Showing posts with label Cerita Dewasa Sedarah. Show all posts
Showing posts with label Cerita Dewasa Sedarah. Show all posts

Friday, August 25, 2017

Kisah Bokep Pertama Kali Bermain Dengan Mama

Kisah Bokep Pertama Kali Bermain Dengan Mama


Cerita Dewasa Sedarah - Mama saya berusia 48 tahun ketika peristiwa itu terjadi. Mama telah menjanda karena Papa telah meninggal dunia. Mama menurut kata orang cantik dalam usianya yang setengah baya. Dari semua sex appealnya yang paling menonjol adalah rambutnya yang terurai panjang sampai dipantatnya yang montok. Sebagai anak tunggal, saya merupakan tumpuan harapan Mama walaupun prestasi saya sebagai mahasiswa biasa saja. Malam itu saya pulang mabuk berat karena hobby saya memang minum. Ini yang bikin Mama sering sedih, tetapi saya tetap tidak berhenti karena terpengaruh teman.

Saya masuk kamar dan terus bermaksud tidur. Tiba-tiba Mama masuk kamar saya sambil menyisir rambutnya yang panjang itu. Rupanya Mama mendengar suara saya menutup pintu depan. Mama bertanya apakah saya baik-baik saja, karena mengapa langsung masuk kamar tanpa berkata apa-apa kepada Mama. Karena saya diam saja, Mama kemudian duduk di pinggir tempat tidur saya, tangannya yang kanan diletakkan disamping pinggang kanan saya, duduknya di sebelah kiri saya, jadi Mama seolah-olah berada diatas badan saya. Rambutnya tergerai diatas badan saya, dan tangan kirinya mengusap kepala saya setelah meletakkan sisir di meja kecil disamping tempat tidur saya.

Saya memandang Mama di keremangan kamar saya yang disinari lampu tidur di meja kecil. Saya terkesima soalnya Mama dandanannya seronok dengan make up yang tebal, bibirnya yang merah bergincu. Ternyata Mama baru pulang dari undangan bersama tetangga sebelah ke pesta perkawinan anak kenalannya. Saya bilang Mama cantik sekali, dan Mama hanya tersenyum sambil tetap mengusap rambut saya. Tanpa sadar saya pegang tangannya yang kanan dan mengusapnya. Rambut Mama yang lebat itu memancarkan bau harum hair spray yang membangkitkan birahi saya. Mama malam itu dimata saya seperti geisha yang siap melayani pelanggannya.

Karena kami berdua diam, saya mulai berani mengelus rambut hitam lebat yang tergerai diatas dada saya. Penis saya mulai tegang meraba rambutnya yang menggerai tebal itu. Tangan kiri saya pelan-pelan saya angkat mengelus pipinya yang berbedak tebal karena make up-nya. Uh saya tak tahan ingin mencumbu perempuan ini dihadapan saya, seperti cerita Sangkuriang yang jatuh birahi dengan ibu kandungnya. Mulut saya terbuka dan sedikit menganga menahan birahi saya. Entah mengapa Mama tiba-tiba menunduk dan mencium kening saya. Saya tak tahan lagi dan membalas menciumnya tetapi dibibirnya sambil tangan kiri saya meraih lehernya. Mama agak berontak tetapi kemudian hanyut dengan kelembutan saya menciumnya. Mama saya rebahan di dada saya dan kami mulai berciuman seperti sepasang kekasih,lembut tanpa ada keterpaksaan.

Mama akhirnya saya tindih dengan tetap mencium bibirnya. Rambutnya terbusai-busai diatas tempat tidur saya. Saya mulai melepas celana saya dan baju saya, yang karena susah membukanya akhirnya beberapa kancingnya copot. Saya akhirnya telanjang menindih Mama saya yang tangan kiri dan kanannya erat mencengkeram sprei tempat tidur saya. Matanya agak terpejam dan mukanya menengok ke kiri atas sewaktu saya menjilat dan menggigit leher kanannya. Susunya yang mulai agak kendor itu saya remas lembut, dan memang tetek Mama cukup besar. Mama melenguh seperti orang kesakitan, pinggulnya menggisar-gisar selangkang saya.



Sambil mengisapt payudaranya,saya turunkan celana dalam Mama. Mama ditengah nafsunya hanya bisa berbisik pelan melarang saya, tetapi sepertinya merestui saya untuk mencopot celana dalamnya. Saya meraba vaginanya dan mengelus klitorisnyanya, yang ternyata sudah mulai berair. Saya akhirnya minta ijin Mama untuk memasukkan penis saya ke vaginanya. Mama hanya menggumam tidak jelas ketika ujung penis saya sudah berada di mulut vaginanya yang agak basah. Tanpa tertahan lagi Mama menangis tersedak-sedak ketika saya mulai menggenjotnya, anak kandungnya yang kurang ajar ini. Baru kali inilah saya meraskan jepitan vagina wanita, yang juga kebetulan ibu kandung saya, setelah setiap kali saya hanya mampu beronani membayangkan ngentot wanita.

Baca Juga : Cerita Seks Dengan Mamaku Yang Nakal

Saya memang kadang kadang membayangkan ibu saya, Mama saya yang seksi, bahkan sampai mimpi basah. Sekarang impian telah menjadi kenyataan. Persetubuhan dengan Mama akhirnya hampir mencapai puncaknya dan saya menggenggam erat rambut dibelakang kepalanya sampai Mama terdongak kepalanya ke belakang. Sambil dengan gemas saya gigit lehernya, sperma saya memancar deras ke vaginanya. Oh, saya telah menyetubuhi pertama kali wanita cantik yang juga Mama saya tercinta. Malam itu Mama saya adalah kekasih saya, lonte saya dan sekaligus guru saya. Saya berbisik,

“Maahh… nanti minta lagi ya..” Mama hanya senyum dikulum sambil memeluk saya.
Read More

Wednesday, August 23, 2017

Cerita Dewasa Sedarah Gairahnya Sepupu Istriku

Cerita Dewasa Sedarah Gairahnya Sepupu Istriku


Cerita Dewasa Selingkuh - Baru pulang dari luar kota tadi malam Saya agak malas untuk siap-siap ke kantor, nanti agak siang saja Saya masuknya. Istri saya sudah berangkat, anak semata wayang saya sudah ke sekolah. Selesai sarapan yang disiapkan oleh Yuni Saya belum juga mandi tapi menikmati 3 hari koran yang belum sempat saya baca selama keluar kota di sofa ruang tamu. Santai… Hari menjelang siang.

Yuni baru saja selesai mengepel lantai lalu ke belakang. Rasanya ada yang aneh pada Yuni. Tiap hari dia memang mengepel lantai dan itu biasa. Entah apanya yang berbeda pada dia pagi ini Saya tak memperhatikan dan memang tak ingin tahu. Hanya saya rasakan agak aneh saja. Kembali Saya membaca koran. Ketika terdengar suara guyuran air di kamar mandi belakang, juga masih biasa, Yuni selesai bersih-bersih rumah lalu mandi.

Lalu setengah jam kemudian dia tampak sliweran antara dapur dan ruang makan juga biasa. Juga ketika masuk ke kamar anak saya. Sekilas Saya sempat melihatnya lewat dari balik bentangan koran saya. Mungkin ini yang tak biasa, dia tampak lebih rapi dari biasanya. Daster yang dia kenakan tampaknya baru. Mungkin dia mau keluar belanja, pikirku.

Dalam kesibukan dia di ruang makan kadang dia membuat suara-suara benturan piring dan alat lainnya. Dengan sendirinya Saya sedikit mengangkat kepala mengalihkan pandangan dari koran ke arahnya. Itu gerakan refleks yang biasa. Yang tak biasa adalah dia beberapa kali 'tertangkap' sedang memandang ke arah saya tapi tatapan matanya agak ke bawah. Ketika dia sedang ke belakang Saya coba meneliti adakah yang aneh pada diri saya ? Kebiasaan di rumah Saya selalu mengenakan celana pendek. Itu sudah sering dan Yuni juga sudah tahu. Jadi apanya yang aneh? Ah, memang Saya peduli! Saya terus saja membaca.

Sampai tak lama kemudian, saat sedang asyiknya Saya membaca tanpa saya sadari Yuni sudah berdiri di depan saya. Koran saya letakkan, belum sempat Saya membuka mulut untuk bertanya, tiba-tiba Yuni menghambur ke arah saya, duduk di pangkuan saya dan memeluk tubuh saya. Lalu kepalanya yang tersembunyi di dada saya terlihat sedikit berguncang. Yuni menangis. Ada angin apa nih?

"Maafkan aku Kang..." katanya di sela-sela isakan tangisnya.

Yuni memang bukan pembantu. Dia adalah sepupu istri saya, sama-sama dari Kuningan, asal istri saya. Dia cukup cerdas walau SMK saja tak tamat, karena keburu disuruh menikah oleh ibunya. Teman-temannya di kampung pada umumnya hanya tamatan SMP atau bahkan SD. Dia sebenarnya ingin sekolah sampai tingkat sarjana, hanya kebiasaan di kampung mengharuskan anak perempuan sudah berrumah-tangga ketika mencapai umur 16 atau 17 tahun. Malang baginya, ketika usia pernikahan menjelang setahun suaminya tertangkap basah berselingkuh. Dia minta cerai dan ingin ikut istri saya ke Jakarta sambil siapa tahu bisa meneruskan sekolahnya dan menggapai cita-citanya menjadi sarjana pertanian. Di kampung dulu dia memang amat dekat dengan istri saya.

Setelah bicara dengan saya, istri saya setuju menyekolahkan dia sampai tamat. Yuni bersedia kerja apa saja, jadi pembantu sekalipun, untuk mengejar cita-citanya. Kami, saya, istri dan anak saya tak pernah menganggap dia sebagai pembantu. Kami perlakukan dia sebagai salah satu kerabat dekat. Sudah hampir dua bulan dia ikut dengan keluarga kami. Dia sudah terdaftar di SMK kelas tiga, hanya belum mulai sekolah karena menunggu tahun ajaran baru, bulan depan. Umurnya kini 18 tahun. Memang sedikit terlambat. Anak seusia dia umumnya sudah tamat SMU.

"Kenapa Yun?"

"Maafkan aku Kang..."

"Kamu salah apa?"

Dia tak menjawab, masih terisak. Saya coba menduga-duga, mungkin dia tak betah karena mengerjakan urusan rumah tangga mirip pembantu.

"Kamu pengen pulang?"

Yuni menggeleng. Sebenarnya tidak juga sebagai pembantu karena istri saya kalau sedang di rumah juga ikut terjun kerja bersama dia. Anak saya pun begitu. Kami memang sudah biasa tak punya pembantu.

"Atau kamu gak betah di sini?"

"Bukan Kang bukan… Saya senang tinggal sama Teteh..." yang dia sebut teteh adalah istri saya.

"Jadi kenapa?"

Hening sejenak, lalu

"Sayanya Kang, aku yang tak beres..."

"Tak beres apanya? Ayo cerita, jangan sungkan-sungkan. Kamu kan sudah aku anggap adikku sendiri"

"Bukan masalah itu Kang... Akang sekeluarga disini baik-baik semua... aku betah..."

"Lalu ?"

Yuni masih diam, tangisnya mereda. Tapi masih belum mau bicara. Tak sadar Saya mengelus-elus rambutnya yang lurus dan panjang sepunggung, seperti rambut istri saya. Memang Yuni banyak kemiripan dengan istri saya. Wajah mirip, hanya istri saya langsat dia sawo matang. Bentuk tubuhnya sama langsing, hanya dada Yuni sedikit lebih besar. Jangan berpikiran macam-macam. Dari 'tampak luar' saja sudah terlihat, tak harus 'memeriksa' ke dalam. Memangnya Saya sekurang ajar itu berani memeriksa dada sepupu istri saya. Dada? Ah... gumpalan daging kembarnya itu melekat erat di dada saya sekarang. Baru sekarang juga Saya menyadari bahwa bongkahan itu menempel di tubuh saya nyaris tak ada penghalang. Tak ada 'kain keras' di antara kami. Masa sih ? Untuk memenuhi rasa penasaran saya, tangan saya yang sedang membelai rambut Yuni 'mampir' sebentar ke punggungnya. Hanya kain daster saja yang ada dipunggungnya. Benar, Yuni tak mengenakan bra! Saya lebih banyak berpikiran positif. Mungkin saja tadi dia sehabis mandi belum sempat memakainya. Tapi menyadari 'keadaan' begini, sebagai lelaki normal tak urung ada yang menggeliat di balik celana pendek saya.

Lalu, saya biarkan pikiran saya mengelana, saya bayangkan bentuk bongkahan yang menekan dada saya, tentunya masih kencang sebab dia belum punya anak dan belum setahun 'dipakai', dengan putingnya yang kecil dan kecoklatan. Imagi begini jelas saja membuat perangkat bawah saya semakin mengencang. Tiba-tiba Yuni mengangkat kepalanya yang dari tadi ngumpet di dada saya. Ditatapnya mata saya sejenak, lalu pandangan beralih ke tubuh saya bagian bawah dan kemudian menatap saya lagi. Saya yakin pantatnya telah merasakan perubahan yang terjadi di celana saya.

"Kang..." bisiknya serak.

Pantatnya bergerak menggoyang, melumati kelamin saya. Mendadak mulut saya dipagutnya. Saya masih shock atas tindakannya ini sehingga bibir saya pasif saja menerima sapuan bibirnya. Tapi itu tak lama, hanya beberapa saat kemudian bibir saya malah merespon lumatan bibirnya. Kami berciuman. Celakanya, entah bagaimana Saya jadi membayangkan bahwa yang sedang saya ciumi ini adalah istri saya sehingga ciuman kami makin seru.

Saya sempat melayang-layang sampai suatu saat kesadaran saya mendarat kembali ke bumi, rasio mengalahkan emosi. Saya dorong kepala Yuni menjauh, ciuman terlepas.

"Yun...?"

Saya lihat ekspresi wajahnya yang kaget sekejap.

"Kang... maafkan aku... tapi aku butuh banget... butuh Kang... udah lama banget menahan..."

"Kamu sadar Yun?"

"Iya Kang, sadar bahwa aku sangat membutuhkanmu Kang..."

"Kenapa aku?" tanya saya lagi.

"Gak tahu Kang. Tubuhku ini udah lama membara… Udah lama aku coba menahannya tapi aku gak mampu Kang... tolong Akang mengerti..."

Tanpa menunggu reaksi saya Yuni kembali menciumi saya. Kami berpagutan lagi. Saya mulai menikmati. Kesadaran saya berangsur menghilang.

Kemudian, ini gerakan refleks yang wajar dan biasa ketika sambil berciuman telapak tangan kanan saya mulai meremas-remas buah dada kirinya yang hanya tertutup daster. Daging yang sekal sesuai bayangan saya tadi. Yuni melepas ciuman lalu mengerang sambil kepalanya mendongak menikmati remasan saya. Bahkan erangannya mirip rintihan istri saya. Cuma sebentar, kembali dia mengejutkan saya, dengan sigapnya dia melepas kancing-kancing dasternya lalu menyodorkan dadanya ke muka saya. Dua bulatan kembar itu kini terhidang di depan hidung saya. Putingnya kecil tapi telah mengacung ke depan. Saya ciumi buah dadanya, bergantian kanan dan kiri. Puting kecil itu memang keras.

Juga gerakan wajar jika tangan saya kemudian mulai membelai-belai pahanya, menyusup ke balik dasternya, merambat sampai pangkalnya. Lagi-lagi Saya dibikin kaget. Hanya daster itulah satu-satunya pakaian yang melekat di tubuh sintal Yuni. Saya tadi tak memperhatikannya. Selangkangan berbulu halus itu telah membasah dan lembab. Yuni makin menggila.

"Ayo Kang. Sekarang… Aku mohon..."

Rangsangan saya sudah tinggi, tak ada lagi pikiran jernih, gelap mata. Saya bopong Yuni menuju kamar saya, saya rebahkan tubuhnya ke kasur. Secepat kilat Yuni melepas dasternya melalui kepalanya.

Tubuh coklat langsing sekal itu kini telanjang bulat tergolek di kasur saya. Kedua belah dadanya memang bulat dan menonjol dihiasi puting dan lingkaran aerola yang kecil menambah keindahannya. Bulu-bulu halus di bawah perutnya terlihat rapi tanda terawat. Tubuh itu kini gelisah, bergerak-gerak tak tentu. Pahanya sudah membuka lebar. Tunggu apa lagi?

"Ayo Kang..."

Secepat kilat Saya memelorotkan celana pendek saya sekaligus dalemannya. Saya naik ke tempat tidur dan mengarahkan penis saya ke selangkangannya. Kebiasaan saya kalau awal penetrasi lebih suka posisi misionaris, sebab Saya bisa melihat ekspresi wajah lawan main saya ketika penis saya mulai menusuk. Wajah dengan mata terpejam dan kepala sedikit mendongak adalah pemandangan paling eksotis. Saya rebahkan tubuh saya menindihnya. Lalu dengan gerakan agak kasar Saya menekan. Muka Yuni berkerut, dia menggigit bibirnya sendiri, ekspresi seperti orang yang sedang kesakitan. Benar saja...

"Aaaww... pelan-pelan Kang, aku udah lama banget engga ..."

Memang, kepala penis saya serasa membentur tembok walaupun Saya yakin dia telah lembab.

"Oh... maaf Yun..."

Lalu dengan sabarnya Saya perlahan membuat gerakan-gerakan pendek maju-mundur untuk membuka 'pintu' yang sudah lama tak pernah dimasuki. Memang agak susah, harus perlahan dan bertahap. Akhirnya seluruh batang saya tertelan oleh vaginanya. Mulailah Saya 'memompa', masih perlahan agar bisa lebih merasakan gesekan batang saya dengan dinding-dinding liang vaginanya. Milik Yuni begitu eratnya menjepit batang saya, persis seperti milik istri saya pada awal-awal kami menikah. Saya jadi teringat sewaktu berbulan madu dengan istri saya beberapa tahun lalu. Cerocohan ribut yang keluar dari mulut Yuni pun sama. Beginilah rasanya. Hanya satu kata: nikmat!

Lalu Yuni? Sulit saya gambarkan. Gerakan tubuhnya begitu liar, ekspresi wajahnya begitu ekstasi manjadikan dia tampak lebih cantik dibanding biasanya. Itu tanda bagi wanita yang sedang merasakan nikmatnya bersenggama. Rasanya Saya bisa lebih lama bertahan memompa, mungkin karena tadi malam Saya sudah mengeluarkan dua kali 'tabungan' ke tubuh istri saya setelah tersimpan selama 3 hari di luar kota.

Hingga beberapa saat kemudian...

Kedua tangannya mengunci amat erat di tubuh saya dan tubuhnya saya rasakan berguncang-guncang teratur beberapa kali. Saya lalu menghentikan pompaan, memberi kesempatan dia menikmati orgasmenya. Guncangan lalu melemah seiring melemahnya kuncian tangannya. Lalu tangannya rebah ke samping. Yuni terkapar.

"Terima kasih Kang... terima kasih..." katanya sambil menciumi wajah saya.

"Gimana Yun..."

"Enak banget..."

Tubuh saya masih telungkup menindih tubuhnya, batang saya yang masih tegang masih 'tersimpan' di dalam tubuhnya. Saya masih tak bergerak walaupun Saya belum mencapai puncak. Sengaja untuk memberi waktu kepada Yuni untuk menyelesaikan puncak hubungan seks, orgasme. Karena Saya tahu berdasarkan pengalaman, wanita tak mau 'diganggu' bila sedang dalam masa puncak dan beberapa waktu setelahnya. Syaraf-syaraf pada alat kelaminnya menjadi amat sensitif ketika masa orgasme.

Baca Juga : Cerita Mesum Terlarang Aku Dan Mamaku

Tapi ketegangan penis saya mulai mengendur karena masa pause begini. Saya harus mulai memompa lagi untuk meningkatkan ketegangan batang saya. Lalu Saya mulai gerakan dengan memundurkan penis saya sedikit dan menusuk lagi.

"Aaaahhh... Kang..." erangnya.

Saya terus saja memompa.
Mulutnya mulai berkicau.
Makin cepat.
Gerakannya makin gila.
Saya melambung.
Melayang.
Beberapa detik kemudian…
Saya sampai.
Saya tumpahkan semuanya ke dalam tubuhnya.
Ya. Saya ejakulasi didalam tubuhnya. Tak terpikirkan lagi untuk mencabutnya. Karena kedua kaki Yuni keburu menjepit erat pinggul saya, dan lalu tubuhnya berguncang teratur seperti tadi.

Beberapa saat berlalu, baru Saya menyadari akan akibat penumpahan ke dalam liangnya.

"Yun... Aku keluar didalam..."

"Engga apa-apa Kang... jangan khawatir"

"Maksudmu?"

"Aku masih menyimpan spiral di dalam..."

Saya lega walaupun di kepala ini menumpuk banyak pertanyaan seperti mengapa dia nekat begini.
Read More

Saturday, August 19, 2017

Kisah Seks Kakakku Mengajariku Artinya Kenikmatan

Kisah Seks Kakakku Mengajariku Artinya Kenikmatan


Kisah Seks - Nama saya Reynand, tapi saya biasa dipanggil Rey, saya masih duduk di bangku kelas 3 SMA. Sore itu sepulang sekolah saya mendapati rumahku dalam keadaan sepi, pintu depan tidak terkunci namun ada sepeda motor yang terparkir di halaman, sepertinya itu motor Kak Toni. pacarnya Mbak Indah, kakak saya satu-satunya yang cantik dan bertubuh agak chubby.

Saya masuk ke rumah tanpa mengetuk pintu, buat apa juga itu kan rumah saya. Sebelum sampai ke kamar saya yang tepat bersebelahan dengan kamar Mbak Indah, saya mendengar suara rintihan dan jeritan dari kamar Mbak Indah, saya beranikan diri untuk mengintip dari lubang kunci, terlihatlah Kakak perempuan saya itu sedang bergumul dengan pacarnya di ranjang. Tubuh Mbak Indah emang agak chubby, namun kulit putihnya tampak jelas dan mulus, payudaranya tergolong besar untuk wanita seusianya. Mbak Indah berusia 23 tahun dan masih kuliah.

Berulang kali mereka berganti posisi, dari missionary, doggie, hingga women top, saya seperti melihat film bokep saat itu karena saya belum pernah ML. Boro-boro ML, pacar saja saya tidak punya. Selang beberapa lama Kak Toni melenguh keras, dicabutnya penisnya dan ditumpahkan tepat di tengah payudara kakak perempuan saya. Saya langsung ngeloyor ke kamarsaya, dan pura-pura tidak tahu apa yang terjadi. Ketika Mbak Indah bertanya kapan saya pulang, saya jawab saja baru saja.

Malamnya, kedua orang tua kami pergi ke hajatan saudara di luar kota, tinggallah kami berdua di rumah. Jam 8 malam, saya dan Mbak Indah nonton TV bareng di ruang tamu.

"Kak Toni gak main kesini mbak?" tanya saya
"Enggak Rey, dia lagi ada rapat karang taruna di kampungnya" Jawab kakak saya itu.

Tiba-tiba dia mematikan televisi dan duduk mendekati saya,

"Tadi sore kamu ngintip aku sama Kak Toni ya Rey?" tanya Mbak Indah dengan menatap mata saya.

Saya hanya diam, bingung mau ngomong apa, lalu akhirnya saya mengakuinya.

"Jangan bilang papa mama ya Rey kalo aku gituan sama Toni" bilangnya sambil mengerlingkan mata.

Saya cuma mengangguk saja, ada rasa takut dan kasihan sama kakak saya satu-satunya itu.

"Kalau kamu mau ML sama pacarmu dikamarmu juga gak apa kalo siang Rey, santai aja kita saling jaga aja"

"Aku gak punya pacar mbak, sama mbak aja gimana?" gurau saya sambil tertawa.

"Emang kamu mau sama mbakmu ini Rey? kalau mau ya ayok!" tantang Mbak Indah.

"Ah gak mbak, aku belum pernah gituan, ntar malah gak asik dong" kata saya agak terbata-bata.

"Saya ajarin deh Rey" Langsung dia meremas kemaluan saya, dan mulai meraba-raba tubuhsaya.

"Ah mbak... aku takut" saya mendesah lalu menyingkirkan tangannya yang merayapi tubuh saya.

"Gak usah takut Rey, serahkan pada mbak ya sayang" kata Mbak Indah sambil langsung melucuti celana dan celana dalam saya.

Tanpa babibu dikulumnya penis saya yang sudah mulai tegang itu.

"Hmmmm slurrrpp, kamu beneran masih perjaka Rey?" tanyanya disela mengoral penis saya yang udah keras dan tegang.

"Uchhhh, i...iya mbak, hangat banget mulut mbak Indah, ah…" desah saya keenakan.

Mbak Indah terus mempermainkan lidahnya dari biji zakar saya sampai ujung lubang kencing saya, air liurnya membasahi penis saya. Itulah saat pertama saya merasakan nikmatnya oral.

Lima menit kemudian, setelah mbak Indah mengunci semua pintu, dilucutinya pakaiannya hingga telanjang bulat di depan saya. Saya berbaring di sofa, dan dia mulai mengangkangi wajah saya, diarahkannya memeknya yang mulus tepat ke bibir saya, kali pertama saya mengelak.

"Mbak, aku gak bisa" kata saya.

"Ayolah Rey, rasakan memek mbakmu ini, enak kok, coba deh...ah"

Saya pun menciumi memek kakak saya itu, baunya khas banget, entah kenapa tiap bibir saya menempel pada lubang memek itu saya semakin berhasrat. Lidah saya pun mulai berani menjelajah tiap sisi vagina Mbak Indah, dia hanya mendesah menikmatinya sambil sesekali memainkan putingnya yang mancung itu. sekitar 10 menit berlalu, Mbak Indah sepertinya udah gak tahan lagi.

“Rey, kamu adikku yang he.... hebat ahhhhh”

"Croottttt... croooot…" menyemburlah cairan bening dari memeknya mbak Indah.
Dia lunglai dan ambruk diatas saya,

"Ah ah... enak banget Rey, Toni aja gak bisa bikin aku sampai nyembur kek gitu sayang" bisiknya di telinga saya.

"Sekarang giliranmu Rey, berani kan? sini aku kulum dulu biar licin enak masuknya" tambahnya dan langsung melumat penissaya lagi namun hanya sekedar meludahinya.

Kini posisi mbak Indah duduk telentang di sofa, dan saya berdiri tepat didepannya.

"Masukin tititmu ke memek mbak ya Rey sayang, jangan ragu" katanya menatap saya penuh harap.

“Ahhhh... ohhhh…” blessss… penis saya masuk dan saya dorong terus.

Itulah detik-detik saya pertama merasakan yang namanya ngentot. Memek mbak Indah serasa menjepit penis saya, dan ketika saya gerakkan maju mundur dinding-dinding memeknya serasa menggigit penis saya.

"Aihhhh ah.... enak banget mbak" ucap saya dengan terus maju mundur dengan cepat....

"He eh dik Rey, tititmu nikmaaaat ahhhh terus ya sayang..."

Tak lama kemudian saya merasakan ujung penis saya mulai berdenyut-denyut, dan...

"Aaahhhhh aku gak kuuuuat mbak...."

"Croooooooot... crottttt... crotttttt… " saya tembakkan pejuh saya dalam memek kakak perempuan saya yang manis dan agak chubby itu.

Baca Juga : Kisah Seks Kakakku Menjadi Pelampiasan Birahiku

"Kamu keluarin dalem ya?” Plaaaak! saya ditampar mbak Indah, namun seketika saya dipeluknya.

"Maaf mbak, aku gak tau harus gimana, rasanya tiba-tiba aja" saya gagu dan mbak Indah mengecup bibir saya

"Gak apa sayang, bulan besok aku udah dilamar sama Toni, ntar kalo misal sperma yang kamu semprotin dalam memekku jadi, udah ada yang jadi bapaknya" kata Mbak Indah sambil mengusap punggung saya yang basah oleh keringat birahi.

Sejak saat itu kami sering ML kalau ada kesempatan, hingga 3 bulan kemudian mbak Indah dipinang kak Toni, dan mereka masih tinggal serumah dengan saya, saya sering menyelinap ke kamarnya di saat kak Toni keluar kota. Meskipun Mbak Indah sedang hamil, tapi dia selalu hebat diatas ranjang.
Read More

Wednesday, August 16, 2017

Cerita Mesum Setubuhi Mertua Saat Tidur Diranjang Sempit

Cerita Mesum Setubuhi Mertua Saat Tidur Diranjang Sempit


Cerita Mesum - Saat itu Kejadian nya Aku Sedang di Rumah. Kebetulan Ada Mertuaku, Dia adalah seorang janda dengan kulit yang putih, cantik, lembut, dan berwajah keibu ibuan, dia selalu mengenakan kebaya jika keluar rumah. Dan mengenakan daster panjang bila didalam rumah, dan rambutnya dikonde keatas sehingga menampakkan kulit lehernya yang putih jenjang.

Sebenarnya semenjak aku masih pacaran dengan anaknya, aku sudah jatuh cinta padanya Aku sering bercengkerama dengannya walaupun aku tahu hari itu pacarku kuliah. Diapun sangat baik padaku, dan aku diperlakukan sama dengan anak anaknya yang lain.

Bahkan tidak jarang bila aku kecapaian, dia memijat punggungku. Setelah aku kawin dengan anaknya dan memboyong istriku kerumah kontrakanku, mertuaku rajin menengokku dan tidak jarang pula menginap satu atau dua malam. Karena rumahku hanya mempunyai satu kamar tidur, maka jika mertuaku menginap, kami terpaksa tidur bertiga dalam satu ranjang. Biasanya Ibu mertua tidur dekat tembok, kemudian istri ditengah dan aku dipinggir.

Sambil tiduran kami biasanya ngobrol sampai tengah malam, dan tidak jarang pula ketika ngobrol tanganku bergerilya ketubuh istriku dari bawah selimut, dan istriku selalu mendiamkannya. Bahkan pernah suatu kali ketika kuperkirakan mertuaku sudah tidur, kami diam diam melakukan persetubuhan dengan istriku membelakangiku dengan posisi agak miring, kami melakukankannya dengan sangat hati hati dan suasana tegang. Beberapa kali aku tepaksa menghentikan kocokanku karena takut membangunkan mertuaku. Tapi akhirnya kami dapat mengakhirinya dengan baik aku dan istriku terpuaskan walaupun tanpa rintihan dan desahan istriku.

Cerita Sex Akibat Ranjang Sempit Suatu malam meruaku kembali menginap dirumahku, seperti biasa jam 21.00 kami sudah dikamar tidur bertiga, sambil menonton TV yang kami taruh didepan tempat tidur. Yang tidak biasa adalah istriku minta ia diposisi pinggir, dengan alasan dia masih mondar mandir kedapur. Sehingga terpaksa aku menggeser ke ditengah walaupun sebenarnya aku risih, tetapi karena mungkin telalu capai, aku segera tidur terlebih dahulu.

Aku terjaga pukul 2.00 malam, layar TV sudah mati. ditengah samar samar lampu tidur kulihat istriku tidur dengan pulasnya membelakangiku, sedangkan disebelah kiri mertuaku mendengkur halus membelakangiku pula.

Hatiku berdesir ketika kulihat leher putih mulus mertuaku hanya beberapa senti didepan bibirku, makin lama tatapan mataku mejelajahi tubuhnya, birahiku merayap melihat wanita berumur yang lembut tergolek tanpa daya disebelahku.. Dengan berdebar debar kugeser tubuhku kearahnya sehingga lenganku menempel pada punggungnya sedangkan telapak tanganku menempel di bokong, kudiamkan sejenak sambil menunggu reaksinya.

Tidak ada reaksi, dengkur halusnya masih teratur, keberanikan diriku bertindak lebih jauh, kuelus bokong yang masih tertutup daster, perlahan sekali, kurasakan birahiku meningkat cepat. Penisku mulai berdiri dan hati hati kumiringkan tubuhku menghadap mertuaku. Cerita Sex Dewasa Akibat Ranjang Sempit – Kutarik daster dengan perlahan lahan keatas sehingga pahanya yang putih mulus dapat kusentuh langsung dengan telapak tanganku.

Tanganku mengelus perlahan kulit yang mulus dan licin, pahanya keatas lagi pinggulnya, kemudian kembali kepahanya lagi, kunikmati sentuhan jariku inci demi inci, bahkan aku sudah berani meremas bokongnya yang sudah agak kendor dan masih terbungkus CD. Tiba tiba aku dikejutkan oleh gerakan mengedut pada bokongnya sekali, dan pada saat yang sama dengkurnya berhenti. Aku ketakutan, kutarik tanganku, dan aku pura pura tidur, kulirik mertuaku tidak merubah posisi tidurnya dan kelihatannya dia masih tidur.

Kulirik istriku, dia masih membelakangiku, Penisku sudah sangat tegang dan nafsu birahiku sudah tinggi sekali, dan itu mengurangi akal sehatku dan pada saat yang sama meningkatkan keberanianku. Cerita Sex Akibat Ranjang Sempit Setelah satu menit berlalu situasi kembali normal, kuangkat sarungku sehingga burungku yang berdiri tegak dan mengkilat menjadi bebas, kurapatkan tubuh bagian bawahku kebokong mertuaku sehingga ujung penisku menempel pada pangkal pahanya yang tertutup CD. Kenikmatan mulai menjalar dalam penisku, aku makin berani, kuselipkan ujung penisku di jepitan pangkal pahanya sambil kudorong sedikit sedikit, sehingga kepala penisku kini terjepit penuh dipangkal pahanya, rasa penisku enak sekali, apalagi ketika mertuaku mengeser kakinya sedikit, entah disengaja entah tidak. Tanpa meninggalkan kewaspadaan mengamati gerak gerik istri, kurangkul tubuh mertuaku dan kuselipkan tanganku untuk meremas buah dadanya dari luar daster tanpa BH. Cukup lama aku melakukan remasan remasan lembut dan menggesekan gesekkan penisku dijepitan paha belakangnya. Aku tidak tahu pasti apakah mertuaku masih terlelap tidur atau tidak tapi yang pasti kurasakan puting dibalik dasternya terasa mengeras.

Dan kini kusadari bahwa dengkur halus dari mertuaku sudah hilang.., kalau begitu..pasti ibuku mertuaku sudah terjaga..? Kenapa diam saja? kenapa dia tidak memukul atau menendangku, atau dia kasihan kepadaku? atau dia menikmati..? Oh.. aku makin terangsang. Tak puas dengan buah dadanya, tanganku mulai pindah keperutnya dan turun keselangkangannya, tetapi posisinya yang menyebabkan tangan kananku tak bisa menjangkau daerah sensitifnya. Tiba tiba ia bergerak, tangannya memegang tanganku, kembali aku pura pura tidur tanpa merrubah posisiku sambil berdebar debar menanti reaksinya. Dari sudut mataku kulihat dia menoleh kepadaku, diangkatnya tanganku dengan lembut dan disingkirkannya dari tubuhnya, dan ketika itupun dia sudah mengetahui bahwa dasternya sudah tersingkap sementara ujung penisku yang sudah mengeras terjepit diantara pahanya.

Jantungku rasanya berhenti menunggu reaksinya lebih jauh. Dia melihatku sekali lagi, terlihat samar samar tidak tampak kemarahan dalam wajahnya, dan ini sangat melegakanku . Dan yang lebih mengejutkanku adalah dia tidak menggeser bokongnya menjauhi tubuhku, tidak menyingkirkan penisku dari jepitan pahanya dan apalagi membetulkan dasternya.

Dia kembali memunggungiku meneruskan tidurnya, aku makin yakin bahwa sebelumnya mertuaku menikmati remasanku di payudaranya, hal ini menyebabkan aku berani untuk mengulang perbuatanku untuk memeluk dan meremas buah dadanya. Tidak ada penolakan ketika tanganku menyelusup dan memutar mutar secara lembut langsung keputing teteknya melalui kancing depan dasternya yang telah kulepas. Walaupun mertuaku berpura pura tidur dan bersikap pasif, tapi aku dengar nafasnya sudah memburu.

Cukup lama kumainkan susunya sambil kusodokkan kemaluanku diantara jepitan pahanya pelan pelan, namun karena pahanya kering, aku tidak mendapat kenikmatan yang memadai, Kuangkat pelan pelan pahanya dengan tanganku, agar aku penisku terjepit dalam pahanya dengan lebih sempurna, namun dia justru membalikkan badannya menjadi terlentang, sehingga tangannya yang berada disebelah tangannya hampir menyetuh penisku, bersamaan dengan itu tangan kirinya mencari selimutnya menutupi tubuhnya. Kutengok istri yang berada dibelakangku, dia terlihat masih nyenyak tidurnya dan tidak menyadari bahwa sesuatu sedang terjadi diranjangnya. Kusingkap dasternya yang berada dibawah selimut, dan tanganku merayap kebawah CDnya. Dan kurasakan vaginanya yang hangat dan berbulu halus itu sudah basah. Jari tanganku mulai mengelus, mengocok dan meremas kemaluan mertuaku. Nafasnya makin memburu sementara dia terlihat berusaha untuk menahan gerakan pinggulnya, yang kadang kadang terangkat, kadang mengeser kekiri kanan sedikit. Kunikmati wajahnya yang tegang sambil sekali kali menggigit bibirnya.



Hampir saja aku tak bisa menahan nafsu untuk mencium bibirnya, tapi aku segera sadar bahwa itu akan menimbulkan gerakan yang dapat membangunkan istriku. Setelah beberapa saat tangan kanannya masih pasif, maka kubimbing tangannya untuk mengelus elus penisku, walaupun agak alot akhirnya dia mau mengelus penisku, meremas bahkan mengocoknya. Agak lama kami saling meremas, mengelus, mengocok dan makin lama cepat, sampai kurasakan dia sudah mendekati puncaknya, mertuakan membuka matanya, dipandanginya wajahku erat erat, kerut dahinya menegang dan beberapa detik kemudian dia menghentakkan kepalanya menengadah kebelakang. Tangan kirinya mencengkeram dan menekan tanganku yang sedang mengocok lobang kemaluannya. Kurasakan semprotan cairan di pangkal telapak tanganku. Mertuaku mencapai puncak kenikmatan, dia telah orgasme. Dan pada waktu hampir yang bersamaan air maniku menyemprot kepahanya dan membasahi telapak tangannya. Kenikmatan yang luar biasa kudapatkan malam ini, kejadianya begitu saja terjadi tanpa rencana bahkan sebelumnya membayangkanpun aku tidak berani.

Sejak kejadian itu, sudah sebulan lebih mertuaku tidak pernah menginap dirumahku, walaupun komunikasi dengan istriku masih lancar melalui telpon. Istriku tidak curiga apa apa tetapi aku sendiri merasa rindu, aku terobsesi untuk melakukannya lebih jauh lagi. Kucoba beberapa kali kutelepon, tetapi selalu tidak mau menerima. Akhirnya setelah kupertimbangkan maka kuputuskan aku harus menemuinya. Hari itu aku sengaja masuk kantor separo hari, dan aku berniat menemuinya dirumahnya, sesampai dirumahnya kulihat tokonya sepi pengunjung, hanya dua orang penjaga tokonya terlihar asik sedang ngobrol. Tokonya terletak beberapa meter dari rumah induk yang cukup besar dan luas. Aku langsung masuk kerumah mertuaku setelah basa basi dengan penjaga tokonya yang kukenal dengan baik. Aku disambut dengan ramah oleh mertuaku, seolah olah tidak pernah terjadi sesuatu apa apa, antara kami berdua, padahal sikapku sangat kikuk dan salah tingkah. “Tumben tumbenan mampir kesini pada jam kantor?” “Ya Bu, soalnya Ibu nggak pernah kesana lagi sih” Mertuaku hanya tertawa mendengarkan jawabanku “Ton.

Ibu takut ah.. wong kamu kalau tidur tangannya kemana mana.., Untung istrimu nggak lihat, kalau dia lihat.. wah.. bisa berabe semua nantinya..” “Kalau nggak ada Sri gimana Bu..?” tanyaku lebih berani. “Ah kamu ada ada saja, Memangnya Sri masih kurang ngasinya, koq masih minta nambah sama ibunya.” “Soalnya ibunya sama cantiknya dengan anaknya” gombalku. “Sudahlah, kamu makan saja dulu nanti kalau mau istirahat, kamar depan bisa dipakai, kebetulan tadi masak pepes” selesai berkata ibuku masuk ke kamarnya. Aku bimbang, makan dulu atau menyusul mertua kekamar. Ternyata nafsuku mengalahkan rasa lapar, aku langsung menyusul masuk kekamar, tetapi bukan dikamar depan seperti perintahnya melainkan kekamar tidur mertuaku.

Pelan pelan kubuka pintu kamarnya yang tidak terkunci, kulihat dia baru saja merebahkan badannya dikasur, dan matanya menatapku, tidak mengundangku tapi juga tidak ada penolakan dari tatapannya. Aku segera naik keranjang dan perlahan lahan kupeluk tubuhnya yang gemulai, dan kutempelkan bibirku penuh kelembutan. Mertuaku menatapku sejenak sebelum akhirnya memejamkan matanya menikmati ciuman lembutku. Kami berciuman cukup lama, dan saling meraba dan dalam sekejap kami sudah tidak berpakaian, dan nafas kami saling memburu. Sejauh ini mertuaku hanya mengelus punggung dan kepalaku saja, sementara tanganku sudah mengelus paha bagian dalam. Ketika jariku mulai menyentuh vaginanya yang tipis dan berbulu halus, dia sengaja membuka pahanya lebar lebar, hanya sebentar jariku meraba kemaluanya yang sudah sangat basah itu, segera kulepas ciumanku dan kuarahkan mulutku ke vagina merona basah itu. Pada awalnya dia menolak dan menutup pahanya erat erat. “Emoh.. Ah nganggo tangan wae, saru ah.. risih..” namun aku tak menghiraukan kata katanya dan aku setengah memaksa, akhirnya dia mengalah dan membiarkan aku menikmati sajian yang sangat mempesona itu, kadang kadang kujilati klitorisnya, kadang kusedot sedot, bahkan kujepit itil mertuaku dengan bibirku lalu kutarik tarik keluar.

“Terus nak Ton.., Enak banget.. oh.. Ibu wis suwe ora ngrasakke penak koyo ngene sstt” Mertuaku sudah merintih rintih dengan suara halus, sementara sambil membuka lebar pahanya, pinggulnya sering diangkat dan diputar putar halus. Tangan kiriku yang meremas remas buah dadanya, kini jariku sudah masuk kedalam mulutnya untuk disedot sedot. Ketika kulihat mertuaku sudah mendekati klimax, maka kuhentikan jilatanku dimemeknya, kusodorkan kontolku kemulutnya, tapi dia membuang muka kekiri dan kekanan, mati matian tidak mau mengisap penisku.

Dan akupun tidak mau memaksakan kehendak, kembali kucium bibirnya, kutindih tubuhnya dan kudekap erat erat, kubuka leber lebar pahanya dan kuarahkan ujung penisku yang mengkilat dibibr vaginanya. Mertuaku sudah tanpa daya dalam pelukanku, kumainkan penisku dibibir kemaluannya yang sudah basah, kumasukkan kepala penis, kukocok kocok sedikt, kemudian kutarik lagi beberapa kali kulakukan. “Enak Bu?” “He eh, dikocok koyo ngono tempikku keri, wis cukup Ton, manukmu blesekno sin jero..” “Sekedap malih Bu, taksih eco ngaten, keri sekedik sekedik” “Wis wis, aku wis ora tahan meneh, blesekno sih jero meneh Ton oohh.. ssttss.. Ibu wis ora tahan meneh, aduh enak banget tempikku” sambil berkata begitu diangkatnya tinggi tinggi bokongnya, bersamaan dengan itu kumasukkan kontolku makin kedalam memeknya sampai kepangkalnya, kutekan kontolku dalam dalam, sementara Ibu mertuaku berusaha memutar mutar pinggulnya, kukocokkan penisku dengan irama yang tetap, sementara tubuhnya rapat kudekap, bibirku menempel dipipinya, kadang kujilat lehernya, ekspresi wajahnya berganti ganti.

Rupanya Ibu anak sama saja, jika sedang menikmati sex mulutnya tidak bisa diam, dari kata jorok sampai rintihan bahkan mendekati tangisan. Ketika rintihannya mulai mengeras dan wajahnya sudah diangkat keatas aku segera tahu bahwa mertua akan segera orgasme, kukocok kontolku makin cepat. “Ton..aduh aduh.. Tempikku senut senut, ssttss.. Heeh kontolmu gede, enak banget.. Ton aku meh metu.. oohh.. Aku wis metu..oohh.” Mertuaku menjerit cukup keras dan bersamaan dengan itu aku merasakan semprotan cairan dalam vaginanya.

Baca Juga : Kisah Bokep Ketahuan Oleh Calon Mertua

Tubuhnya lemas dalam dekapanku, kubiarkan beberapa menit untuk menikmati sisa sisa orgasmenya sementara aku sendiri dalam posisi nanggung. Kucabut penisku yang basah kuyup oleh lendirnya memeknya, dan kusodorkan ke mulutnya, tapi dia tetap menolak namun dia menggegam penisku untuk dikocok didepan wajahnya. Ketika kocokkannya makin cepat, aku tidak tahan lagi dan muncratlah lahar maniku kewajahnya. Siang itu aku sangat puas demikian juga mertuaku, bahkan sebelum pulang aku sempat melakukannya lagi, ronde kedua ini mertuaku bisa mengimbangi permainanku, dan kami bermain cukup lama dan kami bisa sampai mencapai orgasme pada saat yang sama.
Read More

Monday, August 14, 2017

Kisah Bokep Nikmatnya Bercinta Dengan Pacarku Di Kost

Kisah Bokep Nikmatnya Bercinta Dengan Pacarku Di Kost


Kisah Bokep - Saya seorang mahasiswa di kota M punya pengalaman menarik tentang seks meski saya bukan yang paling ganteng diantara teman-teman saya, tampangku paling imut (gak promosi nih).

Salah satu kisahnya begini.., kami berkenalan waktu semester tiga, pertemuan kami tak sengaja, waktu itu saya menemani teman cowok saya saat main-main ke kost pacarnya, kebetulan pacar teman saya tuh juga ada temannya yang sedang main ke sana (cewek), so kami berkenalan, cewek itu manis sekali, bodi-nya juga ok! Namanya Leila Deol seorang warga keturunan India, wajahnya mirip dengan artis India kesukaan saya. Film Dewasa

Kulitnya tidak putih, namun tampak sehat terawat, buah dadanya besar dan montok sekali melebihi buah dada cewek Indonesia, terlihat begitu montok dan padat. Melihat dia, saya langsung suka. Saat saya dan teman saya mau pulang saya tanya alamatnya. Untungnya dia kost di dekat kost pacar teman saya. Wow, saya merasa beruntung sekali, tidak perlu jauh-jauh kalau mau ngejar dia.

Setelah satu minggu mengejar dia, saya akhirnya bisa menjadikan dia pacar saya. Saat pacaran sering saya ajak dia ke rumah kontrakan saya, maklum saya sendirian aja di rumah itu, so saya terus menggoda dia saat saya bawa Leila untuk kali pertama ke sana, saya puji dia sambil saya ciumin pipi dan bibirnya.

“Hemm kamu tuh, manis banget deh Leil”, kata saya sambil menciumi belakang telinganya.
“Hihi.. gombal!” Leila tersenyum sambil menundukkan wajahnya.

Dia tampak kegelian, saya teruskan membuat dia kegelian sambil terus merayu dia, saya ingin sekali menaklukannya. Saya lantas menyusun cara untuk mencicipi Leila. Lusanya sabtu sore setelah kami nonton bioskop saya ajak dia ke kontrakan saya dan saya lakukan seperti kemarin tapi saya lingkarkan lengan saya ke bahunya sambil tangan saya sengaja senggol-senggolkan ke dadanya yang besar. Dia cuek saja, saya teruskan untuk sedikit menekan-nekan dadanya, rupanya dia merasa kalau saya sengaja.

“Nakalnya kamu ini”, ucapnya pelan sambil menatap saya sambil tersenyum.
“Kenapa, kamu marah yach?” kata saya sambil menjilati leher belakangnya.
“Ehmm hihihi geli, nakal!” kata Leila sambil memalingkan wajahnya.

Saya makin berani, saya pegang langsung dadanya, eh dia diam aja, wah kebetulan, saya tak perlu lagi merasa sungkan sama dia. Saya pegang dada kirinya dengan tangan kiri saya dan sebentar-sebentar saya remas-remas lalu saya putarkan jari jempol saya tepat di atas puting buah dadanya.

“Ehh…h” Leila memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya kegelian.
“Badan kamu, padet berisi yach Leil” puji saya agar dia membiarkan saya berbuat lebih jauh.

Tangan saya lalu masuk ke dalam baju hemnya dan menerobos masuk ke dalan BH-nya, dada besarnya terasa hangat dan sedikit mengeras. Saya buka bajunya, dia membuka matanya sambil kedua tangannya memegangi tangan saya yang akan membuka bajunya.

Saya memaksakan tangan saya untuk terus membuka bajunya dan dia terus memegang tangan saya namun tak berkata apa-apa. Saya lemparkan baju atasnya dan BH-nya jauh dari sofa duduk di ruang tamu. Saya puaskan menikmati buah dadanya yang besar dan menantang, kulitnya yang kuning langsat terasa sangat halus. Puas saya pegang, saya langsung menjilati dadanya.

“Ohh..h! Leila terkejut, namun dia membiarkan saya menjilati dadanya dan lidah saya mulai memainkan puting dadanya yang mulai menegang, sesekali saya katubkan bibir saya dan agak saya tarik puting dadanya, Leila hanya mendesah dan memejamkan matanya.

“Ja..ngan” cegah dia saat saya merogoh ke dalam celana kulotnya.

Saya diam saja, saya batalkan menggerayangi liang kewanitaannya. Saya lanjutkan lagi untuk menjilati buah dadanya yang halus dan hangat, saya menggeser duduk saya hingga saya leluasa menikmati kesintalan tubuhnya. Saat dia terlena oleh rangsangan saya, segera tanganku beraksi dan berhasil. Secara kebetulan tangan saya berhasil pula masuk ke celana dalamnya, segera saya mainkan jari saya di sela liang surganya yang terasa berbulu jarang-jarang tapi pendek dan lembut.

“Ha…aghh!” Leila terkejut sekali saat saya memainkan liang kenikmatannya.

Dia sedikit meronta. Segera saya cumbu dia, saya ciumi bibirnya yang merah merekah, dia hanya bisa mendesah dan menyerah, lama saya cumbui dia, makin lama desahan dan nafasnya makin cepat, saya merasa cukup merangsangnya. Secepat kilat saya memegang celananya dan melepaskannya. “ja..ngan” cegah Leila.

Tapi saya cuek saja saya pelorotkan kulotnya beserta celana dalamnya, lalu saya campakkan jauh dari kami. Saya langsung membuka baju dan celana, lalu saya tidur di atasnya. Tubuhnya terasa makin hangat dan nafasnya memburu, saya cumbu dia. Beberapa lama kemudian saya bangun dari tubuhnya.

“Aku cuci dulu yach” pamit saya seraya memungut bajunya agar dia tidak memakainya dan segera saya pergi ke kamar mandi.

Saya cuci bersih-bersih penis saya. Saat saya kembali saya lihat Leila duduk di kursi sambil melihat saya, ia tersenyum malu, manisnya dia saat tersenyum malu, membuat saya makin ber nafsu. Leila berdiri dan berjalan ke arah saya, ia berjalan melenggok begitu seksinya.

“Aku ke kamar mandi dulu yach” pamit Leila, saya mengangguk saja.

Beberapa saat ia keluar dari kamar mandi, saya mencegatnya di depan pintu kamar mandi, segera saya menggandeng tangannya dan saya ajak ke kamar atas. Kami masuk ke kamar dan segera saya rebahkan dia di atas ranjang. Saya cumbui dia dengan penuh beringas, saya nikmati dengan lidah tiap centi di kulit tubuhnya, dadanya makin mengeras saat saya jilat-jilat.

“Aa..hh”, desah Leila saat saya katupkan bibir saya dan saya benamkan wajah saya di dadanya yang montok sambil saya tekan ke segala arah. Dia kegelian saat saya menjilati samping badannya. Dia beringsut sedikit, saya pegang tubuhnya dan saya hisap kulitnya kuat-kuat, ia tampak kegelian dan tampak menikmatinya. Saya jilat turun hingga perutnya dan saya sedot pusarnya dan lidah saya beraksi mengorek pusarnya kuat-kuat. Leila meggeliat-geliat geli, ia tersenyum menahan geli.

“Emmhh.. Oooh” Leila mendesah menggigit bibirnya menahan rangsangan di perutnya. Saya turun ke liang kewanitaannya. Ah… harumnya, ia mencuci bersih vaginanya, saya suka vaginanya yang bersih itu. Saya singkapkan liang senggamanya dan dengan lidah saya jilat dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan, sesekali saya tarik dengan menyedot bibir kemaluannya, makin saya beringas makin Leila menggeliat, saya tambah buas dan merasa bernafsu.

“aa..ghh, Ooogh..oghh” Leila mendongakkan kepalanya, tangannya memegangi kepala saya, tubuhnya menggeliat dan pinggulnya bergerak turun naik. Ahh, dia sudah sangat nafsu rupanya. Setelah agak lama saya sudahi dan saya duduk di sampingnya.

“Karaoke’in aku dong Leil!” pinta saya.

Leila segera memegang batang kemaluan saya, ia menjilati batang kenikmatan saya, terasa hangat mulutnya, ia menyedot dan menggelitik biji peler saya. Saya geli tapi saya suka gayanya. Saya rebahkan tubuh saya dan saya biarkan dia memuaskan saya, dia masukkan penis saya dalam mulutnya, wajahnya maju mundur dan menyedot sangat kuat, saya kegelian sekali dan hanya bisa mendesah nikmat. Beberapa lama kemudian saya tidak tahan ingin memainkan dia, saya duduk dan merebahkan Leila.

Saya masukkan batang kemaluan saya ke sela liang kenikmatannya, hangatnya liang kewanitaannya. Leila menatap saya, dari matanya tampak nafsu seksnya memuncak, ia pasrah saja saat saya membuka liang senggamanya dan memasukkan batang kemaluan saya, saya gerakkan di sekitar lubang kewanitaannya untuk merangsangnya, setelah cukup terkena cairan pelicinnya saya masukkan batang kenikmatan saya pelan ke dalam liang kewanitaannya.

“Ooohh!” Leila memejamkan matanya sambil merintih penuh gairah.

Pelan saya tarik batang kemaluan saya dan saya benamkan setengahnya ke dalam liang kewanitaannya, saya rangkul bahunya agar dia tidak sampai berontak, saya masuk keluarkan makin cepat ke liang senggama Leila, namun tidak saya masukkan seluruhnya, saya putar-putar pinggul saya sehingga batang kemaluan saya menggesek-gesek seluruh dinding dalam kewanitaannya.

“Emmhh.. aa..hh” Leila meggerakkan pinggulnya ke atas dan ke bawah, ia tak terkendali lagi rupanya.
“Kamu hot sekali Leil, membuatku nafsu melihatmu..” Puji saya sambil saya jilati leher dan telinganya.

Ia memejamkan matanya, saya menarik batang kenikmatan saya agak keluar dan saya benamkan seluruhnya, mentok ke dalam liang senggamanya, berulang-ulang.

“Ooogh…h! aaghh. aagh!” Leila merintih keras.

Leila merangkul punggung saya dan menciumi bibir saya kuat sekali, ia merintih-rintih, pinggulnya ikut turun naik, ia memejamkan matanya rapat-rapat, wajahnya tampak tegang. Saya segera menahan kakinya dengan lengan saya, disandarkan ke belakang lututnya, saya berdiri di atas lutut saya dan saya genjot dia dengan cepat dan dalam, tubuhnya terguncang-guncang.

“Jlab! Jlab!” saya genjot dia dengan sekuat tenaga, dia makin rapat memejamkan matanya, wajahnya menggeleng ke kiri dan ke kanan, tampak tegang sekali.
“Aagh.!! Uuugh!!! Uuurghh!” Leila merintih keras.

Terasa liang kenikmatan Leila berdenyut-denyut, ia merintih-rintih tak karuan, saya merasa batang kemaluan saya agak panas, saya terus mengenjot makin kuat dan cepat, saya remas-remas dadanya sambil sesekali saya sedot kuat dadanya, ia hanya merintih pasrah. Saya akhirnya tak tahan lagi, batang kemaluan saya terasa nikmat.

Saya segera menarik batang kemaluan saya yang basah oleh cairan pelicinnya yang banyak membasahi batang kemaluan saya dan liang kewanitaannya, Saya gesekkan batang kemaluan saya di antara kedua buah dadanya yang besar. Leila mendekap kedua dadanya, menggencet batang kenikmatan saya yang maju mundur di sela buah dada momtoknya.

“Crot..! Cro.t!” sperma saya akhirnya keluar, disertai sensasi kenikmatan di batang kemaluan dan leher saya terasa dingin sekali, lega dan sangat nikmat.
“Auch.!” Leila menjerit, sebagian dari sperma saya muncrat di bibir dan pipinya.

Kami kelelahan dan saya rebahan di sampingnya, ia mengambil tisu di sebelah ranjang dan membersihkan sperma saya di wajahnya. Saya tersenyum padanya dan dibalas dengan senyumannya yang manis.

“Kamu puas.?” Tanya saya.
“He’eh..” Jawabnya pelan sambil memeluk saya.
“Kamu kok mau sich main sama saya?” Tanya saya menggoda Leila.

“Nggak tau yach, liatin kamu bikin aku nafsu aja, kamu padahal gak ganteng tapi juga gak jelek, kamu cute dan keliatan hot sich kalo berduaan.” puji Leila, kepala ini rasanya mau meledak saja, GR saya jadinya.

Namun kami harus berpisah pada saat kami jalan 3 bulan, karena perbedaan agama dan bangsa, Leila memberitahu orang tuanya tentang saya, sayapun sebaliknya memberitahu orang tua tentang Leila, saya terpukul oleh keputusan orang tua saya terlebih orang tuanya yang melarang kami melanjutkan hubungan karena perbedaan tersebut.

Akhirnya Leila dipindahkan oleh orang tuanya ke Jakarta dan masuk universitas swasta di sana. Saya tetap di Malang, saya menerima perpisahan kami, dan sesekali saya main ke Jakarta.

Kini dia sudah punya cowok yang sebangsa dengannya, namun dia tetap seperti dulu terhadap saya. Saat saya ke Jakarta menemui dia dan saya mengajaknya ke hotel tempat saya menginap untuk sekedar mengenang masa lalu kami, Leila bercerita tentang dirinya dan cowoknya yang sekarang.

Saya juga bercerita padanya bahwa setelah berpisah dengannya saya terus memburu cewek-cewek yang saya suka, Leila tersenyum saja saat saya bercerita. Kunjungi Partner Website Kami : Serbacrot

Cerita Dewasa Sex Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG,Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Mahasiswa, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi, Cerita Dewasa Sex Threesome, Cerita Dewasa Sex Pembantu, Cerita Dewasa Sex Tante Girang, Cerita Dewasa Sex Salon++, Cerita Dewasa Sex Lesbi, Cerita Dewasa Sex Gay, Foto Hot ABG Terbaru, Foto Hot Model Terbaru, Foto Hot Mahasiswi Terbaru, Foto Hot Tante Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2017, Cerita Mesum terbaru 2017, Cerita Dewasa Terbaru 2017, Cerita Dewasa Bergambar
Read More

Friday, August 11, 2017

Cerita Seks Nikmatnya Lesbian Dengan Kakak

Cerita Seks Nikmatnya Lesbian Dengan Kakak


Cerita Seks - Cerita sex hot ini mungkin sebuah pengalaman yg paling aneh, bagaimana tdk pengalaman ngesex pertamku yg mengajari adalah kakak kandungku sendiri. Yaa… sebuah pengalaman sex sesama jenis “lesbi’ dgn kakak kandungku sendiri.

Aq adalah seorang cewek yg saat ini masih berumur 18 tahun, dan kakakku sendiri berumur 23 tahun.

Aq sdh lama mengetahui kelainan sex yg ada pada diri kakak kandungku ku, aq menaruh curiga bahwa dia seorang cewek lesbian. Kakakku sering mengajak teman wanitnya untuk tidur di rumah, dan karena kamarku berada persis di sebelah kamarnya, aq sering mendengar suara-suara aneh, yg kemudian kusadari adalah suara desahan rintihan dan kadang pula teriakan-teriakan yg tertahan.

Ketika aq mencoba menanyakannya, kakakku sama sekali tdk berusaha menampiknya. kakakku bercerita terus terang kalau ia masuk sebuah klub lesbian di kampusnya, begitu juga dgn kekasih lesbiannya.-cerita hot- Waktu itu aq merasa jijik sekaligus iba padanya, karena aq menyadari ada faktor psikologis yg mendorong kakakku menjadi seorang cewek lesbian. Foto Lesbian

Kekasihnya pernah mengecewakannya, kekasih yg dicintainya dan menjadi tumpuan harapannya telah meninggalkanya yg ternyata telah menikah dgn orang lain karena ia telah menghamilinya.

Kembali pada masalah tadi, sejak itu aq jadi sering ngobrol-ngobrol dgn kakakku mengenai pengalaman sex lesbiannya yg menurutku tdk wajar itu. Ia bercerita, selama menjalani kehidupan sebagai seorang lesbian, ia sdh 4 kali berganti-ganti pasangan.

Begitulah kadang-kadang, ketika kakakku kembali mengajak pasangannya untuk tidur di rumah, pikiranku jadi ngeres sendiri. Aq sering membayangkan kenikmatan yg tengah dirasakannya ketika telingku menangkap suara desahan-desahan nikmat. Aq tergoda untuk mecobanya.

Para pembaca, hubunganku yg pertama dgn kakakku ketika ia baru saja putus dgn pasangannya. Ia memintaku untuk menemaninya tidur di kamarnya, dan kami menonton beberapa CD bokep, antara 3 orang perempuan yg sama-sama lesbian, dan aq merinding karena terangsang secara hebat mengingat kakak kandungku sendiri juga seperti itu.

Awalnya, aq meletakkan kepalaku di paha kakakku, dan ia mulai mengelus-elus rambutku.

“Aq menyaygimu, makasih ya, mau nemenin aq”, katanya berbisik di telingaku.

Mendengar hal itu, spontan aq mendongakkan wajah dan kulihat matanya berlinang, mungkin ia teringat pada kekasihnya. Refleks, aq mencium pipinya untuk menenangkan, dan ternyata ia menyambutnya dgn reaksi lain. Di balasnya kecupanku dgn ciuman lembut dari pipi hingga ke telingaku, dan di sana ia menjilat ke dlm lubang telingaku yg membuat aq semakin kegelian dan nafsuku tiba-tiba saja naik.

Aq sdh tak peduli lagi meski ia adalah kakakku sendiri, toh hubungan ini tak akan membuatku kehilangan keperawanan. Jadi kuladeni saja dia. Ketika ia menunduk untuk melepaskan kancing-kancing kemejaku, aq menciumi kuduknya dan ia menggelinjang kegelian.

“Ohhh.. all..”, desahnya.

Aq semakin liar menjilati bagian tengkuknya dan memberi gigitan-gigitan kecil yg ternyata disukai olehnya.

Ketika kusadari bahwa kemejaku sdh terlepas, aq merasa tertantang, dan aq membalas melepaskan T-shirt yg ia kenakan. Ketika ia menunduk dan menjilati puting susuku yg rupanya telah mengeras, aq menggelinjang. Kakakku demikian lihai mempermainkan lidahnya, kuremas punggungnya.

“Oohhhhhhhh.. Kaakkkk, ah.. geli”, Ia mendongak kepadaku menatap mataku yg setengah terkatup, dan tersenyum.
“Kamu suka?”.
“Iyaaa kakk..”, kujawab malu-malu, mengakui.

Ia kembali mempermainkan lidahnya, dan aq sendiri mengusap punggungnya yg telanjang (kakakku tak biasa pakai bh ketika hendak tidur), kurasakan nafasnya panas di perutku, menjilat dan mengecup.

Lalu aq memeluknya erat-erat, dan mengajaknya rebah di peraduan, lantas kutarik tubuhku sehingga ia berada dlm posisi bugil, kubelai buah dadanya yg indah itu, lantas ku jilat pelan-pelan, mengisap kemudian membelai sementara jari-jariku bermain di pahanya yg tdk tertutup.-cerita sesama jenis- Aq menyibakkan rok panjang yg dikenakanya kian lebar, dan kutarik CDnya yg berwarna merah sementara ia sendiri mengangkat pantatnya dari kasur untuk memudahkanku melepaskan CD yg tengah dipakainya.

Ketika aq meraba ke pangkal pahanya, sdh terasa begitu basah oleh cairan yg menandakan kakakku benar-benar sedang bergairah. Aq sendiri terus menggelinjang karena remasannya di buah dadaku, tp aq ingin lebih agresif dari pada dia, jadi kubelai lembut kemaluannya, dan merasakan jemariku menyentuh clitorisnya, aq membasahi jemariku dgn cairan yg ada di lubang senggamanya kemudian kuusap clitorisnya, halus lembut, sementara ia mendesis dan kemudian meremas rambutku kuat-kuat.

“Ohhhh.. mmmpphhhhh.. Uuuuuhh, aahhhhh, terus, teruss, acchhhhh”, celoteh kakakku dgn ributnya.

Aq terus mengelus clitoris kakakku, dan tiba-tiba kurasakan tubuhnya mengejang kuat-kuat, jemarinya meremas punggungku, lantas ia merebah lemas.

Aq memandang ke wajahnya yg bersimbah keringat,

“Udah Kak?” Ia mengangguk dan tersenyum.
“Makasih yah”, aq mengedik.

Aq masih belum puas, belum. Kukeringkan jemariku sekaligus kemaluan kakakku, kemudian aq turun, dan menciumi pahanya.

“Aaaaahhhhh.. teruskan teruusss.. ouuccchhhh.. terus..”, aq tak memeperdulikan erangan itu, aq mendesakkan kepalaku di antara kedua pahanya dan sementara aq mulai menjilati selangkangannya, kulepaskan ritsluiting rok kakakku, dan menariknya turun.

Aq juga melepaskan sendiri celana jeans pendek yg aq kenakan, kemudian aq memutar badanku sehingga kemaluanku berada tepat di atas wajah kakakku.-cerita sex hot- Ia mengerti dan segera kami saling menjilat, pantat serta pinggul kami terus berputar diiringi erangan-erangan yg semakin menggila. Aq terus menjilati clitorisnya, dan kadangkala kukulum, serta kuberi gigitan-gigitan kecil sehingga kakakku sering berteriak kenikmatan. Kurasakan jemarinya bergerak mengelus-ngelus pantatku sementara tangan kirinya merayap ke pinggir dipan.

Sebelum aq menyadari apa yg ia lakukan, ia menyerahkan sebuah penis silikon kepadaku.

“Kakakkk?”, bisikku tak percaya.
“Masukkan, masukkaan, please..” Ragu, aq kembali ke posisi semula dgn ia terus menjilati clitorisku, kumasukkan penis buatan itu perlahan-lahan, dan kurasakan ia meremas pantatku kuat-kuat, pinggulnya berputar kian hebat dan kadang ia mendorong pantatnya ke atas, aq sendiri menyaksikan penis buatan itu masuk ke lubang kemaluan kakakku dan asyik dgn pemandangan itu, kusaksikan penis buatan itu menerobos lubang kemaluannya dan aq membayangkan sedang bersetubuh dgn seorang pria tampan yg tengah mencumbui kemaluanku.

Lama kami berada dlm posisi seperti itu, sampai suatu ketika aq merasakan ada sesuatu di dlm tubuhku yg membuatku seolah merinding seluruh tubuh karena nikmatnya, dan tahu-tahu aq menegang kuat-kuat,

“Oooogghhhh.. kaakk.. acchhhh.. acchhhh!” Tubuhku serasa luluh lantak dan aq tahu aq telah mengalami orgasme, kucium paha kakakku dan kumasukkan penis silikon itu lebih cepat, dan pada ritme-ritme tertentu, kumasukkan lebih dlm, kakakku mengerang dan merintih nikmat, dan terus-terang, aq menikmati pemandangan yg tersaji di depanku ketika ia mencapai orgasme.

Terakhir, aq mencium clitorisnya, kemudian perut, payudara dan bibirnya. Lantas ketika ia bertanya,

“Nyesel nggak?” aq menggeleng dgn tegas.

Malam itu kami tidur masih dgn keadaan bugil, dan sekarang kami kian sering melakukanya. Kunjungi Partner Website Kami : Serbacrot

Cerita Dewasa Sex Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG,Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Mahasiswa, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi, Cerita Dewasa Sex Threesome, Cerita Dewasa Sex Pembantu, Cerita Dewasa Sex Tante Girang, Cerita Dewasa Sex Salon++, Cerita Dewasa Sex Lesbi, Cerita Dewasa Sex Gay, Foto Hot ABG Terbaru, Foto Hot Model Terbaru, Foto Hot Mahasiswi Terbaru, Foto Hot Tante Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2017, Cerita Mesum terbaru 2017, Cerita Dewasa Terbaru 2017, Cerita Dewasa Bergambar
Read More

Tuesday, August 8, 2017

Kisah Bokep Hadiah Dari Kebodohanku

Kisah Bokep Hadiah Dari Kebodohanku


Kisah Bokep - Ini adalah cerita pertama kali saya melakukan hubungan sex, karena jika sebelumnya saya hanya bisa melakukan fantasi sex bukan sex yang sebenarnya melalui kaset-kaset video porno yang sering saya pinjam dari teman saya. Kejadian ini merupakan hadiah karena kebodohan saya. Kok bisa kebodohan? iya karena saya bodoh dalam sebuah pelajaran maka saya mendapatkan hadiah ini, saya sangat kurang paham dalam pelajaran berkembang biak, ok langsung saja saya akan ceritakan pengalaman berharga dalam hidup saya.

Pada pagi itu cuaca cerah membuka langkah saya menuju sekolah saya yang terletak di daerah ramai ibukota. Nama saya Ridwan, remaja SMA berusia 16 tahun. Saya anak semata wayang, ekonomi keluarga saya biasa saja, ayah saya orang bisnis sementara ibu saya seorang pegawai di salah satu perusahaan di ibu kota. Oleh sebab orangtua saya sibuk, saya tumbuh menjadi anak yang merindukan kasih sayang orang tua. Untunglah masih ada pembantu yang menemani saya di rumah dan guru saya yang menyayangi saya di sekolah, Bu Elsa namanya.

Tepat pukul 11.00 wib pelajaran berganti ke pelajaran biologi. Inilah yang saya tunggu, pada hari sabtu ini, pelajaran guru idaman saya Bu Elsa. Tak lama berselang bel berbunyi, Bu Elsa datang ke kelas. Wajahnya tersenyum, cantik sekali dan diimbangi oleh gunung kembar yang mengembung tepat kedepan. Mungkin payudaranyalah yang paling menonjol di tubuh seorang guru nan seksi.

”Baik anak-anak sekarang ibu akan mengadakan ulangan bab berkembang biak mahluk hidup” anak anak sontak terdiam lemas.

Boleh dibilang saya memang tidak pintar dalam mata pelajaran ini, tapi saya selalu lolos ujian berkat teman-teman saya yang membantu saya. Singkat cerita, selesailah ulangan itu sementara Bu Elsa sedang memeriksa hasil ulangan kami. Saya sendiri menggerutu pada teman-teman saya karena mereka pelit tidak memberi saya jawaban.

”Ridwan, nanti pulang sekolah ibu akan beri kamu les tambahan supaya kamu mendapat hasil yang lebih baik” kata Bu Elsa sambil membagikan kertas ulangan saya yang mendapat nilai 40.

”Baik bu” jawabku sebelum bel pulang berbunyi.

Teman-teman saya menertawai saya karena hanya saya saja yang kena les tambahan, lalu mereka pulang.

”Ridwan, sebelum les dimulai ibu ingin kamu bertanya tentang apa yang kamu tidak tau di bab ini”

“Ini bu, cara berkembang biak manusia”

“memangnya mana yang susah?” tanyanya sambil membungkuk melihat buku saya.

Saat itulah saya melihat isi dari bajunya. Payudaranya mengayun. Darah saya berdesir melihat jelas dada Bu Elsa tepat didepan mata saya. Namun saya tidak melihat bra nya.

”Hey Ridwan ngeliat apa kamu” katanyanya halus, kami saling bertatap muka.

”Eh yang ini bu” tangan saya tidak sengaja menunjuk kata yang digaris bawahi.

“Oh, kamu tidak tau artinya sperma ya”

Saya terkaget melihat kata yang tidak sengaja saya tunjuk.

”Ridwan Ridwan, masa kamu udah besar tidak tau sperma sih, itu loh cairan yang apabila nempel di rahim wanita bisa bikin dia punya anak”

Sebenernya sih saya tau artinya dari dulu karena saya tiap hari liat film bokep.

”Bu, sperma itu dari mana sih?” tanya saya.

Bu Elsa terdiam… lalu melihat keluar, mungkin untuk memastikan tidak ada orang di sekitar kelas

”Nih ibu kasih contoh, tapi sekarang buka celanamu”

Saya buka celana saya dan celana dalam saya sehingga terpampang penis saya yang ditumbuhi bulu halus menegang. Terlihat nafas ibu terengah-engah dan mukanya memerah. Dia berjongkok di depan penis saya.

”Emhh, ibu sekarang mau kasih contoh ke Ridwan tentang sperma” lalu tiba tiba dia mengulum penis saya.

”Ah, ibu mau apa?” tanya saya.

Dia tidak menjawab. Bu Elsa menggigit kecil penis saya sambil memaju mundurkan mulutnya yang tebal. Saya mendesah kenikmatan. Tak lama kemudian saya orgasme.

”Emm enak banget penis kamu wan… Nih, ini namanya sperma” sambil menjilat air mani saya yang meleleh.

”Nah, kalo sperma kamu masuk memek misalnya ibu, nih kaya gini” sambil membuka celananya yang tanpa cd dan duduk dikontol saya.

Lalu dia memaju mundurkan penis saya yang masih lemah namun perlahan mengeras. Dia menggoyangkan dengan kasar sehingga menimbulkan suara khas.

”Uuh, ibu pengen banget tiap hari kaya gini, tapi ibu gak bisa”

“Ah ah ah, emh memangnya kenapa bu?”

“Suami ibu sibuk”.

Tak terasa tiba-tiba saya mau orgasme.

“Bu, saya pengen kencing”

“didalem aja yah honey…”

Crott… croottt… crott… dan lemahlah tubuh saya.

”Makasih yah wan, kamu bisa gak besok gini lagi? plisss bisa ya honey”

“Baik bu Ridwan juga seneng ada yang memperhatikan Ridwan daripada orang tua Ridwan yang sibuk”

“makasih yah”

Waktu itu Bu Elsa hanya memakai baju atas saja, sehingga saya penasaran ingin membukanya dan benar saja dia tidak pakai bra dan cd setiap ke sekolah, lalu saya jilati toketnya sambil penis saya masih menancap di lubah surganya. Saya lihat kebawah kursi yang basah oleh air surga saya dan bu Elsa. Kami melakukan itu sampai sore dan pulang kerumahnya untuk melakukan lagi. Serba Crot

Cerita Dewasa Sex Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG,Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Mahasiswa, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi, Cerita Dewasa Sex Threesome, Cerita Dewasa Sex Pembantu, Cerita Dewasa Sex Tante Girang, Cerita Dewasa Sex Salon++, Cerita Dewasa Sex Lesbi, Cerita Dewasa Sex Gay, Foto Hot ABG Terbaru, Foto Hot Model Terbaru, Foto Hot Mahasiswi Terbaru, Foto Hot Tante Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2017, Cerita Mesum terbaru 2017, Cerita Dewasa Terbaru 2017, Cerita Dewasa Bergambar
Read More