgasme..” pintanya memelas .
Pak Solihin ke belakang , lalu membuka belahan pantat Milla . Dan menjilati bibir vaginanya . Geterannya langsung menuju pusat syaraf di otak Milla “ ohhhh, iyahh ohhh teruss…” jeritnya .
Pak Solihin terus menjilat , Milla makin mendesah desah . Tubuhnya menegang . tak sampai semenit Milla menjerit “ ahhhhhh , keluarrrrr…..” . Tubuhnya mengejet beberapa kali .
“ ha ha ha mudah sekali membuat kamu orgasme Milla “ kata pak Solihin .
Tangan lalu mengusap usap klitoris Milla , kembali Milla menegang “ ohhh , ahhh pak, Terusss…” . desah Milla . Pak Solihin terus mengobel klitorisnya .
Dan tak lama Milla mengejet lagi “ keluarrrr……” .Pak Solihin terus mengobelnya . Milla mengejet terus ,dan gemetar . Setiap satu menit Milla berteriak “ keluarrr…” . lalu Milla menjerit meminta lagi “ lagi, lagi, pak itil saya gatel sekali , bikin saya keluarr lagiii..” .
Begitu terus sampai Milla orgasme lebih dari 10 kali . Pak Solihin lalu membuka celananya . Lalu mengarahkan ke liang vagina Milla . Dan mendorong keras penuh nafsu . “ aggghhhh “ Jerit Milla.
Pak Solihin terus mengoyang cepat . Dan Milla menjerit kesakitan juga kenikmatan . “ aghhhh… aghh terus, ahh teruss…” rintihnya . Pak Solihin terus menghajar , dan Miila sudah akan orgasme lagi “ ahhhh teruss, mau keluarr ” .
Tapi Pak Solihin , berhenti dan segera mencabut penisnya .
“ aghhh , tolong jangan di cabut, ahhhh tolong pak bikin saya keluar..” pinta Milla . Pak Solihin tersenyum melihat ke arah pak Timbul “ obat perangsang yang hebat.. ha ha ha” .
Pak Solihin memandang ke wajah Milla yang sangat memelas “ kamu suka sama ****** saya Milla..” .
Milla seperti orang kehausan akan sex lalu menjawab “ suka, suka masukin masukin di memek saya tolong” pintanya .
“Oke Milla saya akan entot kamu dan bikin kamu orgasme , tapi bilang dulu , kamu dudak sex ku , kamu pelacur , kamu doyan ******…” kata pak Solihin tertawa .
“ tolong pak , saya budak sex bapak , saya pelacur bapak , saya doyan ****** bapak, tolong entot saya, tolong bikin saya orgasme…” pintanya mengiba iba .
Pak Solihin lalu kebelakang lagi , dan menghunus penisnya di liang sagama Milla
“ ohh , aghhh iyahh teruss…” jeritnya .
Sambil memegang pinggangnya pak Solihin menghentak keras vaginanya . Milla menjerit jerit , sambil mengoyang pantatnya . “ agghhhhh terusss ahhhh…” . tak lama Milla mengejet , dia orgasme .
Pak Timbul mendekat “ gantian ..” katanya . Pak Solihin mencabut penisnya dari vagina Milla , dan Pak Timbul kini yang me******* Milla . dan Milla kembali mendesah desah .
Pak Solihin lalu memaksa Milla mengulum penisnya . Milla orgasme lagi di entot pak Timbul . dan mereka lalu berganti posisi lagi . Pak Solihin me*******nya , dan pak Timbul memasukan penisnya di mulut Milla.
Pak Solihin dan Pak Timbul terus bergantian , setiap kali Milla mengerang menikmati orgasmenya . Yang jelas setelah Milla orgasme lebih dari 10 kali , mereka baru ejakulasi . Pak Timbul di mulut , dan Pak Solihin di vaginanya . Mereka memberikan spermanya .
Setelah itu , ikatan tangan Milla di lepas . Dan Milla ambruk , tak mampu berdiri . Dia terkulai lemas di lantai .
Nafasnya tersengal sengal . ..Pak Solihin lalu menarik tubuh Milla dan membaringkannya di sofa . Milla terisak isak. Hari sudah mulai gelap .
Tanpa terasa hampir seharian mereka menyiksa Milla .
Read More